Buah manggis adalah buah tropis dari Asia. Jenis buah dengan nama latin Garcinia mangostana ini memiliki rasa manis dan asam yang khas. Tak hanya enak dimakan, buah manggis juga memiliki segudang manfaat untuk kesehatan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Buah manggis adalah buah tropis dari Asia. Jenis buah dengan nama latin Garcinia mangostana ini memiliki rasa manis dan asam yang khas. Tak hanya enak dimakan, buah manggis juga memiliki segudang manfaat untuk kesehatan.
Beberapa tahun belakangan, manfaat kulit buah manggis menjadi populer karena penggunaannya sebagai obat herbal.
Tak hanya kulit, seluruh bagian dari buah manggis juga mengandung zat gizi yang bermanfaat bagi tubuh Anda.
Dilansir dari Data Komposisi Pangan Indonesia, berikut ini kandungan gizi dari 100 gram buah manggis mentah.
Manggis juga mengandung xanthones, salah satu jenisnya gartanin. Ini adalah senyawa bioaktif dalam tanaman yang memiliki sifat antioksidan.
Kandungan gizi buah ini dapat membantu mencukupi kebutuhan gizi serta meningkatkan kesehatan tubuh. Berikut daftar potensi manfaat mengonsumsi buah manggis.
Manfaat yang paling terkenal dari buah manggis adalah membantu menurunkan berat badan.
Studi yang dipublikasikan di Journal of medicinal food pada 2016 menemukan bahwa, tikus yang mengonsumsi ekstrak manggis mengalami penurunan berat badan secara signifikan dibandingkan yang tidak mengonsumsinya.
Namun, penelitian sebelumnya pada manusia juga menyebutkan, orang yang mengonsumsi 90-270 ml jus manggis dua kali sehari cenderung memiliki indeks massa tubuh (BMI) yang lebih rendah.
Para peneliti meyakini efek antiinflamasi dari senyawa xanthone mampu mengurangi peradangan pada individu yang mengalami kelebihan berat badan, sehingga manfaat ini bisa muncul.
Berbagai penelitian mengenai buah manggis menemukan fakta bahwa senyawa xanthone dan serat di dalamnya dapat membantu menjaga kadar gula darah.
Salah satunya, yaitu studi pada tahun 2018 yang dipublikasikan di jurnal Nutrients.
Studi tersebut menemukan fakta bahwa wanita obesitas yang mengonsumsi 400 mg ekstrak manggis setiap hari mengalami penurunan resistensi insulin yang signifikan.
Adapun resistensi insulin merupakan salah satu faktor risiko kadar gula darah tinggi hingga diabetes.
Buah manggis mengandung vitamin C dan serat, yang keduanya penting untuk sistem kekebalan tubuh manusia. Vitamin C memiliki sifat antioksidan serta berperan untuk meningkatkan fungsi sel kekebalan, sehingga dapat mengurangi risiko penyakit.
Sementara serat berperan dalam sistem pencernaan, yang juga merupakan komponen penting dalam kekebalan tubuh manusia.
Tak hanya vitamin C dan serat, manfaat buah manggis ini juga dapat dirasakan karena sifat antibakteri pada senyawa bioaktif didalamnya.
Senyawa ini dapat membantu melawan bakteri yang berbahaya, yang bisa menimbulkan berbagai penyakit.
Tak hanya melawan penyakit, efek antioksidan dan antibakteri pada buah manggis juga dapat membantu menjaga kesehatan kulit.
Hal ini dibuktikan melalui sebuah penelitian kecil yang dipublikasikan di journal of clinical biochemistry and nutrition.
Penelitian tersebut menemukan fakta bahwa, seseorang yang mengonsumsi ekstrak manggis 100 mg setiap hari memiliki elastisitas kulit yang lebih baik.
Ia juga mengalami pengurangan senyawa yang menyebabkan penuaan kulit setelah mengonsumsi ekstrak buah tersebut.
Selain khasiat-khasiat di atas, manfaat buah manggis lainnya yang terkenal adalah untuk mencegah penyakit kanker.
Pasalnya, senyawa xanthones dalam buah manggis diyakini memiliki sifat antikanker, antioksidan, dan antiinflamasi yang dapat membantu melawan perkembangan dan penyebaran sel kanker.
Meski telah dilakukan sejumlah penelitian mengenai khasiat buah manggis ini, tetapi hasilnya pada manusia masih sangat terbatas.
Oleh karena itu, dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai efek buah manggis sebagai pencegah kanker pada manusia.
Dilansir dari Mayo Clinic, sejumlah penelitian di laboratorium dan pada hewan menunjukkan bahwa manggis memiliki efek antiinflamasi yang kuat.
Oleh karena itu, buah ini sering disebut dapat membantu mengurangi peradangan dan nyeri pada penderita artritis (radang sendi).
Hal ini memang belum sepenuhnya terbukti pada manusia. Namun, berdasarkan penelitian terbitan PeerJ (2019), senyawa bioaktif xanthones pada buah manggis dapat melawan peradangan serta melindungi berbagai organ tubuh, termasuk sendi.
Manfaat buah manggis lainnya yang sayang dilewatkan adalah untuk menjaga kesehatan jantung.
Hal ini dibuktikan melalui beberapa penelitian yang dilakukan pada hewan. Salah satunya adalah penelitian yang dipublikasikan di jurnal BMC complementary and alternative medicine pada 2016.
Menurut penelitian tersebut, polifenol pada buah manggis dapat menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol jahat serta meningkatkan kolesterol baik pada tikus.
Oleh karena itu, buah ini diyakini bisa mengurangi risiko penyakit jantung. Meski demikian, dibutuhkan penelitian lanjutan untuk membuktikannya pada manusia.
Tidak hanya jantung, beberapa studi pun menunjukkan bahwa buah manggis memiliki khasiat untuk menjaga kesehatan otak.
Buah ini disebut bisa mengurangi peradangan pada otak serta membantu pengobatan gangguan mental tertentu pada tikus.
Sebagai contoh, studi dalam Psychiatry (2019) menyebutkan, senyawa antioksidan pada buah manggis (salah satunya xanthones) dapat dijadikan pengobatan tambahan untuk mengobati gangguan bipolar dan skizofrenia.
Selain itu, studi lain menyebutkan, gejala depresi pada tikus terbukti membaik dengan pemberian ekstrak buah manggis. Bahkan, efeknya sama seperti obat antidepresan imipramine.
Buah manggis adalah salah satu makanan tinggi serat yang perlu Anda konsumsi. Pasalnya, dengan mengonsumsi serat, kesehatan pencernaan Anda akan terjaga dan Anda pun terhindar dari berbagai penyakit di sistem pencernaan.
Institute of Medicine (IOM) merekomendasikan sebaiknya Anda mengonsumsi sekitar 19-38 gram serat per hari untuk dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan.
Selain dari manggis, Anda juga bisa memenuhi kebutuhan serat dari makanan lainnya, seperti sayuran.
Anda bisa memperoleh manfaat buah manggis di atas dengan mengonsumsi buahnya langsung.
Selain itu, buah ini pun dinilai aman untuk dikonsumsi oleh siapa pun, termasuk ibu hamil dan menyusui.
Namun, sebaiknya Anda menghindari konsumsi buah manggis dalam bentuk jus atau kalengan, terutama bila Anda menderita diabetes.
Produk ini mengandung gula tambahan yang justru tak baik bagi kondisi Anda.
Mengonsumsi buah manggis, terutama dalam bentuk jus atau suplemen herbal tertentu, bisa berbahaya bagi kesehatan beberapa orang.
Bagi penderita penyakit kanker, misalnya, mengonsumsi ekstrak buah manggis dalam bentuk suplemen mungkin bisa mengganggu pengobatan kanker yang sedang dijalani.
Selain itu, kandungan xanthones dari buah manggis dalam suplemen herbal juga bisa memperlambat proses pembekuan darah.
Jika Anda memiliki masalah dengan pembekuan darah atau sedang mengonsumsi obat pengencer darah, sebaiknya perlu menghindari ekstrak buah manggis ini.
Bagi ibu hamil dan menyusui, mengonsumsi suplemen mengandung ekstrak buah manggis belum dapat dipastikan. Sebaiknya tanyakan pada dokter Anda untuk kepastiannya.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar