Beras basmati adalah jenis beras yang awalnya dibudidayakan di India dan Pakistan. Beras ini dikenal dengan aromanya yang sedap dan biaanya digunakan untuk membuat nasi briyani. Dibandingkan dengan beras putih biasa, beras basmati memiliki ukuran yang lebih panjang dan pipih. Dibalik bentuknya yang sedikit berbeda dengan beras putih biasanya, beras basmati memiliki kandungan gizi dan manfaat kesehatan yang sayang untuk dilewatkan. Simak ulasan fakta mengenai kandungan gizi dan khasiat dari beras basmati berikut ini, yuk!
Kandungan nutrisi dalam beras basmati
Beras basmati sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu beras basmati putih dan cokelat.
Biasanya, alasan orang gemar mengolah beras basmati karena kedua jenis beras ini tidak lengket saat dimasak dan rasa cenderung lebih gurih.
Untuk kandungan nutrisi, beras basmati secara umum kaya akan kandungan karbohidrat dan kalori sama halnya dengan jenis beras lainnya.
Selebihnya, beras basmati tersusun atas mikronutrien seperti asam folat, tiamin (vitamin B1), dan selenium.
Berdasarkan informasi gizi dari U.S Department of Agriculture, 100 gram (g) beras basmati (putih) memiliki komposisi gizi sebagai berikut:
- Protein: 3,52 g
- Energi: 148 Kalori (Kal)
- Karbohidrat: 32.39 g
- Serat: 0,7 g
- Zat besi: 15,8 miligram (mg)
- Lemak: 0 g
- Kalium: 42 mg
- Kalsium: 14 mg
Sementara itu, beras basmati cokelat mengandung lebih banyak kalori, karbohidrat, dan serat, tetapi tetap kaya protein, vitamin, mineral dan tanpa lemak.
Beras basmati putih maupun cokelat juga mengandung berbagai mineral seperti zat besi, kalium, seng, dan fosfor.
Manfaat beras basmati untuk kesehatan
Mengingat kandungan nutrisi yang dimilikinya, beras basmati pun diperkaya dengan sederet manfaat kesehatan.
Beragam khasiat atau manfaat yang bisa diperoleh dari beras basmati adalah sebagai berikut:
1. Menjaga kesehatan jantung
Beras basmati putih memiliki kandungan arsenik yang lebih rendah dibandingkan dengan beras lainnya.
Arsenik adalah logam kuat yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan kanker.
Beras basmati cokelat kemungkinan memiliki kadar arsenik yang lebih tinggi sebagaimana beras berwarna cokelat pada umumnya.
Selain kandungan arsenik dalam beras yang rendah, kandungan serat pada beras basmati juga bermanfaat menurunkan kadar kolesterol dan mengurangi risiko tekanan darah tinggi.
Kedua kondisi tersebut bisa mengarah pada penyakit jantung.
2. Mengontrol kadar gula darah
Beras basmati adalah sumber karbohidrat kompleks yang baik bagi setiap orang.
Seperti disebutkan dalam studi Food Chemical, beras basmati cokelat memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan beras putih.
Artinya, proses pencernaan beras menjadi glukosa berlangsung lebih lambat sehingga bisa menjaga kadar gula darah agar tidak cepat naik.
Berkat khasiat tersebut, beras basmati pun lebih aman dikonsumsi oleh penderita diabetes.
Sementara untuk Anda yang sehat, beras basmati bisa membantu mencegah risiko diabetes tipe 2.
Pilihan Beras dan Sumber Karbohidrat Sehat Pengganti Nasi untuk Diabetes