backup og meta

7 Akibat Jika Tubuh Kekurangan Lemak

7 Akibat Jika Tubuh Kekurangan Lemak

Meski dianggap dapat membuat tubuh tampak gemuk, lemak termasuk zat gizi penting untuk tubuh. Oleh sebab itu, tubuh yang kekurangan lemak justru berisiko mengalami masalah kesehatan. Apa yang terjadi ketika Anda tidak mendapatkan cukup lemak?

Bisakah tubuh kekurangan lemak?

asam lemak rantai pendek

Lemak merupakan zat gizi makro yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan fungsi tubuh. Zat gizi yang satu ini dibagi menjadi beberapa jenis yang masing-masing memiliki efek tersendiri bagi kesehatan. 

Singkatnya, lemak terdiri dari dua jenis, yaitu lemak jahat dan lemak baik. Terlalu banyak lemak jahat atau lemak jenuh dapat memicu risiko penyakit jantung, stroke, hingga diabetes. 

Sementara itu, lemak baik atau lemak tidak jenuh tunggal dan ganda memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan. Bila Anda menerapkan diet rendah lemak, kadar lemak memang akan turun. Hanya saja, lemak tidak akah hilang sepenuhnya. 

Hal ini dikarenakan hampir setiap makanan, kecuali sayur dan buah, mengandung lemak meskipun hanya sedikit. Artinya, Anda tidak mungkin benar-benar bisa menghindari lemak. 

Meskipun cukup langka pada orang sehat dengan pola makan yang seimbang, kekurangan lemak makanan dapat terjadi. Ada beberapa kondisi yang membuat Anda berisiko mengalami defisiensi lemak yaitu: 

Akibat tubuh kekurangan lemak

Bila tubuh tidak mendapatkan lemak makanan yang cukup, beberapa fungsi tubuh mungkin tidak akan berjalan dengan baik. Berikut ini ada sejumlah dampak yang bisa terjadi ketika tubuh kekurangan lemak. 

1. Kekurangan vitamin

Salah satu fungsi lemak yaitu membantu tubuh menyerap vitamin yang larut, seperti vitamin A, D, E, dan K. Jika tubuh kekurangan vitamin, hal ini dapat meningkatkan risiko sejumlah penyakit, yaitu: 

Oleh sebab itu, defisiensi lemak berpengaruh pada tubuh karena lemak penting untuk menyerap vitamin. Artinya, asupan lemak yang tidak cukup bisa menyebabkan tubuh mengalami kekurangan vitamin dan kekurangan mineral yang dibutuhkan. 

2. Dermatitis

Selain kekurangan vitamin, asupan lemak yang tidak cukup bisa menimbulkan kondisi dermatitis atau peradangan pada kulit. Hal ini telah dibuktikan melalui penelitian yang dimuat dalam Clinical Nutrition

Penelitian tersebut melaporkan bahwa lemak termasuk bagian penting dari pembentukan struktur sel kulit. Zat gizi makro ini juga membantu kulit menjaga tingkat kelembapannya. 

Bila Anda tidak mendapatkan lemak yang cukup, kesehatan kulit bisa bermasalah dan mungkin memicu dermatitis. Dermatitis merupakan kondisi ketika kulit yang meradang dan sering ditandai dengan kulit kering dan bersisik. 

3. Memperlambat proses penyembukan luka

Tahukah Anda bahwa kekurangan lemak ternyata memengaruhi proses penyembuhan luka? Menurut studi yang sama, tubuh membutuhkan lemak untuk menghasilkan molekul penting yang berperan mengendalikan respons peradangan tubuh. 

Diet yang sangat rendah lemak dapat mengganggu respons tersebut. Alhasil, proses penyembuhan luka pun melambat. 

Tak hanya itu, kekurangan vitamin yang larut dalam lemak, seperti vitamin C dan vitamin D, pun membuat luka sembuh lebih lama.

4. Depresi

Asupan lemak yang kurang bisa memicu depresi pada seseorang. Pasalnya, lemak berperan penting dalam sintesis hormon dan neurotransmitter, salah satunya yaitu serotonin. 

Serotonin merupakan zat pada neurotransmitter dan berfungsi menghasilkan perasaan tenang dan damai. Bila defisiensi lemak terjadi, Anda berisiko mengalami depresi dan berbagai gangguan kesehatan mental lainnya. 

Temuan ini telah dilaporkan melalui penelitian dari PLos One. Studi tersebut memperlihatkan bahwa asam lemak dari lemak tak jenuh mungkin dapat melindungi otak dari depresi. 

5. Mudah sakit

Membatasi asupan lemak secara ekstrim ternyata bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, Anda menjadi lebih mudah sakit. 

Hal ini dikarenakan tubuh memerlukan lemak untuk memproduksi molekul yang merangsang aktivitas sel kekebalan. 

Tak hanya itu, asam lemak esensial juga berguna dalam pertumbuhan sel imun, seperti asam lemak omega-3 dan omega-6

6. Cepat lapar

Sudah tidak diragukan lagi bila mengonsumsi makanan yang mengandung lemak sehat dan sesuai dengan kebutuhan dan membuat Anda kenyang lebih lama. Bahkan, hal ini juga membantu Anda mengatur nafsu makan. 

Lemak sehat, yaitu lemak tak jenuh ganda dan tunggal, dianggap sebagai sumber lemak yang baik untuk menahan rasa lapar. Bila tubuh kekurangan lemak yang satu ini, tidak heran Anda merasa cepat lapar.

Akibatnya, asupan kalori yang dibutuhkan serta gizi lainnya mungkin akan berlebihan karena ingin memenuhi rasa lapar. Hal tersebut membuat berat badan naik secara drastis. 

7. Rambut rontok

Salah satu penyebab rambut rontok yang mungkin tidak Anda sadari yaitu tubuh yang kekurangan lemak. Mengapa demikian? 

Lemak memiliki molekul yang disebut prostaglandin. Molekul lemak pada tubuh ini dapat meningkatkan pertumbuhan rambut. Jika tubuh tidak mendapatkan asupan lemak yang cukup, tekstur rambut Anda ternyata bisa berubah. 

Dilansir dari studi yang dimuat dalam Dermatology Practical & Concept, defisiensi asam lemak esensial juga bisa menyebabkan kerontokan rambut dan alis. Sejauh ini belum diketahui apa penyebab pastinya, sehingga dibutuhkan penelitian lebih lanjut. 

Guna menjaga kesehatan, Anda perlu memastikan bahwa tubuh mendapatkan lemak sehat lebih banyak. Anda bisa mendapatkan lemak tak jenuh ini dari ikan, kacang-kacangan, dan alpukat. 

Bila Anda ingin menjalani diet rendah lemak dan khawatir bisa memicu kekurangan lemak, konsultasikan dengan ahli gizi. Ahli gizi akan membantu Anda merancang pola makan rendah lemak yang sehat.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Webster, A. (2019). Going Low-Fat? Here’s What Your Diet Might Be Missing. Food Insight. Retrieved 6 April 2021, from https://foodinsight.org/going-low-fat-heres-what-your-diet-might-be-missing/ 

Guo, E. L., & Katta, R. (2017). Diet and hair loss: effects of nutrient deficiency and supplement use. Dermatology practical & conceptual, 7(1), 1–10. https://doi.org/10.5826/dpc.0701a01. Retrieved 6 April 2021. 

Anez-Bustillos, L., Dao, D. T., Fell, G. L., Baker, M. A., Gura, K. M., Bistrian, B. R., & Puder, M. (2018). Redefining essential fatty acids in the era of novel intravenous lipid emulsions. Clinical nutrition (Edinburgh, Scotland), 37(3), 784–789. https://doi.org/10.1016/j.clnu.2017.07.004. Retrieved 6 April 2021. 

Yetman, D. (2020). 5 Signs You’re Not Getting Enough Fat in Your Diet. Healthline. Retrieved 6 April 2021, from https://www.healthline.com/health/fat-deficiency 

Sánchez-Villegas, A., Verberne, L., De Irala, J., Ruíz-Canela, M., Toledo, E., Serra-Majem, L., & Martínez-González, M. (2011). Dietary Fat Intake and the Risk of Depression: The SUN Project. Plos ONE, 6(1), e16268. doi: 10.1371/journal.pone.0016268. Retrieved 6 April 2021. 

Ortinau, L., Hoertel, H., Douglas, S., & Leidy, H. (2014). Effects of high-protein vs. high- fat snacks on appetite control, satiety, and eating initiation in healthy women. Nutrition Journal, 13(1). doi: 10.1186/1475-2891-13-97. Retrieved 6 April 2021.

Versi Terbaru

07/03/2023

Ditulis oleh Nimas Mita Etika M

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Fidhia Kemala


Artikel Terkait

Pentingnya Asam Lemak dari Susu Organik untuk Anak

9 Makanan yang Mengandung Lemak Sehat


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nimas Mita Etika M · Tanggal diperbarui 07/03/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan