Definisi sakit tulang belakang
Sakit tulang belakang atau spinal pain adalah nyeri yang terjadi pada bagian dari ruas tulang belakang. Nyeri atau sakit ini dapat terjadi di ruas tulang belakang bagian leher (tulang servikal), punggung atas dan tengah (tulang toraks), punggung bawah atau pinggang (tulang lumbal), dan/atau tulang ekor (tulang sakral).
Namun, dari seluruh bagian tulang tersebut, nyeri pada tulang lumbal (sakit punggung bawah) serta tulang servikal (sakit leher) lebih sering terjadi. Pasalnya, kedua tulang tersebut rentan mengalami cedera, gangguan, atau ketegangan karena fungsi utamanya yang menahan postur dan beban tubuh. Bagian tulang ini juga terlibat dalam pergerakan badan bagian atas, seperti memutar dan membungkuk.
Adapun bagian tulang lainnya, seperti tulang sakral (sakit tulang ekor) dan tulang toraks, juga bisa mengalami nyeri. Hanya saja, tulang toraks cenderung lebih kaku sehingga jarang mengalami cedera dan sakit.
Nyeri pada tulang belakang bisa bersifat sementara, tetapi dapat muncul kembali. Kondisi ini bisa terjadi karena cedera tiba-tiba atau karena penggunaan berlebihan secara bertahap.
Tanda & gejala sakit tulang belakang
Nyeri bisa terjadi di salah satu area spesifik pada tulang belakang atau di sepanjang ruas punggung. Kebanyakan rasa sakit bersifat sementara, tetapi nyeri kronis dan berulang pun bisa terjadi.
Secara umum, berikut adalah ciri-ciri dan gejala yang bisa dirasakan ketika tulang belakang sakit:
- Rasa sakit atau nyeri seperti tertusuk yang bisa bertahan hingga 10-14 hari.
- Rasa sakit dapat menjalar ke area tubuh lain, seperti kaki, tangan atau dada, atau memburuk dengan gerakan.
- Punggung bagian bawah terasa kaku sehingga sulit bergerak.
- Postur menjadi terlihat tidak normal.
- Terjadinya kejang otot saat beraktivitas atau beristirahat.
- Kehilangan fungsi motorik seperti berjinjit.
- Refleks yang melambat.
- Mati rasa atau kesemutan.
Selain yang disebutkan di atas, Anda pun mungkin mengalami gejala-gejala lain yang terkait, seperti demam sampai terasa menggigil, penambahan atau penurunan berat badan yang tidak biasa, stres atau masalah emosional, pusing, sakit kepala, hingga disfungsi seksual.
Kapan harus periksa ke dokter?
Anda perlu berkonsultasi ke dokter saat merasakan berbagai gejala yang mengacu pada nyeri di punggung atau tulang belakang, terutama jika sakitnya tidak juga mereda dalam beberapa hari atau hitungan minggu meski sudah mengonsumsi obat.
Dokter dapat mendiagnosis dan mencarikan penanganan terbaik untuk mencegah sekaligus mengobati sakit yang Anda rasakan.
Penyebab sakit tulang belakang
Tulang belakang terdiri dari 33 ruas tulang belakang, cakram, saraf tulang belakang, dan serabut saraf. Tulang belakang juga didukung oleh tiga jenis otot, yaitu extensor (otot punggung dan otot gluteal), fleksor (otot perut dan otot iliopsoas), dan oblique atau rotator (otot samping).
Nyeri tulang belakang umum terjadi akibat trauma atau cedera mendadak maupun penggunaan berlebihan dalam jangka waktu panjang. Hal ini membuat serat-serat otot (ligamen) meregang secara abnormal sehingga mungkin kram, menegang, terpelintir, atau sobek.
Otot yang meregang karena cedera atau pemakaian berulang dapat mengakibatkan peradangan jaringan lunak di sekitarnya. Peradangan ini menyebabkan tulang belakang terasa nyeri karena kejang otot.
Nyeri tulang belakang juga dapat diakibatkan oleh masalah pada saraf, seperti nyeri sciatica. Saraf terjepit di bagian belakang dapat menyebabkan sakit yang menjalar dari tulang belakang ke ujung-ujung tubuh atau dinding dada.
Penyebab sakit tulang belakang, baik bagian leher, punggung atas atau bawah, maupun ekor, juga bisa berasal dari beberapa kondisi lain, seperti:
1. Kelainan tulang belakang
Bentuk tulang belakang yang normal adalah sejajar lurus ke bawah dan sedikit melengkung. Lengkungan alami ini membantu menopang postur dan menyeimbangkan tubuh Anda.
Namun, ketika lengkungannya sangat ekstrem atau bahkan sampai membuatnya bengkok, ini adalah pertanda adanya kelainan pada tulang belakang, seperti lordosis, kifosis, atau skoliosis. Kelainan bentuk ini akan memberi tekanan yang berlebih pada ruas-ruas tulang belakang dan cakramnya, sehingga menyebabkan nyeri.
2. Patah tulang
Cedera fisik yang menyebabkan patah tulang belakang bisa menimbulkan nyeri. Risiko patah tulang juga dapat meningkat akibat kondisi medis tertentu, seperti osteoporosis yang dapat membuat tulang melemah dan rapuh.
3. Degenerasi diskus atau cakram tulang belakang
Degenerasi diskus atau cakram tulang belakang terjadi akibat penuaan atau tulang yang aus. Namun, kondisi ini juga bisa terjadi lebih cepat karena cedera, penyakit tulang, serta stres yang tidak biasa.
Diskus pada tulang belakang yang mengalami degenerasi dapat mengiritasi saraf tulang belakang, sehingga menjadi tidak stabil. Adapun kondisi ini bisa menimbulkan sakit pada tulang belakang Anda.
4. Hernia diskus
Herniated disc atau hernia diskus adalah bergeser atau pecahnya gel bantalan yang berada di antara cakram tulang belakang. Hal ini dapat menyebabkan penekanan berlebih pada saraf tulang belakang.
Tekanan berlebih pada area tulang belakang dapat menyebabkan pinggang dan punggung bawah nyeri dan mati rasa. Beberapa orang juga mungkin mengalami kelemahan di bagian punggung serta kaki.
5. Stenosis
Stenosis adalah penyempitan tulang belakang yang dapat menekan saraf tulang dan menyebabkan rasa nyeri serta gejala lainnya.
Faktor risiko sakit tulang belakang
Selain penyebab-penyebab di atas, ada pula berbagai faktor yang meningkatkan risiko seseorang untuk merasakan nyeri pada tulang belakang. Faktor-faktor risiko tersebut, yaitu:
Nyeri pada tulang belakang dapat dipengaruhi oleh proses penuaan usia Anda. Semakin tua usia, semakin besar pula kemungkinan Anda mengalami sakit di sekitar tulang belakang.
Otot dan persendian yang tidak biasa digunakan dan dilatih dapat meningkatkan risiko sakit di tulang belakang.
Berat badan berlebih dapat memberikan tekanan ekstra pada tulang belakang sehingga menyebabkan nyeri.
Pekerjaan atau aktivitas yang mengharuskan Anda mengangkat, mendorong, atau menarik sesuatu yang berat bisa meningkatkan risiko sakit tulang belakang. Tidak menjaga postur serta terlalu sering duduk pun juga dapat menyebabkan nyeri.
Bila Anda pernah mengalami cedera pada beberapa bulan lalu atau tahun-tahun sebelumnya, Anda berisiko mengalami masalah di punggung pada kemudian hari.
Penelitian menunjukkan, perokok lebih sering mengalami nyeri pada tulang belakang dibandingkan nonperokok. Pasalnya, merokok memicu seseorang lebih sering batuk, yang dapat menyebabkan hernia diskus. Merokok juga dapat menurunkan aliran darah ke tulang belakang dan meningkatkan risiko osteoporosis.
Penyakit tulang, seperti arthritis dan osteoporosis atau bahkan kanker tulang dapat meningkatkan peluang mengalami nyeri tulang belakang.
Diagnosis & pengobatan sakit tulang belakang
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Bagaimana cara mendiagnosis nyeri pada tulang belakang?
Diagnosis untuk nyeri tulang belakang biasanya baru diperlukan ketika rasa sakit sudah berlangsung lebih dari dua minggu dan tidak kunjung membaik. Apalagi jika rasa sakit telah menjalar ke area tubuh lainnya dan melewati tulang belakang.
Untuk mendiagnosis rasa nyeri tersebut, dokter umumnya akan melakukan pemeriksaan fisik berupa:
- Melakukan latihan tertentu untuk melihat seberapa besar kekuatan Anda.
- Melihat fleksibilitas seperti gerakan memutar dan menekuk.
- Menilai area yang sakit dengan menyentuh bagian tubuh tertentu.
- Memeriksa apakah Anda dapat merasakan panas, dingin, atau tusukan.
- Melakukan tes untuk memeriksa reaksi serta keterampilan motorik.
- Melihat bentuk posisi tulang belakang serta otot.
Selain itu, dokter juga akan melakukan tes lebih lanjut untuk memastikannya, seperti:
Terkadang, nyeri pada tulang belakang bisa disebabkan oleh penyakit lain yang tidak langsung terkait dengan bagian tulang tersebut. Untuk memastikannya, dokter mungkin akan meminta Anda untuk melakukan tes laboratium, seperti tes darah atau urine.
Tes pencitraan dibutuhkan untuk melihat struktur di dalam tubuh Anda, termasuk tulang dan sendi. Pemeriksaan ini dapat membantu dokter untuk menemukan kelainan tulang atau jaringan di sekitarnya yang mungkin menyebabkan nyeri.
Beberapa tes pencitraan yang biasa dilakukan, seperti sinar-X, magnetic resonance imaging (MRI), atau CT scan tulang belakang.
Tes ini mencakup serangkaian tes yang mengukur aktivitas listrik pada saraf dan otot. Dua tes yang umum adalah elektromiografi (EMG) dan studi konduksi saraf. Pemeriksaan ini membantu dokter menilai fungsi saraf dan otot serta menemukan kerusakan yang bisa menjadi penyebabnya.
Bagaimana cara mengobati sakit tulang belakang?
Ada beberapa penyebab yang dapat memicu terjadinya sakit tulang belakang. Oleh karena itu, pengobatan yang direkomendasikan dokter mungkin akan berbeda pada setiap orang.
Pada awalnya, dokter mungkin menyarankan Anda untuk lebih dulu mengurangi aktivitas dan beristirahat selama 1-3 hari saat gejalanya baru muncul. Jangka waktu ini dirasa ideal karena durasi istirahat yang terlalu lama justru dapat menambah rasa sakit serta hilangnya kekuatan otot.
Jika dengan istirahat saja rasa nyerinya belum mereda, dokter dapat menyarankan pengobatan. Berikut beberapa cara, termasuk obat, untuk mengobati sakit tulang belakang, yang umum diberikan dokter:
1. Obat antinyeri
Dikutip dari The National Center of Biotechnology Information, obat antiradang nonsteroid (NSAID) bisa dijadikan pilihan untuk meredakan sakit ringan sampai sedang pada tulang belakang, seperti ibuprofen atau paracetamol. Bila gejalanya lebih parah, dokter dapat meresepkan obat pereda nyeri yang lebih kuat, yaitu opioid, seperti oxycodone, hydrocodone, atau tramadol.
Selain pereda nyeri, obat-obatan lainnya pun mungkin diberikan untuk membantu menyembuhkan sakit tulang punggung belakang, seperti antidepresan (duloxetine) atau relaksan otot.
2. Terapi fisik
Dokter juga dapat merekomendasikan terapi fisik sebagai cara untuk membantu menghilangkan sakit tulang belakang. Cara ini juga dapat membantu membangun kekuatan dan fleksibilitas, serta mencegah cedera pada masa mendatang.
Perawatan atau terapi fisik mencakup terapi pijat, traksi, latihan peregangan, ultrasound, terapi es dan panas, hingga stimulasi menggunakan listrik.
3. Injeksi tulang belakang
Suntikan pada tulang belakang direkomendasikan oleh dokter untuk mengobati peradangan serta mengurangi rasa sakit langsung pada sumbernya. Suntikan yang biasa dilakukan, di antaranya:
- Suntikan steroid (kortison) epidural, di area dekat saraf atau di dalam kanal tulang belakang.
- Suntikan pada persendian kecil (facet joint), di dalam atau di dekat sendi yang dapat mengobati nyeri sendi artritis.
- Suntikan sendi sacroiliac (SI), di tulang belakang dan juga panggul.
- Suntikan titik pemicu (trigger point), untuk membantu otot lebih rileks serta mengurangi rasa sakit.
4. Pembedahan
Apabila nyeri tulang belakang tergolong parah, tidak menutup kemungkinan jika Anda memerlukan pendekatan dengan bedah, seperti laminectomy, mikrodisektomi, penggabungan dua tulang belakang, vertebroplasty, kyphoplasty, atau penggantian cakram total (artroplasti).
Pengobatan sakit tulang belakang di rumah
Selain obat dan perawatan dari dokter, Anda pun bisa melakukan beragam cara perawatan di rumah untuk membantu menyembuhkan sakit tulang belakang. Berikut berbagai perawatan rumahan yang bisa Anda coba:
- Mengompres bagian tulang belakang dengan handuk hangat atau dingin.
- Melakukan peregangan yang diperbolehkan oleh dokter.
- Mencoba obat alami untuk sakit tulang belakang, seperti akupunktur, yoga, pijat, atau herbal. Namun, pastikan pada dokter bahwa cara ini aman untuk Anda.
Pencegahan sakit tulang belakang
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mencegah tulang belakang sakit, seperti:
- Latih otot perut untuk memberikan stabilitas tulang belakang. Latihan yang bisa dilakukan seperti berenang, yoga, bersepeda, serta aerobik ringan.
- Gunakan teknik mengangkat serta menggerakkan tubuh dengan benar, seperti jongkok untuk mengangkat benda yang berat.
- Jaga postur tubuh yang benar saat duduk dan berdiri.
- Berhenti merokok.
- Hindari stres. Lakukan hal yang dapat membuat Anda senang untuk menghindari ketegangan pada otot.
- Jaga berat badan sehingga tulang belakang tidak mendapat tekanan yang mengakibatkan nyeri.
8 Nutrisi Makanan yang Bisa Mencegah Nyeri Punggung