- Definisi kelainan tulang belakang
- Jenis kelainan tulang belakang
- Tanda & gejala kelainan tulang belakang
- Penyebab kelainan tulang belakang
- Faktor risiko kelainan tulang belakang
- Komplikasi dari kelainan tulang belakang
- Diagnosis dan pengobatan kelainan tulang belakang
- Perawatan di rumah untuk kelainan tulang belakang
- Pencegahan kelainan tulang belakang
Kelainan tulang belakang atau spinal disorder adalah kondisi yang memengaruhi kelengkungan atau posisi susunan tulang belakang. Tulang belakang terdiri dari 26 tulang yang disebut vertebrae, berfungsi melindungi dan menopang sumsum tulang belakang dan saraf. Sejumlah kondisi atau cedera bisa memengaruhi kondisi tulang belakang, sehingga menimbulkan rasa nyeri dan kerusakan yang nantinya membatasi mobilitas tubuh. Ketika Anda mengalami kelainan pada tulang belakang, cakupan dokter yang mungkin terlibat dalam pengobatan sangat beragam. Mulai dari ahli bedah ortopedi, ahli fisioterapi, psikolog, dan dokter spesialis lain yang memiliki pengetahuan dan pengalaman merawat kondisi ini. Penyakit kelainan tulang belakang adalah kondisi yang sangat umum menyerang, baik anak-anak, orang dewasa, maupun lanjut usia. Meskipun begitu, kondisi tulang belakang bengkok ini bisa dihindari dengan menurunkan berbagai faktor risikonya. Konsultasikan lebih lanjut mengenai hal ini dengan dokter Anda. Kelainan pada tulang belakang terdiri dari beberapa jenis, sehingga perawatan yang nantinya harus dilakukan juga berbeda. Lebih lengkap, macam-macam kelainan pada tulang belakang yang sangat umum terjadi adalah: Kifosis adalah kelainan tulang belakang yang membuat punggung atas menjadi membulat ke depan secara berlebihan. Akibatnya, kondisi ini membuat tubuh Anda menjadi terlihat bungkuk. Jika dilihat dengan tes pencitraan, hasilnya akan menunjukkan tulang belakang yang bengkok ke depan. Kondisi tulang belakang yang bengkok ini dapat terjadi pada usia berapa pun. Namun, paling sering menyerang wanita yang lebih tua. Pada bayi dan anak remaja, kelainan tulang belakang ini terjadi akibat malformasi atau tulang belakang yang terjepit dari waktu ke waktu. Lordosis adalah kelainan tulang belakang yang menyebabkan kelengkungan berlebihan pada punggung bagian bawah. Kondisi ini dikenal juga dengan istilah swayback dan akan membuat bokong Anda akan tampak lebih menonjol. Anak-anak mungkin mengalami tulang belakang yang bengkok ini. Akan tetapi, pada kebanyakan kasus, kondisinya akan membaik seiring waktu. Skoliosis adalah kelainan tulang belakang yang melengkung berlebihan ke samping. Sebagian besar kasus skoliosis itu ringan, tetapi kondisinya bisa memburuk seiring waktu ketika anak bertambah usia. Pada kasus parah, kondisi tulang belakang yang bengkok ini bisa melumpuhkan dan mengganggu fungsi paru-paru karena lekukan tulang belakang dapat mengurangi jumlah ruang di dada. Salah satu jenis skoliosis, yakni levoscoliosis, dapat menyebabkan tulang belakang bengkok ke sisi kiri tubuh sehingga membentuk huruf C. Spondylosis adalah degenerasi tulang belakang yang memengaruhi sendi, bantalan tulang, dan tulang belakang itu sendiri. Spondylosis dapat mengganggu pergerakan tulang belakang dan memengaruhi saraf. Orang dengan usia lanjut, obesitas, gaya hidup yang tidak aktif, dan kebiasaan merokok memiliki kemungkinan yang cukup besar untuk mengalami spinal disorder. Selain itu, atlet atau orang-orang yang sering melakukan olahraga yang melibatkan tekanan berulang pada punggung bawah, seperti senam, angkat beban, dan sepak bola, juga memiliki risiko tinggi mengalami kondisi tersebut. Spondylolisthesis adalah bergesernya tulang belakang, yakni vertebra dari posisinya akibat adanya fraktur stres terus-menerus. Bagian tulang belakang yang terkena umumnya adalah punggung bawah. Akan tetapi, area punggung atas atau di bagian belakang leher juga bisa terkena. Kelainan pada tulang belakang atau spinal disorder terdiri dari berbagai jenis, sehingga dapat menimbulkan berbagai tanda dan gejala yang berbeda-beda, di antaranya: Jika Anda mengalami nyeri punggung yang persisten (terus-menerus terjadi) dan menyadari adanya perubahan pada tulang belakang Anda, segera periksa ke dokter. Semakin cepat dideteksi dan ditangani, proses pengobatan akan jauh lebih mudah. Penyebab kelainan tulang belakang sangat banyak, di antaranya: Risiko kifosis, lordosis, skoliosis, spondilosis, dan spondilolistesis bisa meningkat karena adanya masalah kesehatan, seperti: Beberapa orang dilahirkan dengan tulang belakang yang lebih tipis dari biasanya, sehingga rentan mengalami patah tulang atau fraktur dan masalah pada tulang belakang. Kemungkinan besar hal ini merupakan penyebab skoliosis. Tulang belakang bisa saja tidak berkembang dengan sempurna ketika anak masih dalam kandungan, sehingga bisa menyebabkan tulag belakang menjadi bengkok. Tulang belakang yang mengalami cedera, seperti fraktur, bisa menyebabkan tulang bergeser atau melengkung. Selain itu, aktivitas berlebihan yang memberi beban berat pada tulang belakang secara terus-menerus bisa menyebabkan gangguan pada tulang tersebut. Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terhadap kelainan pada tulang belakang, yaitu: Kelebihan berat badan bisa memberi beban ekstra pada punggung bawah, sehingga tulang punggung menjadi bengkok. Postur tubuh saat berjalan dan duduk yang tidak benar, seperti terlalu membungkuk ke kanan, kiri, depan, atau belakang bisa meningkatkan risiko masalah tulang belakang. Salah satu jenis gangguan tulang belakang, yakni skoliosis bisa diturunkan dari orangtua meskipun cukup jarang terjadi. Orang yang memiliki profesi seperti ini, bisa meningkatkan risiko masalah pada tulang belakang, karena kerap kali melakukan aktivitas yang memberikan stres pada tulang belakang. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat tulang punggung yang bengkok, di antaranya: Tulang belakang yang melengkung berlebihan bisa membuat postur tubuh Anda ketika berdiri, jalan, duduk menjadi buruk. Pundak dan pinggang juga menjadi tidak seimbang, dan salah satu tulang rusuk menjadi menonjol. Tulang belakang yang bengkok membuat seseorang lebih rentan mengalami asam refluks dan kesulitan menelan. Gangguan pada tulang belakang ini bisa memberi tekanan pada paru-paru, sehingga organ tersebut rusak fungsinya. Munculnya gejala pada tulang belakang bisa membuat orang kesulitan untuk duduk, bergerak bebas, mengemudi, atau bahkan berbaring. Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda. Dilansir UT Southwestern Medical Center, tes kesehatan untuk mendiagnosis kelainan pada tulang belakang antara lain: Dokter akan menanyakan gejala yang dialami, melihat riwayat kesehatan Anda dan keluarga, serta mengecek kelengkungan punggung dan kelurusan pinggang, pundak, serta rusuk. Tes kesehatan seperti MRI, CT scan, rontgen untuk melihat gambaran kelengkungan tulang belakang dan mendeteksi adanya cedera pada otot, ligamen, tendon, dan saraf. Pemeriksaan elektrodiagnostik untuk mengukur aktivitas listrik yang dihasilkan oleh otot dan saraf. Tujuannya untuk melihat respons tubuh terhadap rangsangan. Cara mengatasi kondisi spinal disorder yang umumnya direkomendasikan dokter adalah: Rasa tidak nyaman dan nyeri di punggung bisa diredakan dengan obat antinyeri seperti acetaminofen (Tylenol, lainnya), ibuprofen (Advil, Motrin IB, lainnya) atau naproxen sodium (Aleve). Jika penyebab gangguan tulang belakang disebabkan oleh masalah kesehatan, seperti osteoporosis misalnya, dokter akan meresepkan obat untuk mencegah pengeroposan tulang. Fisioterapi dibutuhkan untuk membuat meningkatkan kemampuan pergerakan tubuh dan mengurangi gejala nyeri. Kemudian, ada juga terapi berupa penggunaan brace yakni alat penyangga dari kawat untuk mencegah tulang belakang kembali bergeser atau lebih melengkung ke arah yang tidak seharusnya. Penggunaan bracing merupakan pengobatan untuk skoliosis, kifosis, lordosis, spondilosis, dan spondilolistesis. Operasi kadang dibutuhkan untuk mencegah komplikasi. Tujuan operasi adalah mengembalikan tulang belakang yang bergeser dan mengembalikan kelengkungan tulang. Operasi ini disebut dengan fusi tulang belakang. Selain pengobatan dokter, perubahan gaya hidup sangat penting untuk membantu mengatasi kelainan tulang belakang. Anda diwajibkan menjaga postur tubuh saat duduk, berdiri, berjalan, bahkan menyesuaikan posisi tidur yang dokter atau terapis sarankan. Selama pengobatan, Anda diminta untuk tidak merokok dan minum alkohol. Selain itu, pastikan asupan nutrisi tetap tercukup dan menyesuaikan aktivitas yang dilakukan, terutama dalam memilih jenis olahraga. Meskipun tulang belakang yang bengkok ini sebagian besar disebabkan oleh masalah kesehatan tertentu, beberapa penyebab dan faktor risiko bisa dihindari, di antaranya: Sikap tubuh yang baik sangatlah penting, termasuk membiasakan posisi duduk tegak. Hindari duduk terlalu membungkuk ke depan, belakang, atau menyamping. Penting untuk menjaga posisi duduk dengan benar. Selain itu, Anda juga harus tahu batas aktivitas yang dilakukan. Contohnya, tidak keseringan mengangkat beban berat di punggung. Lakukan istirahat di sela-sela aktivitas. Stres pada tulang belakang bisa Anda cegah dengan istirahat dan melakukan gerakan peregangan sederhana. Guna menjaga kesehatan tulang, olahraga juga harus dilakukan secara rutin.Definisi kelainan tulang belakang
Apa itu kelainan tulang belakang?
Seberapa umumkah penyakit ini?
Jenis kelainan tulang belakang
Kifosis
Lordosis
Skoliosis
Spondylosis (spondilosis)
Spondylolisthesis (spondilolistesis)
Tanda & gejala kelainan tulang belakang
Kapan harus periksa ke dokter?
Penyebab kelainan tulang belakang
Masalah kesehatan tertentu
Genetik
Kelainan bawaan lahir
Cedera dan aktivitas tertentu
Faktor risiko kelainan tulang belakang
Komplikasi dari kelainan tulang belakang
Diagnosis dan pengobatan kelainan tulang belakang
Apa saja cara mengobati kelainan tulang belakang?
Perawatan di rumah untuk kelainan tulang belakang
Pencegahan kelainan tulang belakang
Hello Health Group dan Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, maupun pengobatan. Silakan cek laman kebijakan editorial kami untuk informasi lebih detail.