Selanjutnya, dokter spesialis akan melakukan evaluasi psikologis. Evaluasi ini utamanya bertujuan untuk mengetahui kebiasaan makan pasien.
Pemeriksaan ini juga menunjukkan frekuensi penggunaan obat laksatif, kepribadian pasien sendiri, serta mengetahui bila pasien memiliki gangguan mental yang dapat menjadi dasar dari munculnya gangguan makan.
Dokter bisa melakukan evaluasi ini dengan mewawancarai pasien atau skrining melalui pengisian kuesioner dengan penilaian khusus untuk menilai gejala pasien.
Beberapa jenis kuesionernya meliputi Eating Disorder Inventory, kuesioner SCOFF, Eating Attitudes Test, atau Eating Disorder Examination Questionnaire (EDE-Q).
Nantinya, hasil evaluasi ini akan disesuaikan dengan kriteria diagnosis gangguan makan dari DSM-5. Terkadang bila pasien menyangkal gejalanya, dokter juga dapat bertanya pada keluarga pasien.
3. Tes laboratorium

Memang, terkadang ada pasien gangguan makan yang hasil tes laboratoriumnya normal. Meski demikian, tes laboratorium tetap diperlukan untuk bantu mencegah risiko atau kemungkinan akan munculnya penyakit fisik.
Sebagai contoh, tes darah lengkap pasien bisa saja menunjukkan hasil yang normal. Namun, masih ada risiko terjadinya leukopenia (penurunan sel darah putih).
Tes darah rutin dapat membantu mengetahui risiko Anda dan mendeteksi kondisi ini dari awal kemunculannya.
Pemeriksaan penunjang lainnya termasuk pemeriksaan fungsi hati, fungsi ginjal, tiroid, gigi, EKG (elektrokardiogram jantung), dan tes urine.
Ada kalanya dokter juga menyarankan pemeriksaan dengan sinar-X untuk mengetahui masalah tulang yang bisa jadi tanda anoreksia atau bulimia.
Tidak dapat dipungkiri, sulit untuk mengakui adanya kondisi ini. Meski demikian, bila Anda sudah mengalami beberapa gejalanya, jangan takut dan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter.
Pemeriksaan lengkap dapat menegakkan diagnosis gangguan makan dengan tepat. Tentu akan lebih baik untuk mendapatkan perawatan segera demi membantu Anda pulih.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar