Pikiran yang muncul ini tidak diinginkan oleh pengidap OCD. Bahkan, terkadang, mereka pun menyadari bahwa pemikiran tersebut tidak masuk akal dan sangat mengganggu.
Meski demikian, pikiran yang mengganggu ini tidak dapat dikontrol dan mungkin saja akan ada dalam benak mereka sepanjang waktu.
Orang-orang dengan OCD mungkin mencoba menyingkirkan pikiran yang mengganggu tersebut dengan melakukan perilaku tertentu sesuai dengan aturan atau langkah yang mereka buat sendiri.
Sebagai contoh, mereka mungkin merasa perlu mencuci tangan berkali-kali karena takut terkontaminasi, menempatkan barang-barang secara simetris, atau menghitung hal-hal tertentu yang ada di hadapannya.
Bagi mereka, melakukan tindakan tersebut dapat membuat pikiran dan rasa cemasnya hilang. Namun, sayangnya, kelegaan ini tidak pernah bertahan lama.
Seberapa umumkah kondisi ini?
Berdasarkan studi yang dipublikasikan The Journal of Clinical Psychiatry pada 2020, sekitar 1% orang di dunia mengalami obsessive-compulsive disorder. Adapun wanita 1,6 kali lebih mungkin mengalami OCD dibandingkan pria.
Tanda dan gejala OCD
Tanda dan gejala penyakit OCD biasanya berupa munculnya perilaku obsesif dan kompulsif yang bukan disebabkan oleh penggunaan obat atau kondisi lainnya.
Namun, seseorang juga mungkin hanya mengalami gejala obsesif atau kompulsif. Berikut adalah perbedaan antara keduanya.
Gejala obsesif
Berikut beberapa pikiran obsesif yang sering muncul.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar