Beragam prosedur medis telah tersedia untuk mengobati berbagai penyakit terkait darah. Salah satunya adalah transplantasi (cangkok) sumsum tulang atau bone marrow transplant (BMT). Kenali lebih dalam mengenai prosedur ini melalui penjelasan berikut.
Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita
Beragam prosedur medis telah tersedia untuk mengobati berbagai penyakit terkait darah. Salah satunya adalah transplantasi (cangkok) sumsum tulang atau bone marrow transplant (BMT). Kenali lebih dalam mengenai prosedur ini melalui penjelasan berikut.
Transplantasi (cangkok) sumsum tulang atau bone marrow transplant (BMT) adalah prosedur medis yang dilakukan untuk mengganti sumsum tulang rusak dengan sumsum tulang yang baru.
Prosedur ini juga memiliki istilah lain, yaitu transplantasi sel punca atau sel induk (stem cell).
Sumsum tulang itu sendiri merupakan jaringan lunak yang terletak di bagian tengah atau dalam beberapa tulang.
Di dalam sumsum tulang, terdapat sel induk yang berfungsi menghasilkan sel darah, termasuk sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
Masing-masing sel darah memiliki peran penting bagi tubuh. Sel darah merah bekerja mengangkut oksigen ke seluruh tubuh, sedangkan sel darah putih bertugas melindungi tubuh dari serangan infeksi.
Sementara, trombosit atau keping darah mencegah perdarahan berlebih pada tubuh dengan proses pembekuan darah.
Sumsum tulang berada paling banyak di bagian tulang belakang, terutama panggul (pinggul). Sel induk atau puncanya pun sebagian besar berada di bagian tulang tersebut.
Oleh karena itu, sel induk dari bagian tulang belakang ini paling sering diambil dan digunakan untuk proses tranplantasi.
Inilah yang membuat proses BMT sering dikenal dengan nama cangkok atau transplantasi sumsum tulang belakang.
Sumsum tulang bisa mengalami kerusakan akibat kanker dan pengobatannya (kemoterapi dan radioterapi) atau penyakit lainnya. Bila ini terjadi, produksi sel darah di dalam tubuh bisa terganggu.
Adapun pada kondisi tersebut, prosedur BMT terkadang dibutuhkan untuk memperbaikinya.
Secara lebih rinci, berikut adalah beberapa tujuan atau kegunaan dari prosedur transplantasi sumsum tulang belakang.
Merangkum situs BMT InfoNet, berikut adalah beberapa penyakit yang dapat diobati dengan prosedur transplantasi sumsum tulang atau BMT.
Terdapat dua jenis BMT atau transplantasi sumsum tulang belakang. Berikut masing-masing penjelasannya.
Jenis autologus dilakukan dengan menggunakan sel induk Anda sendiri. Biasanya, sel induk diambil terlebih dahulu sebelum pasien menjalani kemoterapi atau radioterapi.
Setelah pengobatan kanker selesai, dokter akan mengembalikan sumsum tulang Anda, sehingga tubuh dapat kembali memproduksi sel darah dan melawan sel-sel kanker.
Berbeda dengan autologus, jenis alogenik dilakukan dengan menggunakan sel induk dari orang lain atau pendonor. Donor dapat berasal dari kerabat yang memiliki hubungan darah, maupun yang tidak.
Namun umumnya, diperlukan tes untuk mengetahui kecocokan sel induk darah Anda dengan pendonor. Tes ini disebut dengan pemeriksaan HLA (human leukocyte antigen).
Pada beberapa kasus, sel induk juga bisa diperoleh dari tali pusar bayi yang baru lahir. Cara ini disebut juga dengan transplantasi tali pusat.
Dokter dan tim medis akan merekomendasikan jenis transplantasi yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.
Jenis transplantasi sumsum tulang belakang tergantung pada penyakit yang Anda derita, kondisi sumsum tulang, usia, serta kesehatan pasien secara menyeluruh.
Sebelum melakukan transplantasi, Anda perlu menjalani beberapa tes untuk memastikan kondisi kesehatan Anda.
Berikut adalah beberapa tes medis yang mungkin perlu Anda lakukan sebelum menjalani BMT.
Setelah menjalani serangkaian tes, prosedur transplantasi sumsum tulang dilakukan dalam tiga tahap, yaitu proses pengambilan sel induk, penyesuaian, serta transplantasi itu sendiri.
Namun, setiap jenis BMT, baik autologus maupun alogenik, bisa memiliki proses yang berbeda. Berikut masing-masing penjelasannya.
Bila Anda menjalani transplantasi sumsum tulang jenis autologus, berikut adalah langkah-langkah yang akan Anda jalani.
Sementara itu, berikut adalah proses BMT atau transplantasi jenis alogenik.
Setelah prosedur BMT atau transplantasi sumsum tulang selesai, umumnya Anda perlu menginap di rumah sakit selama beberapa minggu atau bulan.
Meski begitu, pada beberapa pasien, transplantasi juga bisa Anda lakukan sebagai prosedur rawat jalan. Ini tergantung pada jenis transplantasi yang Anda jalani serta risiko komplikasi Anda.
Selama proses ini, dokter dan tim medis akan melakukan pemantauan yang ketat pada Anda. Melansir MedlinePlus, berikut yang akan tim medis lakukan selama proses pemantauan.
Setelah pulang dari rumah sakit, Anda tetap berisiko terhadap infeksi sampai sistem kekebalan tubuh Anda kembali menguat.
Oleh karena itu, pastikan Anda mempelajari bagaimana cara mencegah infeksi dan mengikuti petunjuk dokter tentang obat-obatan dan pemeriksaan.
Proses transplantasi sumsum tulang belakang umumnya menyebabkan beberapa gejala, seperti rasa sakit, mual, sesak napas, nyeri dada, demam dan menggigil, sakit kepala, atau gatal-gatal.
Namun, pada beberapa kasus, risiko, efek samping, atau komplikasi yang serius bisa terjadi.
Peluang terjadinya risiko ini bergantung pada penyakit yang Anda derita, jenis transplantasi, usia, serta kondisi kesehatan Anda secara keseluruhan.
Berikut adalah beberapa risiko atau komplikasi yang bisa terjadi.
Di sisi lain, efek samping juga bisa terjadi pada pendonor sumsum tulang.
Biasanya, pendonor merasakan efek samping dari anestesi setelah proses pengambilan sumsum tulang, seperti mual, muntah, atau sakit kepala.
Sumsum tulang yang diambil pun umumnya akan terganti secara alami dengan sendirinya dalam empat hingga enam kemudian.
Pendonor bisa kembali rutinitas normal dalam beberapa hari setelah prosedur.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Carla Pramudita Susanto
General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar