backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

Serba-serbi Donor Darah: Prosedur, Persyaratan, dan Hal yang Harus Diperhatikan

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 14/04/2022

    Serba-serbi Donor Darah: Prosedur, Persyaratan, dan Hal yang Harus Diperhatikan

    Banyak orang yang sudah mencoba donor darah sekali, kemudian jadi ketagihan dan akhirnya menjadikan hal ini sebagai kegiatan rutin. Jika ingin mencobanya, pastikan tubuh Anda dalam kondisi prima dan telah memenuhi syarat donor darah. Simak serba-serbi tentang donor darah di bawah ini.

    Apa itu donor darah?

    manfaat donor darah

    Donor darah adalah prosedur sukarela yang dapat membantu menyelamatkan nyawa orang lain. Darah dari setiap pendonor akan dikumpulkan lewat jarum steril sekali pakai, kemudian ditampung dalam kantong darah steril.

    American Association of Blood Banks menyebutkan bahwa umumnya, sekali mendonor, darah Anda akan diambil sebanyak sekitar 500 ml. Ini kurang lebih 8% dari total keseluruhan darah Anda. 

    Prosedur ini bisa jadi dilakukan dengan menyumbangkan darah utuh atau komponen darah tertentu, seperti trombosit atau plasma. Jumlah yang diberikan dalam prosedur donor darah komponen darah tertentu ini akan bergantung pada tinggi badan, berat badan, dan jumlah trombosit Anda.

    Donor darah di Indonesia diatur oleh Peraturan Pemerintah No. 2/2011 tentang pelayanan donor darah yang diatur oleh Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai tujuan sosial dan kemanusiaan. 

    Prosedur ini di bawah pengawasan PMI juga dijamin UU No. 36/2009 tentang Kesehatan, bahwa pemerintah bertanggung jawab atas pelaksanaan pelayanan donor darah yang aman, mudah diakses, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

    Siapa saja yang bisa donor darah?

    siapa yang tak boleh donor darah

    Tidak semua orang diperbolehkan melakukan prosedur ini.  Syarat-syarat yang perlu Anda penuhi jika ingin mendonorkan darah di antaranya adalah:

  • Berusia 17-65 tahun boleh mendonorkan darah
  • Lolos pemeriksaan kesehatan sebelum mendonorkan darah
  • memiliki berat badan tidak kurang dari 45 kilogram dan sehat, baik jasmani maupun rohani
  • Tekanan darah Anda harus berada pada angka 100-170 (sistolik) dan 70-100 (diastolik)
  • Kadar hemoglobin darah saat pemeriksaan harus berkisar antara 12,5g% – 17g%
  • Apa saja manfaat donor darah untuk kesehatan?

    manfaat donor darah

    Prosedur menyumbangkan darah tidak hanya bermanfaat untuk orang lain, tetapi juga untuk Anda sebagai pendonor. Berikut ini adalah manfaat donor darah untuk kesehatan Anda:

    • Meningkatkan kesehatan jantung Anda. Prosedur ini secara teratur dapat mengurangi kekentalan darah Anda, yang merupakan salah satu faktor risiko dari penyakit jantung. Donor darah juga dapat mengurangi risiko Anda terkena serangan jantung dan stroke.
    • Mengurangi risiko kanker. Donor darah juga dapat mengurangi risiko kanker, seperti kanker hati, kanker paru-paru, kanker usus besar, dan kanker tenggorokan.
    • Membakar kalori. Dengan menyumbangkan darah Anda sekitar 500 ml, sebenarnya Anda juga telah membakar kalori Anda sekitar 650 kalori. 

    Apa yang harus dilakukan sebelum prosedur ini?

    donor darah saat COVID-19

    Terdapat beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum melakukan prosedur ini, yaitu:

    • Cukupi asupan gizi dan cairan tubuh Anda dengan makanan dan minuman kaya zat besi, seperti daging merah, ayam, ikan, produk susu, kacang dan biji-bijian, dan bayam.
    • Hindari makanan berlemak, seperti fast food atau es krim, yang bisa mengecoh hasil tes darah. 
    • Hindari pula konsumsi alkohol menjelang hari-H donor darah.
    • Usahakan Anda cukup tidur pada malam sebelum melakukan prosedur ini. 
    • Perbanyak minum air putih atau minuman non-alkoholik lainnya sebelum donor.
    • Pakai pakaian yang lengannya mudah digulung hingga di atas siku, atau pakai kaos oblong di hari Anda mendonor darah agar lebih mudah.

    Bagaimana proses donor darah?

    Dari mulai sampai Anda selesai, proses donor darah kurang lebih akan memakan waktu selama satu jam. Namun, sebenarnya proses pengambilan darah Anda sendiri sebenarnya hanya berlangsung sekitar 8-10 menit.

    Secara umum, langkah-langkah proses pendonoran darah, adalah:

    1. Registrasi

    Anda akan diminta untuk menunjukkan kartu identitas (KTP/SIM/Paspor) dan kartu donor (jika punya) dan mengisi formulir pendaftaran seputar identitas diri, termasuk nomor identitas donor (jika Anda adalah pendonor rutin).

    2. Pemeriksaan kesehatan

    Petugas pelayanan akan mewawancarai Anda seputar riwayat kesehatan dan penyakit Anda. Pada tahap ini, tekanan darah, kadar hemoglobin, suhu tubuh, dan nadi Anda akan diukur.

    3. Donasi

    Donor darah dilakukan dalam posisi duduk atau berbaring, dan dilakukan oleh petugas kesehatan profesional yang terlatih. Sebuah jarum steril akan dimasukkan ke kulit di bagian siku dalam selama 8-10 menit sementara sekitar 500 ml darah dan beberapa tabung sampel darah dikumpulkan. Setelahnya, petugas akan menutup area bekas suntikan dengan perban.

    4. Istirahat

    Anda akan diberikan waktu memulihkan diri dengan menikmati makanan dan minuman yang disediakan oleh penyelenggara untuk mengisi kembali tenaga setelah kehilangan banyak volume cairan.

    Sebagian kecil orang mungkin akan merasakan efek samping donor darah berupa pusing atau sakit perut. Namun, umumnya, Anda akan tetap merasa baik-baik saja dan bisa langsung melanjutkan aktivitas Anda.

    Anda mungkin juga akan mengalami memar pada area bekas suntikan. Sangat jarang, pendonor mengalami hilang kesadaran, kerusakan saraf, atau kerusakan arteri.

    Apa yang harus dilakukan setelah donor?

    donor darah

    Setelah mendonorkan darah, Anda disarankan untuk duduk sebentar sambil minum air putih atau makan makanan kecil. Setelahnya, Anda bisa bangun perlahan untuk memastikam Anda tidak merasa pusing.

    Beberapa hal yang perlu Anda perhatikan setelah mendonor, antara lain: 

    • Membatasi aktivitas fisik Anda selama setidaknya 5 jam setelah donor, jangan melakukan aktivitas berat pada hari itu.
    • Melepaskan plester setidaknya 4-5 jam setelah selesai donor darah.
    • Sebaiknya tidak berdiri lama di bawah sinar matahari langsung dan tidak minum minuman panas.
    • Jika Anda merokok, sebaiknya jangan merokok selama dua jam setelah donor darah. 
    • Jika Anda minum alkohol, sebaiknya jangan minum alkohol sampai 24 jam setelah donor.
    • Minum banyak cairan untuk menggantikan cairan tubuh Anda yang hilang, setidaknya minumlah lebih banyak 4 gelas air putih di hari Anda melakukan donor.
    • Makan makanan yang mengandung:
      • Zat besi tinggi, seperti daging merah tanpa lemak, bayam, ikan, ayam, dan kacang-kacangan. 
      • Vitamin C, seperti jeruk, kiwi, dan jambu biji. 
      • Asam folat, seperti jeruk, sayuran hijau, sereal, dan nasi.
      • Riboflavin (vitamin B2), seperti telur, yogurt, sayuran hijau, dan kacang-kacangan. 
      • Vitamin B6, seperti kentang, pisang, daging merah, ikan, telur, bayam, dan kacang-kacangan. 

    Tubuh membutuhkan waktu beberapa minggu untuk dapat menggantikan sel-sel darah merah yang hilang setelah donor. Pada saat ini, sebaiknya jaga asupan makan Anda agar sel-sel darah merah baru yang lebih sehat cepat terbentuk.

    Segeralah ke dokter jika….

    obat perut kembung dan mual

    Jika Anda merasakan hal-hal seperti di bawah ini, sebaiknya segera hubungi Palang Merah Indonesia (PMI) tempat Anda mendonorkan darah atau dokter Anda.

    • Terus merasa mual atau pusing setelah beristirahat, makan, dan minum.
    • Terdapat benjolan, terjadi perdarahan, atau nyeri di tempat bekas suntikan saat Anda melepaskan plester.
    • Merasa sakit atau kesemutan di bawah lengan Anda, yang bisa menjalar ke jari-jari Anda.
    • Menjadi sakit dengan gejala pilek atau flu, seperti demam, sakit kepala, atau sakit tenggorokan, dalam waktu empat hari setelah prosedur ini.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 14/04/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan