backup og meta

Multiple Myeloma

Multiple Myeloma

Selama ini, Anda mungkin sudah tidak asing dengan kanker darah yang disebut leukemia. Meski tidak seumum leukemia, Anda tetap perlu waspada terhadap jenis kanker darah lainnya, salah satunya adalah multiple myeloma.

Apa itu multiple myeloma?

Multiple myeloma adalah salah satu jenis kanker darah yang berkembang pada sel plasma di dalam sumsum tulang.

Sel plasma di sumsum tulang merupakan jenis sel darah putih yang berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh Anda.

Normalnya, sel plasma menghasilkan antibodi berupa protein monoklonal (protein M) untuk melawan infeksi dan membunuh kuman dalam tubuh.

Ketika sel kanker berkembang, antibodi tersebut akan kehilangan kemampuannya. Sebaliknya, mereka bisa menyebabkan sel-sel sehat mati.

Kondisi tersebut juga dapat menyebabkan kerusakan pada berbagai organ, seperti ginjal, tulang, dan sistem saraf.

Karena menyerang sel darah, kanker ini juga bisa menyebabkan anemia, trombositopenia (trombosit rendah), dan leukopenia (sel darah putih rendah).

Meski sering terjadi di tulang belakang, kanker ini juga bisa berkembang di tengkorak, tulang panggul, rusuk, lengan, kaki, serta area bahu dan pinggang.

Inilah alasan mengapa penyakit ini disebut multiple yang berarti banyak atau berkelipatan.

Seberapa umumkah multiple myeloma?

mendeteksi kanker

Jika dibandingkan dengan jenis kanker lainnya, seperti leukemia dan limfomamultiple myeloma memang lebih jarang terjadi.

Meski begitu, data Globocan tahun 2022 menunjukkan bahwa multiple myeloma menempati posisi ke-19 dalam daftar jenis kanker yang paling sering terjadi di Indonesia.

Data tersebut mencatat bahwa sepanjang tahun 2022, multiple myeloma telah terdeteksi pada 3.289 orang.

Tanda-tanda & gejala multiple myeloma

Pada tahap awal, multiple myeloma sering kali tidak menunjukkan gejala khusus. Seiring dengan perkembangannya, penyakit ini biasanya menunjukkan gejala berikut.

  • Nyeri tulang, khususnya pada punggung, pinggul, bahu, atau tulang rusuk.
  • Tulang lemah hingga mudah patah (fraktur).
  • Gejala anemia, seperti kelelahan (letih), sesak napas, dan terasa lemas.
  • Sering mengalami infeksi atau infeksi yang tidak kunjung sembuh.
  • Gejala hiperkalsemia (terlalu banyak kalsium dalam darah), seperti sering merasa haus, buang air kecil, sembelit, kebingungan, dan mengantuk.
  • Memar dan perdarahan yang tidak biasa, seperti sering mimisan, gusi berdarah, dan menstruasi berat.
  • Penurunan nafsu makan, berat badan, atau energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
  • Gangguan sistem saraf yang ditandai dengan mati rasa, kesulitan mengendalikan kandung kemih atau usus, atau gangguan ereksi.

Setiap orang mungkin merasakan gejala yang berbeda. Segeralah pergi ke dokter jika Anda khawatir pada kondisi tertentu.

Apa penyebab multiple myeloma?

Seperti jenis kanker lainnya, multiple myeloma disebabkan oleh perkembangan sel yang sangat cepat dan tidak terkendali.

Dalam kondisi normal, sel plasma akan menghasilkan protein M sebagai antibodi untuk melindungi tubuh dari penyakit. Ketika sel plasma menjadi myeloma, antibodi akan kehilangan fungsinya.

Penumpukan protein M karena pertumbuhan sel plasma yang tidak terkendali inilah yang bisa merusak berbagai organ tubuh.

Sampai saat ini, penyebab perkembangan sel plasma yang tidak terkendali belum diketahui secara pasti.

Akan tetapi, jenis kanker ini telah dikaitkan dengan kondisi yang disebut monoclonal gammopathy of undetermined significance (MGUS). Diperkirakan, satu dari 100 orang dengan MGUS mengalami multiple myeloma.

Faktor risiko

Multiple myeloma adalah penyakit yang dapat menyerang siapa saja. Akan tetapi, beberapa kondisi berikut bisa meningkatkan risiko Anda untuk mengalaminya.

  • Berusia di atas 60 tahun.
  • Lebih banyak terjadi pada laki-laki.
  • Tinggal atau bekerja di lingkungan dengan paparan radiasi tinggi.
  • Riwayat keluarga.
  • Berat badan berlebih atau obesitas.
  • Riwayat paparan atau kontak dengan bahan kimia, misalnya pekerja minyak.
  • Monoclonal gammopathy of undetermined significance (MGUS).
  • Sistem imun lemah, misalnya pada pasien HIV.

Memiliki satu atau lebih faktor risiko bukan berarti Anda pasti mengalami penyakit ini. Seseorang tanpa faktor risiko juga tetap bisa mengalaminya.

Diagnosis multiple myeloma

Pada pemeriksaan awal, dokter akan mengajukan pertanyaan seputar gejala yang Anda rasakan, serta riwayat kesehatan Anda dan keluarga.

Untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan berbagai pemeriksaan berikut.

  • Tes darah lengkap: mendeteksi anemia, hiperkalsemia, kadar protein M, albumin, beta-2 microalbumin, lactate dehydrogenase, serta fungsi ginjal.
  • Tes urine: mendeteksi keberadaan protein M dalam urine.
  • Tes immunoglobulin kuantitatif: menghitung kadar darah di beberapa jenis antibodi, seperti IgA, IgD, IgE, IgG, dan IgM.
  • Biopsi sumsum tulang: mengambil sampel cairan sumsum tulang untuk mencaritahu keberadaan sel myeloma.
  • Tes pencitraan (CT scan, MRI, atau PET scan): mencari tahu masalah tulang yang berkaitan dengan multiple myeloma.

Bagaimana multiple myeloma diobati?

kanker darah myeloma

Tujuan pengobatan kanker multiple myeloma adalah mengendalikan perkembangan sel kanker, meredakan gejala, dan mencegah komplikasi.

Menurut laman Mayo Clinic, pasien yang tidak menunjukkan gejala mungkin cukup melakukan pemeriksaan rutin untuk memantau perkembangannya.

Sementara itu, pengobatan berikut biasanya mulai diberikan jika penyakit ini sudah bergejala.

  • Terapi target: pemberian obat-obatan, seperti bortezomib, carfilzomib, atau ixazomib yang secara khusus menargetkan sel kanker.
  • Terapi biologis: mendorong sistem imun membunuh sel-sel myeloma dengan obat-obatan, seperti thalidomide, lenalidomide, atau pomalidomide.
  • Kemoterapi: membunuh sel-sel yang tumbuh dengan cepat, termasuk myeloma. Dapat diberikan melalui oral atau suntikan.
  • Kortikosteroid: membantu melawan peradangan yang bisa memicu perkembangan sel myeloma dengan prednisone atau dexamethasone.
  • Transplantasi sumsum tulang: mengganti sumsum tulang belakang yang rusak dengan yang sehat.
  • Terapi radiasi atau radioterapi: membunuh sel myeloma dengan cahaya berkekuatan tinggi, seperti X-ray dan proton.

Demi mendukung pengobatan di atas, dokter biasanya menganjurkan penerapan pola hidup sehat untuk pasien kanker, seperti tidur yang cukup, mencari dukungan mental, serta rutin beraktivitas fisik.

Setiap pasien kanker myeloma mungkin mendapatkan saran perawatan yang berbeda. Pastikan Anda menjalani pengobatan sesuai saran dokter untuk mendapatkan hasil terbaik.

Kesimpulan

  • Multiple myeloma adalah kanker darah yang menyerang sel plasma di sumsum tulang belakang.
  • Pada tahapan tertentu akan muncul gejala berupa nyeri tulang, memar dan perdarahan yang tidak biasa, penurunan nafsu makan, hingga gangguan sistem saraf.
  • Disebabkan oleh penumpukan protein M yang justru menyerang sel-sel sehat di dalam tubuh.
  • Dapat diatasi dengan terapi target, terapi biologis, kemoterapi, pemberian kortikosteroid, hingga transplantasi sumsum tulang.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

About multiple myeloma. (n.d.). Information and Resources about Cancer: Breast, Colon, Lung, Prostate, Skin | American Cancer Society. Retrieved 31 October 2024, from https://www.cancer.org/cancer/multiple-myeloma/about.html

Myeloma. (n.d.). American Society of Hematology – Hematology.org. Retrieved 31 October 2024, from https://www.hematology.org/education/patients/blood-cancers/myeloma

Myeloma. (n.d.). Cancer Research UK. Retrieved 31 October 2024, from https://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/myeloma

Multiple myeloma – Symptoms and causes. (2024, July 30). Mayo Clinic. Retrieved 31 October 2024, from https://mayoclinic.org/diseases-conditions/multiple-myeloma/symptoms-causes/syc-20353378

Multiple myeloma. (2018, April 12). nhs.uk. Retrieved 31 October 2024, from https://www.nhs.uk/conditions/multiple-myeloma/

WHO. 2022. Indonesia fact sheets. Global Cancer Observatory (Globacan).  Globocan 2018. Retrieved 31 October 2024, from https://gco.iarc.who.int/media/globocan/factsheets/populations/360-indonesia-fact-sheet.pdf

Versi Terbaru

12/11/2024

Ditulis oleh Ihda Fadila

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Memahami Stadium Kanker Kelenjar Getah Bening (Limfoma)

Kenali Penyebab dan Berbagai Faktor Risiko Leukemia


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 4 minggu lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan