Ditulis oleh Maria Amanda · Tanggal diperbarui 21/12/2022
Memelihara kebugaran tubuh penting untuk menjaga ibu hamil dan janinnya agar selalu sehat. Bahkan, olahraga saat hamil juga dianjurkan untuk menyiapkan stamina saat proses kelahiran nanti. Namun, tidak semua olahraga aman untuk dilakukan ibu hamil. Untuk mengetahui jenis olahraga apa saja yang dilarang untuk ibu hamil sampai persalinannya kelak, simak penjelasannya berikut ini.
Olahraga yang dilarang untuk ibu hamil
Tentunya, olahraga dapat memberikan manfaat kesehatan selama masa kehamilan. Olahraga dapat membuat tidur lebih nyenyak, suasana hati lebih baik, serta lebih berenergi.
Adapun rekomendasi olahraga aman untuk ibu hamil, misalnya saja berenang. Namun, ada jenis olahraga tertentu yang tidak direkomendasikan untuk bumil.
Agar tak lagi bingung, simak beberapa olahraga yang dilarang untuk ibu hamil.
1. Olahraga kontak (contact sports)
Bila sebelumnya Anda hobi bermain bola, basket, atau olahraga yang berkaitan dengan pertandingan, lebih baik hindari dulu. Olahraga kontak dilarang untuk ibu hamil, terutama pada trimester pertama dan seterusnya.
Sebab olahraga semacam ini dapat meningkatkan risiko cedera pada ibu hamil dan bayi dalam kandungannya.
2. Olahraga untuk menurunkan berat badan
Kegiatan lain yang dilarang untuk ibu hamil adalah olahraga yang berkaitan dengan penurunan berat badan. Mungkin saja bumil merasa tak percaya diri karena berat badan naik.
Seiring berkembangnya janin dalam rahim, tentu Anda akan mengalami pertambahan berat badan. Ini wajar adanya. Selama ibu mengonsumsi makanan sehat, pertambahan berat badan menggambarkan kondisi berat badan yang sehat.
3. Olahraga yang melibatkan keseimbangan
Selanjutnya, olahraga yang dilarang untuk ibu hamil adalah olahraga yang berkenaan dengan keseimbangan dan berisiko jatuh. Contohnya, berkuda, bersepeda, sepatu roda, dan lainnya.
Meskipun olahraga bersepeda terdengar aman dan ringan, alangkah baiknya hindari selama masa kehamilan. Jika bersepeda adalah hobi yang Anda lakoni, sementara waktu beralihlah ke sepeda statis sebagai langkah aman berolahraga.
4. Olahraga yang berkaitan dengan ketinggian dan kedalaman
Hobi naik gunung? Nah, olahraga ini juga dilarang untuk ibu yang sedang hamil. Olahraga yang berkaitan dengan ketinggian bisa saja menimbulkan risiko sakit kepala, mual, muntah, kelelahan, pusing, dan napas terengah-engah.
Selain itu, olahraga seperti scuba diving sangat tidak direkomendasikan. Risiko dekompresi (gangguan akibat perubahan tekanan air atau udara yang terlalu besar) yang mengintai bisa saja membahayakan kesehatan ibu dan janinnya.
5. Yoga di tempat yang panas
Meskipun rasanya nyaman melakukan yoga di ruang terbuka alias outdoor, tetapi ingat tak sebaiknya ibu hamil melakukan olahraga tersebut di tempat berudara panas.
Pasalnya, udara panas dapat membuat aliran darah tak beredar ke rahim, karena tubuh membutuhkan waktu untuk mendinginkan diri. Oleh karena itu, ibu hamil juga perlu menghindari sauna dan berendam di air hangat.
6. Olahraga dengan pose berbaring lama
Crunches termasuk olahraga yang tidak dianjurkan dilakukan oleh ibu hamil. Pose crunches melibatkan tubuh bumil berbaring cukup lama di matras. Ketika bayi dalam kandungan semakin membesar, olahraga ini dapat menghambat sirkulasi darah ke kaki dan bayi.
Hindari juga pose yoga dan olahraga lainnya yang membuat ibu hamil berbaring terlalu lama untuk menghindari dampak kesehatan tersebut.
7. Olahraga yang menguras energi
Memaksakan berolahraga hingga mencapai titik kelelahan mungkin saja meningkatkan performa atletik Anda. Namun, olahraga yang dilakukan secara berlebihan saat hamil dapat mengurangi aliran darah pada rahim. Hal ini bisa berimplikasi pada kesehatan ibu hamil dan janinnya.
Selain itu, olahraga yang bersifat high-impact seperti aerobik dan kickboxing sebaiknya dihindari terlebih dulu. Olahraga yang secara aman dan tepat dilakukan ibu hamil dapat meningkatkan energi dan kekuatan selama masa kehamilannya.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
Ward-Ritacco, C., Poudevigne, M., & O’Connor, P. (2016). Muscle strengthening exercises during pregnancy are associated with increased energy and reduced fatigue. Journal Of Psychosomatic Obstetrics & Gynecology, 37(2), 68-72. doi: 10.3109/0167482x.2016.1155552. Diakses 12 November 2019.
Versi Terbaru
21/12/2022
Ditulis oleh Maria Amanda
Ditinjau secara medis olehdr. Carla Pramudita Susanto