Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mendapatkan dokter kandungan yang berpengalaman dan memahami keinginan Anda.
Namun, Anda pun perlu mempercayai dan mengikuti saran dokter agar kehamilan berikutnya setelah preeklampsia dapat berjalan baik.
Bila beberapa dokter menyarankan Anda untuk tidak hamil kembali, pahamilah bahwa preeklampsia memang mengancam jiwa.
Sebaiknya, tetap ikuti saran tersebut untuk kebaikan Anda sendiri.
4. Perdalam informasi mengenai preeklampsia
Bukan hanya saran dari dokter, Anda juga perlu memperdalam pengetahuan mengenai preeklampsia.
Ambil keputusan untuk hamil lagi setelah Anda memahami sendiri apa risiko dari penyakit ini pada Anda.
Cari tahu juga apa saja gejala preeklampsia yang perlu Anda waspadai saat hamil nantinya.
Segera beritahu dokter jika gejala-gejala tersebut muncul.
5. Terapkan cara untuk mengurangi risiko
Jika sudah memutuskan untuk hamil lagi, lakukan semua yang Anda bisa untuk mengurangi risiko preeklampsia pada kehamilan berikutnya.
Jaga kesehatan kehamilan dan janin Anda dengan beristirahat yang cukup, penuhi kebutuhan cairan, menerapkan pola makan sehat, berolahraga, serta rutin ke dokter kandungan.
Anda juga bisa mengonsumsi obat aspirin dosis rendah setelah usia kehamilan 12 minggu serta suplemen atau vitamin selama hamil.
Konsultasikan dengan dokter kandungan Anda untuk mendapatkannya.
6. Cari cara untuk mengurangi rasa cemas
Tak hanya itu, pastikan juga Anda telah menemukan cara yang tepat untuk mengurangi kekhawatiran dan rasa cemas Anda terhadap risiko ini.
Misalnya, dengan mendapat dukungan positif dari keluarga, teman, atau orang lain di sekitar Anda atau melakukan hal-hal positif yang Anda sukai.
Adapun kecemasan, depresi, atau masalah mental apapun saat hamil bisa memengaruhi kehamilan dan janin Anda.
[embed-community-8]
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar