Plasenta akan lepas dan keluar bersama dengan bayi saat persalinan. Namun, organ dalam rahim yang juga disebut ari-ari ini bisa lepas sebelum waktunya. Kelainan plasenta ini juga dikenal dengan istilah medis abruptio plasenta.
Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Plasenta akan lepas dan keluar bersama dengan bayi saat persalinan. Namun, organ dalam rahim yang juga disebut ari-ari ini bisa lepas sebelum waktunya. Kelainan plasenta ini juga dikenal dengan istilah medis abruptio plasenta.
Abruptio plasenta adalah komplikasi kehamilan serius yang terjadi saat sebagian atau seluruh plasenta lepas dari dinding rahim sebelum melahirkan.
Plasenta adalah bagian tubuh yang bertugas memberikan nutrisi pada bayi selama kehamilan.
Perlu diketahui bahwa plasenta yang sudah lepas tidak dapat menempel kembali pada dinding rahim. Hal ini menyebabkan masalah kesehatan serius untuk janin dan ibu hamil.
Salah satu jenis kelainan plasenta yang juga disebut solusio plasenta ini dapat mengakibatkan berkurangnya nutrisi dan oksigen ke janin serta memicu perdarahan hebat.
Abruptio plasenta terjadi secara mendadak dan membutuhkan penanganan medis segera. Hal ini mungkin melibatkan operasi caesar untuk menyelamatkan bayi dalam kandungan.
Beberapa gejala yang umum dialami oleh ibu hamil saat mengalami abruptio plasenta, meliputi:
Selain itu, gejala yang muncul juga dapat berbeda tergantung pada tingkat keparahan kondisi yang ibu hamil alami seperti berikut.
Abruptio plasenta termasuk kondisi gawat darurat. Segera hubungi dokter Anda bila mengalami perdarahan vagina, nyeri perut atau punggung, serta kontraksi rahim terus-menerus.
Kemungkinan ada tanda dan gejala yang belum disebutkan di atas. Jika Anda merasa khawatir terhadap suatu gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Penyebab utama kelainan plasenta ini tidak diketahui dengan jelas. Namun, para ahli memastikan bahwa ini bukanlah kondisi yang diturunkan.
Kemungkinan terbesar penyebab dari gangguan ini adalah trauma langsung pada bagian perut, seperti karena kecelakaan mobil dan terpukul atau terjatuh saat beraktivitas.
Kondisi air ketuban yang rembes sehingga volumenya berkurang drastis dalam rahim juga bisa menyebabkan solusio plasenta.
Beberapa faktor yang meningkatkan risiko Anda mengalami abruptio plasenta sebagai berikut.
Apabila dokter mencurigai Anda mengalami solusio plasenta, ia akan melakukan pemeriksaan fisik untuk memeriksa ada tidaknya nyeri tekan dan kekakuan pada rahim.
Untuk mencari tahu kemungkinan penyebab perdarahan vagina, dokter juga akan melakukan serangkaian pemeriksaan, di antaranya tes darah, tes urine, dan ultrasound (USG).
Perlu diingat bahwa plasenta yang lepas dari dinding rahim tidak bisa disambungkan kembali.
Dilansir dari laman Mayo Clinic, perawatan untuk kondisi ini bergantung pada usia kehamilan dan kondisi kesehatan secara keseluruhan seperti berikut ini.
Apabila kondisi cukup ringan, detak jantung bayi normal, serta masih terlalu dini bagi bayi untuk dilahirkan, Anda akan diminta untuk menjalani rawat inap di rumah sakit.
Saat perdarahan sudah berhenti dan kondisi bayi stabil, dokter mungkin memperbolehkan Anda untuk menjalani perawatan di rumah.
Dokter juga akan meresepkan obat yang membantu mematangkan paru-paru serta melindungi otak bayi, bila sewaktu-waktu persalinan dini perlu dilakukan.
Jika solusio plasenta ringan terjadi pada usia kehamilan 34 minggu, dokter bisa mengusahakan ibu hamil untuk melahirkan normal dengan pengawasan ketat.
Namun bila gejala memburuk hingga membahayakan keselamatan ibu dan bayi, Anda mungkin memerlukan persalinan segera, pada umumnya melalui operasi caesar.
Anda juga akan menerima transfusi darah untuk mencegah syok akibat dari perdarahan hebat.
Abruptio plasenta biasanya tidak bisa dicegah. Namun, Anda dapat mengurangi risiko kelainan plasenta ini dengan menerapkan hal-hal berikut ini.
Apabila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang kondisi ini, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan solusi terbaik untuk masalah Anda.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar