Dikutip dari laman Preeclampsia, seiring usia kehamilan semakin besar, dokter akan menyarankan posisi tidur ibu hamil berbaring di sisi kiri.
Hal ini memungkinkan sirkulasi darah dalam tubuh tetap lancar sehingga bayi dapat terus menerima nutrisi dan oksigen melalui plasenta tanpa hambatan.
Urine mengandung protein (proteinuria)
Proteinuria adalah tanda preeklampsia yang bisa ditemukan dengan pemeriksaan medis. Kondisi ini artinya, hasil protein yang biasanya hanya ada di darah, tumpah ke dalam urine.
Hal ini terjadi karena penyaringan ginjal yang disebabkan oleh preeklampsialah yang merusak filter tersebut. Jenis protein yang hilang karena kondisi ini adalah albumin.
Cara memeriksa tanda preeklampsia yang satu ini harus dilakukan ketika ibu hamil sedang berkonsultasi ke dokter kandungan. Perawat akan mencelupkan strip ke dalam sampel urine, cara kerjanya mirip test pack.
Bila strip mengeluarkan hasil 1+ atau lebih, itu adalah tanda preeklampsia dialami oleh Anda, meski tekanan darah ibu hamil di bawah 140/90.
Bila Anda pernah mengalami tanda preeklampsia sebelumnya, bisa membeli strip reagen di apotek untuk pemeriksaan di rumah. Namun kalau kurang percaya diri dan takut terjadi kesalahan, Anda bisa melakukan pemeriksaan dengan dokter.
Pembengkakan (edema) di kaki
Kondisi kaki bengkak selama kehamilan adalah hal wajar. Namun, bisa menjadi tidak wajar bila cairan di kaki Anda sangat banyak sampai membuat bengkak parah. Ini salah satu gejala preeklamsia yang sering disepelekan karena dianggap wajar.
Edema atau pembengkakan ini terjadi karena cairan berlebih di dalam tubuh. Biasanya terjadi di kaki, wajah, mata, dan tangan. Lalu, apa yang bisa dilakukan bila mengalami gejala preeklamsia yang satu ini?
Bila ibu hamil merasa wajah lebih sembap dan bengkak dibanding sebelum kehamilan, ditambah kondisi bengkak di tangan dan kaki sampai menekan jari, segera konsultasikan ke dokter karena ini tanda preeklampsia.
Bila ingin melakukan upaya pencegahan, hindari duduk terlalu lama dan biasanya menaruh kaki lebih tinggi dari tubuh ketika sedang rebahan.
Sakit kepala
Gejala preeklamsia berikutnya yang perlu diperhatikan adalah sakit kepala yang berdenyut sangat parah. Kadang, rasa sakitnya mirip dengan migrain yang sering sulit hilang.
Anda bisa mengonsumsi obat sakit kepala yang aman untuk ibu hamil. Kalau ingin menghindari obat, bisa mengurangi perpindahan cahaya terlalu cepat (untuk yang memiliki sensitivitas terhadap cahaya).
Mual dan muntah
Bila di pertengahan kehamilan Anda mengalami mual sampai muntah, itu gejala preeklamsia yang harus diwaspadai. Pasalnya, morning sickness hanya akan terjadi di trimester pertama dan menghilang di trimester dua dan tiga.
Anda perlu waspada ketika mual dan muntah di pertengahan kehamilan karena bisa menjadi gejala preeklamsia. Segera lakukan pemeriksaan tekanan darah dan proteinuria di urine Anda.
Nyeri area perut dan bahu
Nyeri di area ini disebut nyeri epigastrik yang biasanya terasa di bawah tulang rusuk sisi kanan. Gejala preeklamsia yang satu ini biasanya tersamarkan dengan rasa mulas, gangguan pencernaan, atau rasa sakit karena tendangan bayi.
Perbedaan nyeri bahu biasa dengan gejala preeklamsi yaitu, rasanya seperti ada yang mencubit di sepanjang tali bra atau di leher.
Terkadang kondisi ini membuat Anda sakit ketika berbaring ke sisi kanan. Gejala nyeri ini salah satu tanda sindrom HELLP atau masalah di hati (liver). Jangan diabaikan, segera konsultasi dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Nyeri punggung bawah
Nyeri punggung bawah merupakan keluhan hamil yang paling umum dan sering diabaikan sebagai gejala preeklamsia. Padahal, ini menunjukkan tanda preeklampsia yang patut diwaspadai. Bila Anda mengalami nyeri punggung bawah ditambah sakit perut, segera konsultasi dengan dokter.
Berat badan naik 3-5 kilogram dalam waktu seminggu
Menimbang berat badan menjadi kegiatan rutin selama kehamilan. Bila ibu hamil mengalami berat badan naik 3-5 kilogram hanya dalam waktu seminggu, itu merupakan indikator gejala preeklamsia. Kenaikan berat badan ini dihasilkan dari air di jaringan tubuh yang rusak, kemudian tidak melewati ginjal untuk dikeluarkan.
Hal yang perlu dilakukan bila mengalami gejala preeklamsia ini yaitu hindari menurunkan berat badan selama kehamilan.
Lebih baik konsumsi makanan sehat dan seimbang, seperti buah, sayur, vitamin ibu hamil yang penting untuk kehamilan. Hindari konsumsi garam berlebihan karena bisa memicu gejala preeklamsia.
Kapan gejala preeklamsia muncul?
Melansir dari WebMD, gejala preeklamsia bisa datang paling cepat 20 minggu kehamilan, tapi kondisi ini sangat jarang terjadi. Biasanya, gejala preeklamsia mulai muncul setelah usia kehamilan 32-34 minggu.
Namun ada juga di beberapa kasus, gejala preeklamsia datang 48 jam setelah melahirkan dan bisa bertahan selama 12 minggu. Hanya saja, gejala preeklamsia cenderung bisa berlalu dengan sendirinya.
Gejala preeklamsia yang terlihat pada janin dalam kandungan
Gejala preeklamsia paling khas pada bayi yang belum lahir adalah pertumbuhan yang lambat. Hal ini disebabkan oleh suplai darah yang buruk melalui plasenta ke bayi.
Kondisi ini membuat bayi mendapat oksigen dan nutrisi lebih sedikit sehingga memengaruhi perkembangannya. Kejadian ini menyebabkan bayi mengalami keterbatasan pertumbuhan intrauterine growth restriction (IUGR).
Meskipun kurang umum terjadi, kondisi ini juga dapat terjadi untuk pertama kalinya selama enam minggu pertama setelah melahirkan.
Kebanyakan orang hanya mengalami gejala preeklamsia ringan. Akan tetapi, penting untuk mengobati gejala tersebut dengan segera agar tidak semakin parah atau terjadi komplikasi.
Umumnya, semakin awal gejala preeklamsia terdeteksi, maka semakin besar peluang ibu dan hamil terhindar dari risiko komplikasi.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar