Sindrom HELLP, bersama dengan preeklampsia, mengakibatkan banyak kematian pada ibu terkait dengan hipertensi.
Ancaman lain dari kondisi preeklampsia ibu hamil
Sebetulnya, kondisi hipertensi ibu hamil akan sembuh sendiri setelah janin dan plasenta dilahirkan, Namun janin terancam mengalami hambatan pertumbuhan dalam kandungan, bahkan lahir prematur.
Sehingga bila ibu hamil memiliki kondisi ini, mungkin akan memerlukan perawatan lebih lanjut dari dokter sebelum dan setelah lahir. Pengobatan hipertensi tidak dapat mencegah hal ini, tetapi masih bisa digunakan untuk mencegah komplikasi kardiovaskular pada ibu, terutama selama persalinan dan melahirkan.
Dampak preeklampsia pada janin dalam kandungan

Dampak preeklampsia berat akan memberikan risiko berbeda pada tiap janin. Dampak utama pada janin adalah kekurangan gizi akibat kekurangan pasokan darah dan makanan ke plasenta, hal ini mengarah ke gangguan pertumbuhan si bayi di dalam kandungan. Janin bisa berisiko lahir cacar hingga lahir mati, akibat tidak mendapatkan makanan yang cukup.
Penelitian lanjutan juga sudah banyak menunjukkan bahwa preeklampsia pada ibu hamil bisa membuat bayi berisiko terkena penyakit tertentu. Ini disebabkan karena janin harus bertahan dengan pasokan nutrisi yang terbatas sewaktu di dalam kandungan. Dalam hal ini, mereka akan mengubah struktur dan metabolisme mereka secara permanen.
Perubahan ini mungkin akan menjadi penyebab dari sejumlah penyakit di kemudian hari, termasuk penyakit jantung koroner dan gangguan terkait seperti stroke, diabetes dan hipertensi.
Bayi yang ukuran tubuhnya kecil atau tidak proporsional pada saat lahir, atau yang telah mengalami perubahan pertumbuhan plasenta, kini diketahui telah memiliki risiko lebih besar untuk mengalami penyakit jantung koroner, hipertensi dan diabetes non-insulin saat dewasa.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar