Kelahiran bayi prematur merupakan hal yang kerap terjadi. Namun, setiap calon ibu tentu tidak mengharapkan dan menginginkan kondisi ini, apalagi penyebab bayi prematur umumnya sulit terdeteksi sejak dini. Meski demikian, Anda masih bisa melakukan berbagai upaya untuk mencegah kondisi ini pada kemudian hari. Untuk lebih jelasnya, simak beberapa cara untuk mencegah bayi lahir prematur yang bisa Anda terapkan.
Berbagai cara untuk mencegah bayi lahir prematur
Para ahli sebenarnya belum mengetahui secara pasti apa yang menjadi penyebab bayi lahir secara prematur.
Meski demikian, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko seorang ibu melahirkan secara prematur.
Faktor-faktor tersebut seperti hamil anak kembar, masalah pada rahim atau serviks, terkena infeksi, preeklampsia, riwayat diabetes saat hamil, atau pernah mengalami kelahiran prematur sebelumnya.
Nah, karena tidak ada penyebab yang pasti, tak ada satupun cara yang terbukti ampuh dapat mencegah bayi lahir secara prematur.
Meski demikian, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi risiko kelahiran prematur ini.
Bila Anda memiliki salah satu faktor risiko di atas pun, Anda masih mungkin memiliki bayi yang sehat, normal, dan lahir dalam cukup bulan.
Untuk lebih jelasnya, berikut berbagai cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah kelahiran prematur.
1. Memperhatikan jarak kehamilan
Salah satu cara untuk mencegah kelahiran prematur adalah dengan mengatur jarak kehamilan pertama dan kedua. Cara ini perlu diterapkan pada Anda yang pernah mengalami kelahiran prematur sebelumnya.
University of Utah Health menyebut bahwa akan jauh lebih baik jika Anda memiliki jarak 18 bulan setelah kelahiran prematur yang terjadi sebelumnya.
Jarak kehamilan terlalu dekat setelah kelahiran prematur dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur pada kehamilan berikutnya.
Adapun salah satu cara untuk menjaga jarak kehamilan ini adalah dengan menggunakan alat kontrasepsi, seperti KB IUD. Konsultasikan dengan dokter kandungan untuk jenis alat kontrasepsi yang terbaik.
2. Hindari merokok, narkoba, dan alkohol
Bahaya merokok pada ibu hamil sangat beragam. Salah satunya adalah meningkatkan risiko bayi lahir secara prematur.
Oleh karena itu, sebaiknya Anda mulai berhenti merokok jika ingin bayi Anda lahir dengan normal dan cukup bulan.
Selain berhenti merokok, Anda pun perlu menghindari konsumsi obat terlarang (narkoba) serta alkohol sebagai cara pencegahan bayi lahir prematur.
Sama seperti merokok, mengonsumsi narkoba dan minuman beralkohol juga bisa meningkatkan risiko bayi lahir prematur serta membahayakan perkembangan janin.
Jika Anda merasa kesulitan untuk menghindari cara mencegah bayi lahir prematur yang satu ini, Anda bisa berkonsultasi pada dokter untuk program berhenti merokok dan narkoba yang tepat.
3. Hati-hati dengan infeksi yang mungkin terjadi
Mengalami infeksi saat hamil juga dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur.
Apabila Anda mengalami infeksi, baik virus maupun bakteri saat masa kehamilan, segera periksakan diri ke dokter untuk mengatasinya.
Namun, Anda juga bisa mencegah kemungkinan terjadinya infeksi untuk menghindari bayi lahir prematur dengan melakukan berbagai cara.
Ini termasuk mencuci tangan dengan benar dan rutin, gunakan kondom saat berhubungan seks, serta tidak menyentuh atau membuang kotoran kucing, terutama bila Anda memelihara hewan saat hamil di rumah.
4. Minum asam folat
Mengonsumsi multivitamin juga menjadi salah satu cara mencegah bayi lahir secara prematur.
Para ahli merekomendasikan setiap wanita untuk minum asam folat, bahkan apabila tidak ada rencana untuk hamil dalam waktu dekat.
Minum multivitamin asam folat dalam jangka panjang dapat membantu mencegah cacat lahir serta menurunkan peluang kelahiran bayi prematur.
Namun, selain dari multivitamin, Anda bisa memenuhi kebutuhan gizi ini dengan mengonsumsi berbagai makanan yang mengandung asam folat, seperti sayuran hijau atau buah-buahan.
5. Menjaga berat badan sehat
Memiliki berat badan yang ideal dan sehat, yaitu tidak berlebih dan terlalu rendah, adalah salah satu cara untuk mencegah komplikasi saat kehamilan.
Adapun berbagai komplikasi ini dapat meningkatkan risiko kelahiran secara prematur. Berat badan yang sehat perlu Anda jaga sebelum merencanakan kehamilan.
Nah, salah satu cara untuk menjaga berat badan ideal adalah dengan menghindari diet yo-yo yang membuat timbangan berat badan Anda naik-turun tak menentu.
Sebagai gantinya, Anda perlu mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan lengkap. Lengkapi pula asupan harian Anda dengan makanan mengandung lemak tak jenuh.
Menyantap makanan lemak tak jenuh sering terkait dengan risiko kelahiran prematur yang lebih rendah.
6. Mengendalikan masalah kesehatan yang Anda miliki
Penyakit kronis, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan penyakit ginjal juga dapat menyebabkan bayi Anda lahir prematur.
Jika Anda memang merencanakan untuk hamil dan memiliki riwayat penyakit tersebut, sebaiknya diskusikanlah hal ini pada dokter.
Cara mencegah bayi lahir prematur yang bisa Anda lakukan adalah memastikan bahwa kondisi Anda terkendali dengan mengikuti perawatan yang dokter sarankan.
7. Perhatikan apabila melakukan perawatan kesuburan
Perlu Anda ketahui bila perawatan untuk meningkatkan kesuburan bisa menambah peluang Anda untuk hamil bayi kembar.
Sayangnya, kehamilan kembar atau lebih dari dua juga mempunyai risiko kelahiran bayi prematur.
Oleh karena itu, jika Anda menjalani perawatan ini, salah satu cara mencegah bayi lahir prematur yang bisa Anda lakukan adalah berkonsultasi dengan dokter.
Konsultasikan dengan dokter mengenai cara yang tepat untuk mengurangi peluang Anda mempunyai bayi kembar.
8. Tetap aktif secara fisik
Saat hamil, tidak ada salahnya Anda tetap aktif atau menambah kegiatan.
Hal ini perlu Anda lakukan untuk mengurangi risiko komplikasi saat kehamilan, seperti diabetes dan preeklampsia, yang dapat menjadi penyebab bayi prematur.
Tidak perlu melakukan olahraga yang terlalu berat, Anda bisa mencoba seperti berjalan santai atau berenang.
Namun, apabila tidak bisa melakukan cara mencegah bayi lahir prematur seperti ini, konsultasikan kembali dengan dokter.
9. Menjaga kesehatan gigi dan gusi
Apa hubungannya kesehatan gigi dan gusi dengan bayi prematur? Walaupun terdengar aneh, Anda juga bisa mencegah bayi lahir secara prematur dengan menjaga kebersihan mulut.
Para peneliti telah menemukan hubungan antara kerusakan gigi, penyakit gusi, dan kelahiran prematur. Penelitian menunjukkan bahwa peradangan dan infeksi pada gusi bisa memengaruhi kelahiran.
Jadi, ada baiknya ketika mempunyai masalah gigi saat hamil, segera konsultasikan dengan dokter.
10. Hindari keracunan makanan
Sebagaimana penjelasan di atas, salah satu cara untuk mencegah bayi lahir prematur adalah dengan menghindari infeksi saat kehamilan.
Selain menjaga kebersihan diri, Anda pun perlu berhati-hati dalam memilih makanan yang akan Anda konsumsi.
Sebaiknya, hindari makanan yang mungkin mengandung bakteri, seperti daging atau ikan mentah serta yang sudah kedaluwarsa.
Selain itu, pastikan Anda mencuci tangan terlebih dahulu sebelum dan sesudah menyentuh makanan.
Bersihkan pula semua peralatan dapur yang tersentuh oleh daging atau ikan mentah. Ini bertujuan untuk memastikan tidak ada bakteri yang tersisa pada peralatan dapur tersebut.
11. Rutin cek kesehatan ke dokter
Cara mencegah bayi lahir secara prematur yang satu ini sebaiknya Anda lakukan secara teratur. Bagaimana pun, dokter lah yang mengetahui kondisi Anda dan juga bayi dalam kandungan Anda.
Jangan ragu untuk memberitahu gejala yang menambah kekhawatiran Anda. Ini termasuk bila Anda mempunyai riwayat persalinan prematur.
Apakah risiko melahirkan bayi prematur lebih besar jika sudah pernah mengalaminya?
Berbagai penelitian menyebutkan, kelahiran bayi prematur adalah faktor risiko terbesar yang dapat menyebabkan seorang ibu memiliki bayi prematur pada kehamilan selanjutnya.
Salah satunya terbukti pada penelitian di jurnal BMJ Open pada tahun 2017.
Penelitian tersebut menegaskan fakta bahwa, risiko kelahiran prematur meningkat sebesar 30% pada ibu yang pernah memiliki bayi prematur sebelumnya.
Risiko ini lebih tinggi dibandingkan ibu yang mengalami kelahiran prematur akibat ketuban pecah dini.
Namun, risiko tersebut terjadi pada ibu yang pernah mempunyai riwayat persalinan prematur secara spontan. Bukan akibat induksi atau tindakan sengaja untuk melahirkan bayi secara prematur.
Meski demikian, identifikasi dari dokter mengenai kelahiran prematur yang pernah terjadi pada Anda bisa membantu mengurangi risiko prematur berulang pada kehamilan berikutnya.