backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Berbagai Penyebab Bayi Lahir Prematur

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 13/12/2021

    Berbagai Penyebab Bayi Lahir Prematur

    Pada beberapa kondisi, ibu hamil mungkin merasa harus melahirkan saat itu juga. Padahal usia kehamilan belum cukup dan pertumbuhan bayi dalam rahim masih belum sempurna. Kondisi ini dinamakan dengan kelahiran bayi prematur. Lalu, mengapa tubuh ibu sudah memberi tanda bahwa bayi harus segera lahir padahal belum waktunya? Cari tahu apa saja penyebab bayi lahir prematur di bawah ini!

    Faktor penyebab bayi lahir prematur

    Mengutip dari WHO, diperkirakan terdapat sekitar 15 juta bayi dilahirkan secara prematur setiap tahunnya. Tidak hanya itu saja, terdapat 1 juta anak meninggal karena terjadi komplikasi pada bayi prematur.

    Dikutip dari situs Pregnancy Birth & Baby, kelahiran prematur terjadi saat tubuh lebih cepat siap untuk melahirkan. Padahal, kandungan belum mencapai usia 37 minggu dan bayi belum siap untuk keluar dari rahim.

    Normalnya, bayi lahir di usia 40 minggu karena di usia itulah semua organ bayi sudah matang sehingga siap untuk dilahirkan.

    Sayangnya, sebagian wanita mengalami kelahiran prematur. Namun, tidak ada satu hal yang benar-benar menjadi alasan mengapa bayi lahir sebelum waktunya.

    Ada beberapa faktor yang mungkin berperan dalam memicu kontraksi pada rahim dan membuat leher rahim melebar sebelum waktunya bayi siap untuk keluar dari kandungan ibu.

    Apa saja penyebab bayi lahir secara prematur? Berikut faktor penyebab yang dapat meningkatkan risiko melahirkan prematur, di antaranya adalah:

    1. Mengalami komplikasi saat kehamilan

    Komplikasi kehamilan seperti preeklampsia dan diabetes gestasional bisa menjadi penyebab bayi lahir prematur.

    Tidak hanya itu, masalah pada plasenta seperti plasenta previa dan abruptio plasenta juga bisa menyebabkan bayi lahir prematur.

    Plasenta previa terjadi ketika plasenta menempel pada bagian bawah rahim. Sementara abruptio plasenta adalah kondisi saat plasenta terlepas seluruhnya atau sebagian sebelum bayi lahir

    2. Kehamilan kembar

    Hal ini terjadi ketika Anda hamil dengan bayi kembar dua atau lebih dan mempunyai cairan ketuban yang berlebihan. Kedua hal ini dapat menjadi penyebab Anda lebih mungkin untuk melahirkan bayi secara prematur.

    Diperkirakan 50 persen dari kehamilan kembar berakhir dalam kelahiran prematur. Selain itu, hampir semua kejadian kembar kelipatan memiliki risiko mencapai 90 persen untuk dilahirkan secara prematur.

    Penyebab bayi lahir prematur bukan hanya terjadi karena rahim membawa beban yang jauh lebih berat dari kehamilan tunggal.

    Namun, komplikasi sangat rentan terjadi pada wanita hamil kembar dua atau kelipatan selanjutnya.

    Bayi yang lahir secara prematur juga bisa terjadi karena berat badan lahir rendah hingga bayi meninggal di dalam kandungan.

    3. Usia ibu hamil

    Ibu hamil yang lebih muda dari 17 tahun atau lebih tua dari 35 tahun lebih mungkin untuk mempunyai bayi yang lahir prematur daripada mereka yang berusia di antara 17-35 tahun.

    Hamil di atas 35 tahun berisiko tinggi mengalami komplikasi atau pendarahan sehingga pada akhirnya dapat menjadi penyebab bayi lahir prematur.

    Perempuan yang hamil di bawah umur (kehamilan remaja) juga membawa berisiko mengalami komplikasi.

    Salah satunya yaitu bayi yang lahir prematur karena tumbuh dan berkembang di rahim ibu yang belum cukup umur.

    4. Berat badan saat hamil tidak memenuhi standar

    Meskipun hampir setengah dari wanita mengalami kenaikan berat badan terlalu berlebih selama kehamilan, 21% nya justru kurang dari berat ideal. Hal ini merujuk pada sebuah studi dalam jurnal Obstetrics and Gynecology.

    Bukti menunjukkan bahwa berat badan sebelum kehamilan yang rendah berkaitan dengan peningkatan risiko kelahiran prematur.

    Ibu hamil yang obesitas juga berada pada peningkatan risiko komplikasi tertentu selama kehamilan, masa persalinan dan kelahiran bayi, dan setelah kelahiran.

    5. Mempunyai pengalaman melahirkan bayi prematur

    Jika sebelumnya pernah melahirkan secara prematur, hal ini dapat meningkatkan risiko Anda mengalami kelahiran prematur lagi.

    Studi menunjukkan wanita yang melahirkan prematur berada pada tingkat peluang 30-50% lebih tinggi untuk mengalami kelahiran bayi prematur di kehamilan berikutnya.

    Riwayat melahirkan prematur merupakan salah satu penyebab terkuat berulangnya bayi lahir prematur dan kekambuhan sering terjadi pada usia yang sama.

    Sekitar 70% persalinan dini terjadi dalam waktu dua minggu usia kehamilan dari kelahiran prematur pertama. Sebaiknya, konsultasikan terlebih dahulu pada dokter mengenai perawatan yang bisa dilakukan.

    6. Jarak antar kehamilan sangat pendek

    Periode antar dua kehamilan yang berjarak hanya enam sampai sembilan bulan antara kelahiran satu bayi dengan awal kehamilan berikutnya diketahui juga menjadi penyebab bayi lahir secara prematur.

    Para ahli mengatakan waktu optimal antara kehamilan adalah 18 bulan tapi tidak jelas alasan dibaliknya. Maka dari  itu, masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai hal ini.

    Semakin panjang jarak kehamilan antar-anak, semakin menurun juga risiko bayi lahir prematur. Maka dari itu, Anda perlu mengetahui berapa lama menunggu untuk hamil kembali guna menghindari risiko bayi lahir secara prematur.

    7. Infeksi pada rahim dan vagina

    Infeksi pada rahim, termasuk pada cairan ketuban, dan vagina, seperti infeksi bacterial vaginosis (BV), dapat menyebabkan kelahiran prematur. Bahkan infeksi ini pada umumnya menjadi penyebab setengah kasus dari semua kasus kelahiran prematur.

    Para ahli menduga bahwa infeksi dapat menyebabkan peradangan vagina sehingga terjadi pelepasan hormon prostaglandin di mana hormon inilah yang memicu proses kelahiran.

    Teori lain menyebutkan bahwa senyawa yang dihasilkan bakteri pada saluran kelamin yang terkena infeksi dapat membuat membran di sekitar cairan ketuban melemah dan menyebabkan peluruhan lebih awal.

    Bakteri juga dapat menyebabkan infeksi dan peradangan pada rahim sehingga memicu kelahiran bayi secara prematur.

    Infeksi yang terjadi pada bagian tubuh lainnya juga dapat memicu kelahiran prematur, seperti infeksi pada ginjal, pneumonia, apendisitis (radang usus buntu), dan infeksi pada saluran kemih.

    8. Kelainan pada struktur rahim atau leher rahim

    Kelainan pada rahim atau leher rahim dapat membuat bayi jadi lebih sulit untuk keluar dari kandungan. Maka dari itu hal ini juga bisa menjadi penyebab bayi lahir prematur.

    Lalu, kelainan pada rahim atau leher rahim ini di antaranya:

    • Leher rahim pendek (kurang dari 25 mm)
    • Leher rahim tidak tertutup seperti seharusnya selama kehamilan
    • Leher rahim menipis
    • Leher rahim membuka (dilatasi) tetapi tidak disertai dengan kontraksi.

    Risiko kelahiran bayi prematur meningkat secara signifikan pada wanita yang memiliki leher rahim pendek setelah menjalani operasi rahim,

    Hal ini terutama biopsi kerucut atau prosedur loop electrosurgical excision procedure (LEEP) -— yang menguji sel pra-kanker atau sel abnormal.

    9. Stres

    Stres berat yang disebabkan oleh pengalaman traumatis dapat menyebabkan pelepasan hormon yang memicu kelahiran sehingga bayi harus dilahirkan secara prematur. Stres dari pekerjaan juga dapat menjadi penyebab bayi lahir prematur.

    Penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil yang berdiri lebih dari lima jam dalam sehari atau yang memiliki pekerjaan melelahkan secara fisik juga lebih mungkin untuk melahirkan secara prematur.

    Kelola perasaan Anda agar stres tidak berkembang menjadi depresi. Ibu hamil yang mengidap (terdiagnosis maupun tidak) depresi baru maupun depresi kambuhan memiliki peningkatan risiko 30-40% mengalami kelahiran prematur yang terjadi di periode usia kehamilan 32-36 minggu.

    10. Kondisi lainnya

    Hal lainnya yang bisa menjadi penyebab bayi lahir secara prematur adalah gangguan autoimun, anemia, infeksi, ketuban pecah dini serta penyakit kronis berupa diabetes dan tekanan darah tinggi. Ada kemungkinan pula terjadi karena faktor genetik.

    Apakah Anda mempunyai kebiasaan yang tidak sehat seperti merokok, minum alkohol sampai mengonsumsi obat terlarang? Perilaku ini tidak hanya meningkatkan risiko keguguran.

    Akan tetapi juga dapat menjadi penyebab bayi lahir prematur atau membuat bayi memiliki berat badan lahir rendah. Zat kimia yang terkandung dalam rokok, minuman alkohol, dan obat-obatan dapat menembus plasenta.

    Pencegahan yang bisa dilakukan

    Setelah mengetahui beberapa penyebab terjadinya bayi lahir secara prematur, Anda juga bisa melakukan tindakan pencegahan.

    Hal ini dilakukan untuk membantu apabila Anda mempunyai masalah atau risiko yang cukup tinggi mengalami kelahiran bayi prematur.

    Cara mencegah bayi lahir prematur yang bisa dilakukan adalah:

    1. Mengonsumsi suplemen progesteron

    Apabila Anda mempunyai riwayat melahirkan bayi prematur sebelumnya atau memiliki leher rahim yang tergolong pendek ada kemungkinan Anda diberikan suplemen progesteron.

    Suplemen ini digunakan untuk mencegah bayi keluar secara prematur serta mencegah terjadinya keguguran. Namun, suplemen ini hanya boleh dikonsumsi jika diresepkan oleh dokter.

    2. Cervical cerclage

    Apabila seseorang mempunyai kondisi yang bisa menjadi penyebab bayi lahir secara prematur seperti serviks yang pendek, Anda perlu melakukan prosedur bedah.

    Prosedur ini dilakukan dengan cara menjahit serviks agar dapat menyokong rahim. Jahitan ini nantinya akan dilepas ketika sudah tiba waktunya melahirkan.

    Lagi-lagi, prosedur ini hanya dilakukan jika dokter Anda merekomendasikannya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 13/12/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan