Setelah itu, vaksin ini akan semakin efektif bila diberikan setiap 10 tahun sekali selama seumur hidup.
Hal tersebut dikarenakan vaksin hanya mampu memberikan perlindungan selama 10 tahun. Jadi, setelah 10 tahun perlu diberikan booster atau penguat vaksin kembali.
Itulah mengapa Anda perlu memastikan apakah status imunisasi Anda sudah lengkap atau belum. Jika dirasa belum, segeralah mendapatkan vaksin untuk mencegah penyakit difteri.
Menurut CDC, vaksin difteri diberikan pada usia 19-64 tahun sebanyak satu dosis. Berikut jadwal pemberian suntik vaksin difteri bagi orang dewasa:
- Orang dewasa yang belum pernah mendapatkan vaksin Td atau belum lengkap status imunisasinya, diberikan 1 dosis vaksin Tdap diikuti dengan vaksin Td sebagai penguat setiap 10 tahun.
- Orang dewasa yang sama sekali tidak diimunisasi diberikan dua dosis pertama dengan jarak 4 minggu dan dosis ketiga diberikan setelah 6 sampai 12 bulan dari dosis kedua.
- Orang dewasa yang belum menyelesaikan tiga dosis vaksin Td seri primer diberikan sisa dosis yang belum dipenuhi.
- Ibu hamil diberikan satu dosis Tdap, sebaiknya pada masa awal kehamilan.
Bila terdapat salah satu orang yang termasuk suspek atau berisiko mengalami difteri di lingkungan sekitar Anda, Anda harus segera meminta divaksinasi ulang meskipun sudah pernah divaksin saat masih anak-anak.
Hal ini bertujuan untuk menambah kekebalan tubuh Anda dari penularan penyakit difteri.
Efek samping vaksin difteri pada orang dewasa

Vaksinasi difteri pada orang dewasa aman dilakukan dan tidak memiliki risiko kesehatan, apalagi sampai membahayakan keselamatan jiwa.
Namun, sama halnya dengan obat-obatan, vaksin juga memiliki efek samping yang biasanya muncul dalam 1-3 hari setelah imunisasi.
Meski begitu, sangat jarang ditemukan reaksi atau alergi yang berat akibat vaksin difteri.
Vaksin yang mengandung toksoid tetanus, seperti pada vaksin DPT, memang bisa menimbulkan gangguan pada otak, tetapi kasus ini jarang sekali terjadi.
Efek samping yang muncul setelah melakukan imunisasi difteri biasanya bersifat ringan dan bisa mereda dengan sendirinya dalam beberapa hari.
Kemungkinan efek samping yang timbul setelah melakukan vaksin difteri antara lain:
- demam ringan,
- rasa nyeri dan bengkak pada bagian tubuh yang mendapatkan suntikan vaksin,
- kulit pada bagian suntikan menjadi memerah,
- kelelahan,
- nyeri otot ringan,
- pusing,
- sakit perut yang disertai rasa mual, muntah-muntah, hingga diare, dan
- kehilangan nafsu makan.
Efek samping serius
Meskipun jarang terjadi, Anda bisa saja mengalami berbagai efek samping serius setelah melakukan imunisasi difteri untuk orang dewasa.
Reaksi alergi parah atau anafilaktik yang ditandai dengan kesulitan bernafas dan tekanan darah turun. Selain itu, efek samping serius lainnya karena vaksin difteri adalah sebagai berikut:
Jika Anda menunjukkan tanda-tanda efek samping serius seperti di atas atau Anda khawatir terkait gejala efek samping difter pada dewasa yang tidak wajar, segera cari bantuan medis darurat atau periksa ke dokter.
Hal ini bertujuan agar Anda segera mendapatkan perawatan yang tepat.
Pemeriksaan sebelum vaksinasi

Efek samping dari vaksin difteri untuk orang dewasa mungkin akan muncul lebih berat apabila vaksinasi dilakukan dalam keadaan sakit atau saat tubuh tidak terlalu fit.
Konsultasikan kembali dengan dokter apabila sebelum melakukan vaksin Anda mengalami sejumlah masalah kesehatan seperti:
- Mengalami demam dengan suhu tubuh yang melebihi 38.5 derajat Celcius.
- Mengalami kejang secara tiba-tiba atau masalah sistem saraf lainnya.
- Merasakan rasa sakit atau pembengkakan di bagian leher sehingga kesulitan menelan.
- Memiliki Guillain-Barré Syndrome yaitu gangguan pada sistem imun.
- Pernah mengalami alergi seperti kesulitan bernapas atau reaksi lainnya setelah melakukan imunisasi.
Vaksinasi sebaiknya tidak dilakukan jika Anda memiliki alergi terhadap kandungan vaksin.
Anda bisa terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan keamanan kandungan di dalam vaksin.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar