Akibatnya, selaput ini menutupi jaringan di hidung, amandel, pita suara, dan tenggorokan sehingga membuat anak susah bernapas dan menelan.
Inilah alasannya mengapa difteri sebagai penyakit menular yang mematikan. Karena difteri berisiko menghambat jalan napas dan berujung pada kematian.
Adapun selain gejala utama tersebut, berikut adalah gejala difteri lain pada anak berdasarkan jenisnya.
1. Gejala difteri respiratori klasik
Pada jenis difteri ini, ada beberapa gejala yang umum muncul.
Selain pseudomembrane di atas tenggorokan dan amandel, berikut adalah gejala atau ciri lain dari difteri respiratori klasik.
Secara perlahan, pseudomembrane menyebabkan anak sesak napas.
Racun yang keluar dari bakteri pun bisa mengalir ke aliran darah yang kemudian menyebabkan gagal jantung.
2. Gejala difteri laring

Difteri laring merupakan jenis difteri yang memengaruhi pita suara (laring). Ini merupakan jenis difteri yang paling sering terjadi pada anak.
Karena menyerang bagian pita suara, gejala atau tanda utamanya adalah suara anak yang berubah serak dan terdengar bunyi bising atau stridor ketika bernapas.
Selain itu, beberapa gejala umum terkait sistem pernapasan lainnya bisa muncul, seperti:
Pada kasus difteri parah, pseudomembrane yang timbul di bagian laring dapat menyebabkan koma hingga berujung kematian.
3. Gejala difteri nasal
Jenis ini umumnya bersifat ringan, bahkan gejala difteri yang muncul seringkali mirip dengan flu pada anak.
Pada jenis ini, pseudomembrane biasanya terbentuk di bagian hidung. Selain munculnya selaput tersebut, jenis difteri ini pun sering ditandai dengan keluarnya cairan dari hidung.
Adapun cairan yang keluar awalnya jernih, tetapi lama kelamaan bisa mengeluarkan nanah atau bahkan bercampur dengan darah.
Karena bersifat ringan, gejala difteri ini seringkali cepat dihentikan oleh obat antitoksin dan antibiotik dari dokter.
4. Gejala difteri kulit
Cutaneous diphtheria atau difteri kulit dapat menyebabkan gangguan pada kulit anak. Jenis difteri lebih umum ditemukan di daerah tropis.
Pada jenis difteri ini, gejala yang umum muncul adalah sakit, ruam kemerahan, luka terbuka, bisul, atau pembengkakan pada kulit yang mirip dengan infeksi bakteri di kulit.
Adapun ruam kulit ini sering timbul di bagian badan, terutama kaki. Ruam pada kulit juga akan membentuk selaput lendir atau membran yang dikelilingi oleh bercak merah.
Selaput lendir ini bisa sembuh dalam waktu dua hingga tiga minggu sekaligus akan meninggalkan bekas luka.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar