Penyakit difteri menyebar dengan cepat melalui partikel udara ketika batuk atau bersin sembarangan (tidak menutup mulut atau memakai masker), meludah sembarangan, serta dari kontak kulit dengan barang-barang pribadi yang terkontaminasi. Menyentuh luka yang terinfeksi bakteri penyebabnya juga dapat membuat Anda terekspos penyakit ini.
Gejala difteri secara umum adalah radang tenggorokan dan serak, sulit bernapas dan menelan, hidung meler, ngiler berlebihan, demam menggigil, bicara melantur, dan batuk yang keras.
Rentetan gejala ini disebabkan oleh racun yang diproduksi oleh bakteri penyebab difteri. Saat racun ikut terbawa ke dalam aliran darah, racun dapat merusak jantung, ginjal, sistem saraf otak, serta jaringan tubuh sehat lainnya.
Secara umum, pada awalnya difteri bisa tidak memunculkan gejala berarti. Itu sebabnya banyak orang yang sebenarnya sudah terinfeksi bisa sama sekali tidak sadar kalau dirinya sakit. Kondisi ini dapat memperluas penyebaran penyakit difteri dengan cepat. Padahal, terdapat cara mencegah difteri dengan efektif yaitu melalui vaksinasi.
Wabah penyakit difteri di Indonesia
Indonesia pernah dinobatkan sebagai negara bebas difteri oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) semenjak tahun 1990-an. Bakteri ini sempat “bertamu’ pada tahun 2009, namun vaksinansi pada anak sebagai upaya pencegahan difteri berhasil memberantas penyebaran penyakit ini pada tahun 2013.
Sampai pada pertengahan Oktober 2017 lalu, kasus baru penyakit difteri kembali muncul. Tercatat bahwa hampir lebih dari 95 kabupaten di 20 provinsi terjangkit difteri. Daerah yang termasuk adalah Sumatera Barat, Jawa Tengah, Aceh, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Apa yang menyebabkan difteri kembali mewabah di Indonesia?
WHO telah mewajibkan setiap negara untuk melakukan vaksin rutin demi mencegah mewabahnya penyakit menular. Langkah pencegahan difteri melalui program imunisasi nasional sebenarnya sudah dilakukan oleh Kementerian Kesehatan RI sejak lama.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar