Anda yakin mau keluar?
Pandemi COVID-19 kini telah mengubah hampir setiap aspek kehidupan, termasuk pelayanan kesehatan di seluruh dunia. Salah satu pelayanan kesehatan yang tidak luput dari dampak wabah yang telah mendunia ini adalah perawatan kulit. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena kini teknologi teledermatologi hadir, terutama saat pandemi.
Lantas, apa itu teledermatologi dan bagaimana layanan ini membantu pasien mendapatkan perawatan yang biasa diperoleh dari dokter? Simak ulasan lengkap di bawah ini untuk mengetahui jawabannya.
Sejak wabah COVID-19 telah menyebar ke seluruh dunia, protokol kesehatan di setiap tempat, termasuk rumah sakit semakin diperketat. Para dokter dan tenaga kesehatan lainnya diwajibkan memakai alat pelindung diri (APD) sebagai upaya mencegah penularan virus.
Pandemi COVID-19 memang mengubah segalanya. Bahkan, tidak sedikit dari orang yang merasa khawatir dan takut pergi ke rumah sakit meskipun mereka tahu membutuhkan perawatan dari dokter.
Penurunan jumlah pasien yang drastis tersebut membuat rumah sakit di beberapa negara mulai menyediakan layanan konsultasi jarak jauh, alias telemedis. Pelayanan medis jarak jauh ini bahkan tersedia untuk mereka yang ingin berkonsultasi perihal masalah kulit yang dialami atau biasa disebut teledermatologi.
Teledermatologi adalah pelayanan perawatan kulit yang tidak perlu datang ke tempat praktik dokter dan hal ini cukup membantu, terutama saat pandemi COVID-19. Pasien dapat melakukan konsultasi jarak jauh dengan video langsung atau mengirim foto yang akan diamati oleh dokter. Lalu, konsultasi biasanya akan berlanjut via telepon.
Menurut penelitian yang dimuat di Journal of Telemedicine and Telecare, teledermatologi bahkan dinilai efektif jauh sebelum pandemi COVID-19 dimulai. Studi yang mengulas sejumlah artikel yang sudah terbit ini menemukan bahwa diagnosis pelayanan ini cukup akurat. Bahkan, tidak sedikit pasien yang merasa puas.
Walaupun studi tersebut cukup terbatas dan tidak dilakukan baru-baru ini, temuan ini bisa menjadi patokan bahwa teledermatologi bisa efektif untuk masalah kulit tertentu. Maka itu, masih diperlukan penelitian lebih lanjut apakah hasil yang sama terjadi dalam waktu dekat ini, terutama selama pandemi COVID-19.
Selain tidak mengharuskan Anda bepergian ke rumah sakit saat pandemi, teledermatologi juga memberikan sejumlah kelebihan. Tidak hanya untuk pasien, melainkan juga para dokter dan penyedia pelayanan.
Berikut ini ada beberapa keunggulan dari teledermatologi yang bisa Anda peroleh dilansir dari American Academy of Dermatology.
Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan layanan kesehatan yang mengandalkan teknologi ini memiliki kekurangan, seperti:
Tips Cegah Iritasi Akibat Pemakaian Masker Sehari-hari
Salah satu kekurangan teledermatologi yang perlu diperhatikan, terutama saat pandemi, adalah hanya dapat digunakan masalah kulit tertentu. Tidak semua penyakit kulit dapat didiagnosis dan dikonsultasikan dengan menyertakan foto dan telepon.
Hal ini dikarenakan jenis kasus tertentu akan membutuhkan pertimbangan lebih lanjut karena metode ini cukup terbatas. Sebagai contoh, kualitas gambar dan kurangnya akses ke alat tertentu sangat berpengaruh terhadap hasil diagnosis.
Walaupun demikian, dokter kulit tetap menggunakan teledermatologi sebagai alat untuk memeriksa kondisi awal pasien. Setelah itu, dokter akan menggunakan informasi visual yang ada untuk memutuskan kapan pasien perlu berkonsultasi langsung dengan mereka.
Pada contoh kasus masalah kulit yang berkaitan dengan lesi berpigmen, seperti bintik dan tahi lalat, sering dihubungkan apakah lesi tersebut bersifat kanker. Dokter memang membutuhkan evaluasi lesi secara langsung dengan bantuan alat bernama dermatoscope.
Dermatoscope tidak dapat digunakan dalam konsultasi jarak jauh via panggilan telepon. Akibatnya, dokter akan kesulitan untuk mendiagnosis penyakit pasien dengan tepat.
Selain masalah kulit yang berhubungan dengan lesi, daerah kulit kepala juga disebut lebih sulit didiagnosa lewat teledermatologi, terutama saat pandemi. Alternatif lainnya adalah dokter meminta pasien untuk membelah atau mencabut rambut dan memotretnya dengan cahaya khusus.
Terlebih lagi, layanan kesehatan berteknologi ini juga tidak mungkin menginstruksikan pasien untuk melakukan prosedur tertentu, seperti biopsi kulit atau injeksi obat. Namun, kembali lagi dengan anggapan teledermatologi membantu dokter melihat apakah prosedur tersebut dibutuhkan dan tingkat daruratnya.
Terlepas dari kekurangan yang dimiliki teledermatologi, metode ini mungkin dapat membantu Anda mengatasi masalah kulit yang cukup ringan saat pandemi. Apabila Anda tertarik berkonsultasi jarak jauh dengan dokter kulit, berikut beberapa hal yang perlu dilakukan ketika melakukan teledermatologi.
Pelayanan kesehatan teledermatologi memberikan manfaat yang cukup besar bagi dokter dan pasien, terutama di saat pandemi COVID-19. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua klinik memiliki metode yang sama. Maka itu, Anda perlu memilih dokter kulit yang cocok dengan masalah dan kondisi saat itu.
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Liu, K. (2020). The doctor will ‘see’ you now: Teledermatology in the era of COVID-19. Harvard Health Publishing. Retrieved 24 June 2020, from https://www.health.harvard.edu/blog/the-doctor-will-see-you-now-teledermatology-in-the-era-of-covid-19-2020060419943
Mounessa, J. S., Chapman, S., Braunberger, T., Qin, R., Lipoff, J. B., Dellavalle, R. P., & Dunnick, C. A. (2018). A systematic review of satisfaction with teledermatology. Journal of telemedicine and telecare, 24(4), 263–270. https://doi.org/10.1177/1357633X17696587. Retrieved 24 June 2020.
Teledermatology: Benefits and Challenges. (2018). American Academy of Dermatology. Retrieved 24 June 2020, from https://aadmeetingnews.org/2018-summer-meeting-wrap-up/teledermatology-benefits-and-challenges/#:~:text=Research%20shows%20that%20teledermatology%2C%20when,care%20systems%2C%E2%80%9D%20said%20Dr.
Villani, A., Scalvenzi, M., & Fabbrocini, G. (2020). Teledermatology: a useful tool to fight COVID-19. Journal Of Dermatological Treatment, 31(4), 325-325. doi: 10.1080/09546634.2020.1750557. Retrieved 24 June 2020.
Komentar
Sampaikan komentar Anda
Ayo jadi yang pertama komentar!
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar