Efek vaksin Johnson and Johnson
Sama seperti vaksin lain, beberapa efek samping mungkin akan Anda rasakan setelah disuntik vaksin Janssen.
Dari hasil pemantauan vaksin Johnson and Johnson, beberapa efek samping yang paling sering muncul yakni:
- sakit kepala,
- demam disertai tubuh menggigil,
- nyeri pada bekas suntikan, dan
- tubuh terasa lemas.
Efek samping ini biasanya akan muncul dalam satu atau dua hari setelah vaksin dan mungkin memengaruhi kemampuan Anda untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Namun, jangan khawatir karena biasanya efek samping tersebut akan hilang dalam beberapa hari.
Pada beberapa kasus, efek vaksin Johnson and Johnson juga bisa menyebabkan pingsan, yang terjadi dalam kurun waktu 15 menit setelah vaksin diberikan.
Hingga kini, belum diketahui secara pasti apakah kondisi tersebut merupakan respons tubuh terhadap kandungan vaksin atau kecemasan perihal vaksinasi.
Di samping itu, laporan lain menunjukkan vaksin Janssen dapat meningkatkan risiko terjadinya trombosis dengan sindrom trombositopenia (TTS).
Kondisi ini menandakan pembekuan darah dengan trombosit rendah yang dapat terjadi pada wanita dewasa yang berusia kurang dari 50 tahun.
Perlu diingat, efek vaksinasi pada masing-masing orang mungkin akan berbeda. Jika gejala yang muncul mulai mengganggu aktivitas, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan.
Peringatan dan perhatian saat menerima vaksin

Vaksin J&J hanya boleh diterima oleh kelompok usia 18 tahun ke atas. Vaksin ini juga bisa diterima oleh orang yang pernah memiliki riwayat COVID-19 tiga bulan setelah infeksi.
Di sisi lain, ada beberapa kondisi yang membuat Anda tidak diperbolehkan untuk menerima jenis vaksin ini. Berikut di antaranya.
- Kelompok usia di bawah 18 tahun.
- Suhu tubuh lebih dari 38,5 derajat Celsius saat hendak menerima vaksin.
- Orang dengan riwayat anafilaksis atau reaksi alergi parah.
- Mengalami trombosis dengan sindrom trombositopenia setelah penyuntikan vaksin primer atau dosis pertama.
Sebelum menerima vaksin, Anda bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Sampaikan riwayat penyakit, obat, hingga alergi agar dokter bisa menentukan apakah Anda boleh menjalani vaksinasi atau tidak.
Apakah vaksin J&J aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa vaksin Johnson and Johnson aman diberikan kepada ibu hamil dan menyusui. Hingga kini, belum ada temuan yang mendapati adanya masalah pada ibu hamil akibat pemberian vaksin Janssen.
Ibu hamil menjadi kelompok yang diprioritaskan untuk menerima vaksin COVID-19. Manfaat vaksin pada ibu hamil jauh lebih besar dibanding potensi risiko yang mungkin ditimbulkan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar