backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Vaksin Novavax

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 07/09/2023

Vaksin Novavax

Dalam upaya pencegahan penyebaran dan penularan COVID-19, pemerintah terus menggencarkan pemberian vaksin, baik primer dan booster, kepada masyarakat. Dari beberapa jenis vaksin, salah satu yang beredar di Indonesia adalah vaksin Novavax dengan tingkat efikasi mencapai 96,4%.

Apa itu vaksin Novavax?

jenis vaksin covid-19

Vaksin Novavax adalah vaksin yang dibuat menggunakan protein spike pada permukaan virus corona. Sesuai dengan namanya, vaksin ini dikembangkan oleh salah satu perusahaan bioteknologi di Amerika Serikat, Novavax.

Cara kerja vaksin ini berbeda dengan vaksin mRNa seperti Moderna dan Pfizer. Vaksin mRNa bekerja dengan memberi perintah ke sel untuk memproduksi protein spike, baru kemudian direspons sistem imun dan menghasilkan daya tahan tubuh.

Sementara itu, protein spike yang ada pada vaksin ini langsung merangsang sistem imun untuk memproduksi daya tahan tubuh setelah vaksinasi.

Meski menggunakan protein spike pada permukaan virus corona, Anda tidak perlu khawatir karena vaksin ini tidak akan membuat Anda terinfeksi COVID-19 akibat vaksinasi.

Efektivitas vaksin Novavax

Pap smear dan vaksin HPV

Berdasarkan sebuah penelitian dalam New England Journal Of Medicine (2022), vaksin Novavaz telah terbukti aman dan efektif untuk pencegahan COVID-19. Tingkat efikasi dari dua dosis vaksin diketahui mencapai 90,4 persen.

Meskipun begitu, penelitian tersebut dilakukan sebelum kemunculan varian Omicron dan Delta. Hingga saat ini, para peneliti masih melakukan penelitian lebih lanjut terkait efektivitas vaksin Novavax terhadap kedua varian tersebut.

Sementara itu, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan menyebut bahwa efikasi vaksin Novavax mencapai 96,4 persen.

Mengutip dari Antara, keamanan dan efikasi Novavax dalam mencegah COVID-19 sebesar 89,7% terhadap virus Alfa atau B1.1.7, dan 96,4% terhadap virus varian non-B1.1.7.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) juga telah menyetujui penggunaan Novavax sebagai vaksin pencegahan COVID-19, tapi terbatas untuk orang dewasa berusia di atas 18 tahun.

Begitu pula dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang turut memberikan lampu hijau terkait penggunaan vaksin ini.

Dosis vaksin Novavax

Untuk saat ini vaksin Novavax baru tersedia sebagai vaksin primer. Penggunaannya sebagai vaksin booster masih dalam tahap penelitian.

Penggunaannya sebagai vaksin primer dibagi ke dalam dua dosis (masing-masing 0,5 ml). Jarak pemberian vaksin antara dosis pertama dan kedua adalah tiga minggu.

Cara pemberian vaksin Novavax

vaksinasi

Vaksin Novavax diberikan melalui suntikan intramuskular (IM). Proses vaksinasi hanya boleh dilakukan oleh dokter dan petugas kesehatan terlatih.

Sebelum vaksinasi, petugas akan melakukan skrining terlebih dahulu untuk mengetahui apakah Anda boleh menerima vaksin. Sampaikan kondisi Anda dengan jujur kepada petugas untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

Setelah menerima vaksin, Anda akan diminta untuk menunggu di ruang observasi selama 15–30 menit. Langkah ini dilakukan untuk melihat kemungkinan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI).

Jika Anda tidak merasakan efek samping yang berarti pascavaksinasi, Anda akan diminta untuk mengambil kartu vaksin.

Selain itu, petugas juga akan memberikan arahan terkait kontak dokter yang dapat dihubungi dan jadwal pemberian vaksin dosis kedua.

Efek samping vaksin Novavax

Sama seperti vaksin COVID-19 lainnya, beberapa efek samping mungkin akan muncul setelah Anda menerima vaksin Novavax.

Efek samping yang muncul pada masing-masing orang bisa berbeda satu sama lain.

Sejumlah efek samping vaksin Novavax yang umum terjadi, meliputi:

  • nyeri pada bekas suntikan,
  • merasa lelah,
  • sakit kepala,
  • nyeri otot, dan
  • merasa tidak enak badan.

Umumnya, efek samping yang dirasakan tidak akan bertahan lama. Biasanya, kondisi Anda akan mulai membaik satu atau dua hari setelah vaksin.

Namun, dalam beberapa kasus, vaksin yang diterima berpotensi memicu reaksi alergi. Segera konsultasikan ke dokter jika Anda mengalaminya.

Peringatan dan perhatian saat menerima vaksin

Berdasarkan rekomendasi WHO, vaksin ini hanya boleh diterima oleh orang dewasa dengan usia 18 tahun ke atas. Orang yang pernah terkena COVID-19 juga boleh menerimanya, tapi dengan jarak tiga bulan setelah infeksi.

Selain itu, ada beberapa kondisi yang membuat Anda tidak diperbolehkan menerima vaksin ini. Berikut beberapa di antaranya.

  • Berusia di bawah 18 tahun.
  • Orang dengan suhu tubuh lebih dari 38,5 derajat Celsius.
  • Punya riwayat alergi saat menerima vaksin.

Agar lebih aman, Anda sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menerima vaksin. Berikut beberapa hal yang perlu disampaikan sebelum vaksinasi.

  • Riwayat alergi terhadap makanan, obat, terapi, atau vaksin,
  • Riwayat penyakit komorbid, misalnya penyakit jantung, diabetes, liver, penyakit infeksi seperti HIV, atau pernapasan.
  • Riwayat penyakit imun autoimun atau imunodefisiensi (imun lemah).
  • Riwayat obat non resep, resep, suplemen, herbal, dan vitamin yang dikonsumsi.

Nantinya, dokter berhak menentukan apakah Anda boleh menerima vaksin atau tidak. Sampaikan juga hal-hal di atas ketika Anda menjalani proses skrining sebelum vaksinasi.

Apakah vaksin Novavax aman untuk ibu hamil dan menyusui?

vaksin kanker serviks dewasa

WHO mengatakan bahwa vaksin Novavax aman diberikan kepada ibu hamil dan menyusui. Hingga saat ini, belum ada temuan yang menggambarkan bahwa vaksin ini berisiko bagi kedua golongan tersebut.

Pemberian vaksin pada ibu hamil dianjurkan mengingat dampak buruk yang bisa ditimbulkan COVID-19 selama masa kehamilan. Begitu pula ibu menyusui, yang juga direkomendasikan sebagai penerimanya.

Jika ragu, Anda bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum vaksin. Nantinya, dokter akan memberi penjelasan terkait risiko dan manfaat vaksin.

Interaksi dengan obat lain

Hingga saat ini, belum ada temuan terkait interaksi vaksin Novavax dengan obat lain. Namun, Anda bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter ketika hendak menerima vaksin.

Sampaikan juga obat-obat yang Anda konsumsi jelang vaksinasi saat skrining. Jangan menghentikan atau mengganti dosis obat tanpa persetujuan dokter.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 07/09/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan