Data terakhir Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyebutkan bahwa saat setidaknya sudah ada enam orang di Indonesia yang terinfeksi COVID-19 varian Kraken.
Jumlah tersebut terdiri atas kasus pertama pada bulan Desember 2022 dan lima kasus baru pada akhir Februari 2023 lalu.
Meski sejauh ini dua dari enam pasien yang dilaporkan memiliki gejala ringan sedangkan empat lainnya tidak bergejala, pemerintah masih terus waspada akan penularan yang terjadi.
Pasalnya, Kraken disebut sebagai varian COVID-19 yang paling mudah menular dibandingkan subvarian sebelumnya. Empat dari enam pasien yang terdeteksi bahkan sudah mengikuti vaksinasi booster.
Untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit ini, simak informasi lebih lengkap mengenai COVID-19 varian Kraken melalui artikel berikut.
Apa itu COVID-19 varian Kraken?
Varian COVID-19 yang pertama kali ditemukan di New York, Amerika Serikat, pada Oktober 2022 lalu ini merupakan turunan dari varian Omicron (XBB), itulah mengapa Kraken disebut dengan XBB.1.5.
Nama Kraken sendiri diambil dari suatu monster laut raksasa bertentakel yang merupakan legenda di negara-negara Nordik-Skandinavia.
Penamaan tersebut didasarkan dengan bagaimana cepatnya virus ini menyebar.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan bahwa pada 13 Januari 2023 lalu, kasus COVID-19 Varian Kraken naik hingga 42% dari bulan Desember.
Sejauh ini, varian COVID-19 Kraken telah ditemukan di lebih dari 70 negara, termasuk Amerika Serikat, Singapura, India, Jerman, Prancis, India, dan Inggris.
Varian Kraken memang dinilai sebagai yang paling menular dibandingkan subvarian COVID-19 sebelumnya.
Akan tetapi, sampai saat ini belum ditemukan data memadai yang menunjukkan bahwa varian ini menunjukkan tingkat kesakitan atau kematian yang lebih tinggi.
Gejala COVID-19 varian Kraken
Pada dasarnya, gejala COVID-19 XBB.1.5 tidak jauh berbeda dari gejala varian Omicron mengingat varian ini merupakan salah satu turunannya.
Setiap orang mungkin memiliki gejala yang berbeda, tergantung dengan kondisi kesehatan yang dimilikinya. Berikut adalah gejala COVID-19 Kraken secara umum.
- Sakit tenggorokan.
- Sakit kepala.
- Bersin-bersin.
- Batuk kering atau berdahak.
- Hidung tersumbat atau berair.
- Radang tenggorokan.
- Suara serak.
- Nyeri otot.
- Anosmia atau tidak peka terhadap bau.
Mengingat gejala yang ditimbulkan cukup umum, penting untuk segera memastikan kondisi Anda dengan mengunjungi fasilitas layanan kesehatan terdekat.
Dengan begitu, Anda bisa melakukan pencegahan dan pengobatan lebih cepat jika memang terkonfirmasi terinfeksi varian ini.
Siapa saja yang berisiko tinggi terinfeksi varian Kraken?
Meski bisa menginfeksi siapa saja, beberapa kelompok berikut memiliki risiko yang lebih besar terjangkit COVID-19 varian Kraken.
1. Memiliki komorbid
Komorbid atau penyakit bawaan yang dimiliki seseorang dapat membuatnya lebih mudah terkena infeksi virus, tidak terkecuali COVID-19.
Tidak jarang, seseorang dengan komorbid juga memiliki gejala yang lebih parah dari pasien pada umumnya dan memiliki risiko kematian yang lebih tinggi.
Diabetes melitus, penyakit paru-paru, dan hipertensi merupakan beberapa macam komorbid yang banyak ditemukan pada pasien varian COVID-19 sebelumnya.
2. Lansia
Sistem kekebalan tubuh seseorang cenderung melemah seiring bertambahnya usia. Akibatnya, seorang lansia memiliki risiko lebih tinggi untuk terpapar infeksi COVID-19 varian XBB.1.5.
Oleh karena itu, bagi Anda yang tinggal bersama lansia, penting untuk memastikan bahwa mereka memiliki kondisi tubuh yang cukup sehat dan segera memeriksakannya ketika menunjukkan gejala.
3. Belum vaksin
Meski sejauh ini varian Kraken terbukti bisa menginfeksi seseorang yang sudah mengikuti vaksin booster, kelompok yang belum divaksin tetap memiliki risiko yang lebih tinggi.
Terlebih lagi jika Anda sudah pernah terinfeksi COVID-19 sebelumnya.
Maka, penting untuk segera melengkapi dosis vaksin Anda. Sampai saat ini, pemerintah sudah memberikan vaksin secara gratis sampai dosis booster kedua atau dosis keempat.
Cari tahu jadwal vaksin Anda melalui aplikasi Satu Sehat atau tanyakan langsung pada penyedia layanan kesehatan terdekat.
Seseorang dengan sistem imun yang lemah memang memiliki risiko lebih besar terinfeksi virus COVID-19.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga daya tahan tubuh, salah satunya dengan menerapkan pola hidup sehat.
Kesimpulan
- Varian Kraken adalah turunan dari Omicron. Oleh karena itu, gejala yang ditimbulkannya serupa.
- Setidaknya enam orang di Indonesia sudah terdeteksi varian ini. Empat di antaranya tidak menunjukkan gejala, sedangkan dua lainnya menunjukkan gejala ringan.
- Orang dengan sistem imun rendah seperti lansia dan seseorang dengan komorbid memiliki risiko lebih tinggi untuk terinfeksi.
- Dapatka vaksin sampai dosis terakhir (booster kedua) untuk mencegah penularan.