Platform vaksin ini didapatkan dari bagian kecil virus yang disebut spike glikoprotein. Bagian inilah yang akan mendorong pembentukan antibodi oleh sistem imun saat disuntikkan ke tubuh manusia.
Jenis platform tersebut tentu berbeda dengan jenis vaksin Sinovac yang didapatkan dari virus yang dimatikan atau dibuat menjadi tidak aktif (inactivated virus).
Peneliti dari Universitas Padjadjaran, dr. Rodman Tarigan, Sp.A(K), M.Kes menjelaskan bahwa perbedaan platform vaksin menjadi salah satu faktor yang membedakan tingkat efikasi.
Perbedaan ini juga tampak pada vaksin dengan platform mRNA, seperti vaksin Pfizer atau vaksin Moderna yang mempunyai efikasi lebih tinggi, yakni di atas 90 persen.
Efektivitas vaksin Zifivax
Berdasarkan uji klinis fase ke-3 yang dilakukan peneliti dari Universitas Padjadjaran, ditemukan bahwa vaksin Zifivax memiliki angka efikasi hingga sebesar 81,51 persen.
Proses uji klinis ini melibatkan 2.000 relawan di Jakarta dan 2.000 relawan di Bandung. Selain kelompok usia 18–59 tahun, relawan juga berasal dari kelompok usia 60 tahun ke atas.
Rodman menuturkan efikasi vaksin untuk kelompok 60 tahun ke atas mencapai 87,58 persen, sedangkan untuk kelompok 18–59 tahun angka efikasinya mencapai 81,51 persen.
Efektivitas vaksin COVID-19 ini tentu telah melampaui rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang mengharuskan angka efikasi di atas 50 persen.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar