Baca semua artikel tentang coronavirus (COVID-19) di sini.
Peningkatan angka kasus COVID-19 di Indonesia membuat masyarakat semakin cemas dan waspada, terutama ketika memeriksakan diri ke rumah sakit. Pasalnya, mereka khawatir tertular virus mengingat banyak pasien yang dirawat di rumah sakit. Namun, kapan seseorang perlu periksa ke dokter di tengah pandemi COVID-19?
Perlunya periksa ke dokter di tengah COVID-19
Kekhawatiran akan tertularnya coronavirus menyebabkan pedoman physical distancing semakin digalakkan, alias menjaga jarak dari orang lain. Kebiasaan ini memang sehat. Sementara itu, ketakutan tersebut membuat masyarakat menghindari rumah sakit meskipun mereka dalam keadaan sakit dan hal ini justru cukup berbahaya.
Menurut Robert Neumar, M.D, Ph.D., profesor kedokteran di Michigan Medicine, menunda periksa ke dokter di tengah pandemi COVID-19 justru dapat menimbulkan komplikasi serius. Hal ini berlaku terutama bagi mereka yang mempunyai gejala serangan jantung, stroke, dan penyakit serius lainnya.
Begini, ketika seseorang mengalami serangan jantung atau stroke, mendapatkan penanganan dini dapat meningkatkan peluang pemulihannya. Stroke terjadi ketika arteri otak pecah atau ketika gumpalan darah menyumbat aliran darah ke bagian otak.
Apabila kondisi tersebut dibiarkan terlalu lama, akan semakin banyak sel-sel otak yang mati. Akibatnya, beberapa kerusakan di bagian otak tidak dapat dipulihkan karena penundaan tersebut.
Selain itu, bagi mereka yang mengalami serangan jantung, pengobatan sejak awal memberikan perbedaan yang cukup besar antara hidup dan mati. Maka dari itu, orang tidak boleh menghindari perawatan darurat di rumah sakit ketika benar-benar dibutuhkan.
1,314,634
1,121,411
35,518
Gejala yang membutuhkan perawatan darurat di rumah sakit
Apabila Anda mengalami keadaan darurat medis, entah itu terkait atau tidak berhubungan dengan COVID-19, periksa ke dokter adalah hal yang wajib dilakukan. Kondisi ini termasuk cedera atau penyakit yang membutuhkan penanganan cepat, seperti:
1. Serangan jantung dan stroke
Salah satu gejala yang membuat Anda harus segera periksa ke dokter di tengah pandemi COVID-19 adalah tanda-tanda dari serangan jantung dan stroke. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa kedua penyakit ini membutuhkan penanganan cepat agar peluan pemulihannya semakin besar.
Apabila Anda mengalami sakit dada, terutama baru pertama kali atau nyeri yang berbeda dari sebelumnya, jangan diabaikan. Selain itu, nyeri dada yang disertai dengan sesak napas, keringat, dan rasa nyeri pada lengan kiri juga menandakan Anda butuh ke unit gawat darurat.
Bagi mereka yang mengalami gejala stroke, seperti kesulitan berbicara, lengan terasa lemas, atau satu sisi wajah terasa lemah, segera periksakan diri ke dokter. Hal ini dikarenakan terapi untuk mengobati stroke akan kurang efektif jika penanganannya ditunda.
2. Penyakit kronis
Selain stroke dan serangan jantung, penyakit lainnya yang perlu periksa ke dokter di tengah pandemi COVID-19 adalah penyakit kronis. Begini, pasien dengan penyakit kronis sangat mungkin mengalami gejala atau efek samping yang membutuhkan perawatan darurat.
Sebagai contoh, pasien diabetes, penyakit jantung, ginjal, dan penyakit paru tidak disarankan menunda mendapatkan perawatan darurat jika mengalami gejala baru. Mengulur waktu mendapatkan penanganan di rumah sakit justru dapat menyebabkan komplikasi yang bisa mengancam jiwa.
3. Cedera pada tulang
Pengobatan cedera tulang, otot, atau sendi memang tidak dapat ditunda, sehingga Anda harus segera periksa ke dokter meskipun di tengah pandemi COVID-19. Pasalnya, cedera yang terlalu lama dibiarkan bisa menyebabkan cedera lebih parah, meningkatkan rasa sakit, dan pada beberapa kasus kerusakan permanen.
Kondisi tersebut tentu dapat dicegah jika pasien mendapatkan penanganan dengan cepat, terutama mereka yang mengalami kondisi:
- cedera akut pada kaki, daerah tangan, lutut, bahu, dan sikut
- patah tulang lengan, siku, tangan, dan kaki
- terkilir dan tegang pada ligamen, otot, dan tendon
- nyeri akut pada punggung dan leher
4. Kehamilan
Bagi para ibu hamil adalah hal wajar jika mereka merasa khawatir dan bertanya-tanya perlukah mereka berkonsultasi ke dokter kandungan di tengah pandemi ini. Jawabannya, periksa ke dokter ketika pandemi COVID-19, terutama untuk ibu hamil yang memiliki gejala kehamilan berisiko tinggi, seperti:
- gejala hipertensi
- sakit kepala
- penglihatan kabur
- janin lebih jarang bergerak
- sakit perut parah
- tanda persalinan prematur
Apabila ibu hamil mengalami beberapa gejala di atas, artinya mereka membutuhkan penanganan darurat di rumah sakit. Dengan begitu, dokter kandungan dapat memberitahu calon ibu apa yang terjadi dan bagaimana langkah selanjutnya agar tidak membahayakan kandungan.
Melahirkan di Rumah Sakit Saat Pandemi COVID-19, Apa Saja yang Harus Disiapkan?
5. Gejala lainnya
Keempat kondisi medis di atas memang membutuhkan penanganan darurat di rumah sakit, terutama di tengah pandemi COVID-19. Namun, bukan berarti Anda boleh mengabaikan gejala lain yang memerlukan perawatan dari dokter.
Berikut ini beberapa kondisi medis yang membutuhkan perawatan segera.
- Kecelakaan
- Batuk dan muntah darah
- Cedera di kepala
- Kehilangan kesadaran
- Keracunan atau overdosis obat
- Luka bakar parah
- Nyeri perut yang konstan
- Gejala COVID-19, termasuk sesak napas
- Keinginan untuk bunuh diri
Periksa ke dokter di rumah sakit tidak serta merta membuat Anda langsung terpapar COVID-19. Anda tidak perlu terlalu khawatir mengingat setiap rumah sakit memiliki protokol kesehatan dan keamanan masing-masing. Anda hanya perlu melakukan upaya mencegah penularan COVID-19 ekstra hati-hati.
Bantu dokter dan tenaga medis lain mendapatkan alat pelindung diri (APD) dan ventilator untuk melawan COVID-19 dengan berdonasi melalui tautan berikut.
Hello Health Group dan Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, maupun pengobatan. Silakan cek laman kebijakan editorial kami untuk informasi lebih detail.