Meski menjengkelkan, hampir setiap orang mungkin pernah mengalami sakit tenggorokan setidaknya satu kali dalam hidupnya. Namun, pada kebanyakan kasus, gejala sakit tenggorokan yang dirasa bukanlah kondisi serius dan bisa sembuh dalam beberapa hari.
Jika keluhan Anda terus berlanjut lama dan disertai dengan gejala-gejala baru, mungkin tandanya Anda perlu berobat ke dokter. Lalu, apa saja gejala tenggorokan sakit yang perlu diwaspadai?
Seperti apa gejala sakit tenggorokan yang umum?
Sakit tenggorokan bisa disebabkan oleh banyak hal.
Hal yang paling umum, kondisi ini bisa menjadi pertanda awal dari pilek dan flu akibat infeksi virus.
Mayo Clinic menyebut, sakit tenggorokan akibat pilek atau flu biasanya akan sembuh dengan sendirinya.
Selain yang paling umum, polusi udara juga dapat menyebabkan tenggorokan teriritasi sehingga terasa sakit.
Jika Anda berteriak kencang atau berbicara panjang pun, nyeri di tenggorokan bisa timbul setelahnya.
Bukan cuma itu, asam lambung yang naik pun bisa menyebabkan tenggorokan terasa panas dan tak nyaman.
Pada kondisi-kondisi di atas, gejala sakit tenggorokan yang umum biasanya digambarkan seperti di bawah ini.
- Sensasi sakit atau gatal di tenggorokan.
- Rasa sakit semakin buruk saat menelan atau berbicara.
- Suara serak atau teredam yang membuat Anda terengah-engah saat bicara.
- Sulit menelan.
Selain itu, beberapa gejala berikut juga sering kali muncul bila sakit tenggorokan yang Anda rasakan terjadi akibat pilek atau flu.
- Demam.
- Batuk.
- Hidung meler.
- Bersin.
- Pegal-pegal.
- Sakit kepala.
- Mual atau muntah.
- Mata memerah.
Gejala-gejala di atas masih dianggap wajar dan umumnya akan menghilang dalam beberapa hari.
Namun, jika gejalanya bertambah buruk, berubah, atau bertambah dengan yang baru, sebaiknya segera periksakan sakit tenggorokan Anda ke dokter.
Gejala sakit tenggorokan yang perlu Anda waspadai
Seperti penjelasan sebelumnya, sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter jika tenggorokan yang sakit semakin parah atau tidak kunjung sembuh setelah lebih dari seminggu.
Anda pun perlu ke dokter bila sakit tenggorokan sering berulang atau kambuh dalam waktu berdekatan.
Bukan cuma itu, suara serak yang berlangsung hingga lebih dari dua minggu juga sebaiknya perlu mendapat pemeriksaan dari dokter untuk mengetahui diagnosis dan penanganan yang tepat.
Selain sakit tenggorokan yang memburuk, ada beberapa gejala tambahan yang perlu Anda waspadai.
Pasalnya, gejala tambahan di bawah ini bisa menjadi tanda dari kondisi medis yang lebih serius.
- Demam di atas 38,3° Celsius lebih dari 2 hari atau terkadang disertai menggigil.
- Adanya darah dalam air liur atau dahak.
- Merasa sangat sakit saat menelan.
- Sulit bernapas.
- Sakit kepala.
- Ada benjolan di leher.
- Ada pembengkakan di leher atau wajah, yang mengganggu dan bisa membuat Anda sulit tidur.
- Amandel bengkak dan merah, terkadang ada bercak putih atau garis-garis nanah.
- Bintik-bintik merah kecil di belakang langit-langit mulut.
- Telinga sampai terasa sakit
- Ruam.
- Sendi terasa nyeri dan bengkak.
Pada anak, beberapa tanda sakit tenggorokan berikut perlu Anda waspadai.
- Produksi air liur yang berlebih.
- Sulit bernapas.
- Sulit menelan.
- Sakit perut.
- Muntah.
Penyebab sakit tenggorokan serius
Gejala-gejala sakit tenggorokan ini bisa menandakan adanya infeksi atau penyakit lain yang lebih serius.
Salah satunya adalah radang tenggorokan atau strep throat, yaitu sakit tenggorokan yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
Strep throat umumnya menunjukan gejala yang lebih parah dibandingkan dengan sakit tenggorokan akibat infeksi virus.
Bila tak segera diobati, strep throat bisa menyebabkan komplikasi, seperti radang ginjal atau demam rematik.
Selain strep throat, gejala tenggorokan sakit di atas juga bisa menjadi tanda dari penyakit lainnya.
Bila Anda curiga mengalami salah satu dari penyakit ini, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
- Alergi debu, bulu hewan, atau serbuk sari. Reaksi alergi bisa menimbulkan kesulitan bernapas.
- Radang amandel atau tonsilitis. Pada kondisi yang serius, operasi pengangkatan amandel mungkin perlu dilakukan.
- Tumor atau kanker di tenggorokan, lidah, atau kotak suara (laring). Tanda atau gejala yang menyertai adalah suara serak dalam jangka waktu lama, sulit menelan, benjolan di leher, atau ada darah dalam air liur atau dahak.
- Infeksi HIV. Seseorang yang HIV positif memiliki kekebalan tubuh yang lemah, sehingga cenderung mengalami sakit tenggorokan kronis atau berulang karena infeksi virus atau jamur dalam rongga mulut.