backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Mengenal Fungsi Laring, Tak Hanya Memproduksi Suara

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 28/12/2021

    Mengenal Fungsi Laring, Tak Hanya Memproduksi Suara

    Laring merupakan salah satu bagian tenggorokan yang memiliki fungsi untuk memproduksi suara. Laring terletak di bagian belakang tenggorokan yang dalamnya terdapat pita suara. Namun, selain memproduksi suara, ada fungsi lain dari laring.

    Apa itu laring?

    anatomi laring

    Laring adalah bagian dari sistem pernapasan yang berperan dalam memproduksi suara.

    Laring berbentuk tabung berongga yang memungkinkan udara masuk dari tenggorokan (faring) ke trakea, kemudian ke paru-paru.

    Oleh karena itu, laring juga disebut sebagai kotak suara karena memproduksi suara lewat pita suara.

    Laring terdiri dari tulang rawan dan otot yang terlapisi selaput lendir. Mengutip dari Macmillan Cancer Support, laring memiliki tiga bagian utama.

    • Supraglotis: area atas pita suara
    • Glotis: area tengah tempat pita suara berada
    • Subglotis: area bawa pita suara yang terhubung ke tenggorokan

    Meski namanya mirip, laring dan faring adalah dua bagian berbeda. Laring adalah tabung atau ruang kecil sebelum trakea berisi pita suara. 

    Sementara itu, faring adalah tenggorokan atas tempat udara berkumpul.

    Apa fungsi laring?

    Cara Membuat Suara Merdu

    Laring terletak di dalam leher yang posisinya sejajar dengan jakun pada laki-laki. Mengingat laring termasuk dalam bagian tenggorokan, organ tubuh ini membantu proses pernapasan.

    Untuk lebih jelasnya, berikut fungsi laring dalam sistem pernapasan manusia. 

    1. Memproduksi suara

    Seperti penjelasan sebelumnya, laring berfungsi penting dalam suara dan bicara manusia. 

    Saat Anda membuang udara lewat hidung, glotis mendorong udara kemudian pita suara menghasilkan bunyi dari getaran udara yang lewat.

    Selama Anda bicara, posisi pita suara bisa berubah untuk mengubah volume suara. Kecepatan dan ketegangan pita suara bisa membuat variasi nada yang keluar dari mulut.

    Panjang laring sekitar 5 cm saat dewasa dan pria memiliki laring yang lebih besar daripada wanita sehingga suaranya lebih dalam. 

    Namun, saat masih kanak-kanak, perempuan dan laki-laki memiliki ukuran laring yang sama. Perubahan laring terjadi setelah mengalami pubertas.

    2. Menyalurkan udara 

    Fungsi laring berikutnya adalah membantu kelancaran aliran udara dari rongga hidung ke paru-paru.

    Udara yang masuk melalui hidung dan mulut saat bernapas, berjalan melalui faring, laring, dan bronkus. Ketika bernapas normal, pita suara mengendur dan sebagian terbuka.

    Saat tubuh membutuhkan lebih banyak oksigen, pita suara terbuka lebih lebar saat menghirup udara. 

    Ketika laring mendeteksi partikel asing yang merusak saluran udara, Anda akan mengalami batuk.

    3. Mencegah tersedak

    Laring juga memiliki fungsi untuk menyalurkan makanan ke dalam sistem pencernaan dan mencegah tersedak.

    Saat Anda menelan makanan, epiglotis akan menutup pembukaan laring untuk mencegah makanan dan minuman masuk ke saluran udara.

    Epiglotis ibarat tutup untuk mencegah makanan dan minuman masuk ke saluran udara bagian bawah.

    Saat Anda menelan makanan atau minuman, epiglotis ini geser ke bawah untuk menghalangi trakea. Setelah itu, isi mulut akan bergerak ke kerongkongan, melewati trakea.

    Apa saja penyakit yang bisa mengganggu fungsi laring?

    kelumpuhan pita suara

    Ada beberapa masalah kesehatan yang bisa mengganggu dan memengaruhi fungsi laring, mulai dari peradangan ringan sampai parah yang memicu kanker. 

    Berikut daftar penyakit yang berhubungan dan mengganggu fungsi laring.

    1. Laringitis akut

    Mengutip Cleveland Clinic, laringitis adalah peradangan pada laring. Kondisi ini bisa membuat sakit tenggorokan, suara serak, nyeri, batuk, terkadang sampai demam. 

    Penyebab dari laringitis adalah infeksi atau penggunaan pita suara yang berlebihan. Umumnya, Anda bisa mengalami laringitis akut selama satu sampai dua minggu.

    2. Laringitis kronis

    Berbeda dengan laringitis akut, laringitis kronis adalah ketika peradangan pada laring sudah berjalan lebih dari tiga minggu. 

    Penyebab dari laringitis kronis adalah alergi, kebiasaan merokok, dan refluks. Umumnya, faringitis kronis tidak menimbulkan rasa sakit dan tanda infeksi parah.

    Kondisi ini paling mudah terdeteksi dari pembengkakan pita suara. Radang laringitis kronis menjadi tanda masalah fungsi laring yang serius.

    3. Kanker laring

    Penyebab kanker laring adalah terbentuknya sel ganas kanker dalam jaringan laring. Sel ganas ini bisa berada di bagian laring sehingga pertumbuhannya tidak terkendali.

    Kanker laring atau kanker pita suara termasuk masalah yang umum terjadi. 

    Untuk mengatasi kanker laring, dokter mungkin akan melakukan laringektomi, pengangkatan sebagian atau seluruh laring.

    4. Trauma atau cedera

    Fungsi laring bisa terganggu bila terdapat luka pada laring. Cedera atau trauma yang umumnya terjadi pada laring adalah penggunaan pita suara berlebihan.

    Umumnya, penggunaan pita suara yang berlebihan terjadi saat bicara, bernyanyi, atau seseorang terlalu banyak teriak.

    5. Kelumpuhan pita suara

    Masalah kesehatan yang satu ini bisa terjadi ketika salah satu atau kedua lipatan pita suara tidak bergerak dengan benar. 

    Kelumpuhan pita suara bisa memengaruhi kemampuan Anda dalam bicara sampai bernapas. Pasalnya, laring tidak hanya bertugas membuat suara, tetapi juga melindungi jalan napas. 

    Bahkan fungsi laring juga untuk mencegah makanan, minuman, sampai air liur masuk tenggorokan yang membuat Anda tersedak.

    Mengingat fungsi laring sangat besar, tidak hanya memproduksi suara, Anda perlu menjaga kotak suara agar tidak mengalami peradangan.

    Bila mengalami masalah pada kotak suara, segera konsultasikan ke dokter.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 28/12/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan