backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

9

Tanya Dokter
Simpan

4 Penyebab Ludah Bercampur Darah, Tanda Penyakit Apa?

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 4 hari lalu

4 Penyebab Ludah Bercampur Darah, Tanda Penyakit Apa?

Normalnya, air liur memiliki warna bening hingga putih keruh. Jika warnanya kemerahan, ini bisa saja terjadi akibat percampuran air ludah dengan darah.

Lantas, apa yang menyebabkan air liur berdarah? Bagaimana cara yang tepat untuk mengatasinya? Simak ulasan berikut untuk jawabannya.

Penyebab ludah berdarah

Ludah bercampur darah dapat menjadi gejala beberapa penyakit. Sebagai contoh, air liur berdarah yang disertai batuk bisa menjadi tanda masalah pada organ pernapasan.

Selain itu, berikut adalah beberapa kondisi lain yang bisa menjadi penyebabnya.

1. Mulut terluka

luka di mulut

Penyebab paling umum dari air ludah bercampur darah adalah luka pada bagian dalam mulut. Luka pada mulut bisa disebabkan oleh berbagai hal berikut.

  • Cedera ringan, seperti tidak sengaja menggigit pipi.
  • Menyikat gigi terlalu keras.
  • Menggunakan pasta gigi atau obat kumur yang mengandung lauryl sulfate.
  • Penyakit scurvy akibat kekurangan vitamin C.
  • Penyakit pellagra akibat kekurangan vitamin B3.
  • Kekurangan vitamin B12, asam folat, zinc, dan zat besi.
  • Gejala penyakit radang usus atau penyakit celiac, salah satunya sariawan.
  • Gangguan pada sistem kekebalan tubuh.

Pada umumnya, luka pada mulut akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari.

Apabila luka tidak kunjung sembuh atau Anda mengalaminya secara berulang, segeralah kunjungi dokter. Dengan begitu, Anda bisa mengetahui penyebabnya secara pasti.

2. Radang gusi (gingivitis)

Jika darah pada ludah tidak disertai batuk, coba perhatikan kondisi gusi Anda. Pada beberapa kasus, ini mungkin disebabkan oleh gingivitis yang membuat gusi rentan berdarah.

Biasanya, perdarahan terjadi ketika gusi terkena benda keras seperti sikat gigi. Gesekan sikat akan melukai gusi dan membuatnya berdarah.

Selain perdarahan pada gusi, kondisi lain yang bisa menjadi tanda gingivitis adalah:

  • gusi kemerahan, 
  • pembengkakan gusi,
  • gusi terasa lunak ketika disentuh, 
  • gusi turun atau menyusut, serta 
  • muncul bau tidak sedap dari dalam mulut.

Gingivitis harus segera diobati karena berpotensi memicu terjadinya infeksi. Apabila dibiarkan, infeksi dapat menyebar ke seluruh tubuh dan menyebabkan komplikasi serius.

3. Kanker

Infeksi gusi yang tidak diobati dapat berkembang menjadi kanker. Selain itu, beberapa jenis kanker berikut juga dapat menyebabkan perdarahan di dalam tubuh sehingga darah keluar bersama ludah.

  • Kanker mulut: terbentuk pada jaringan epitel mukosa rongga mulut, seperti gusi, lidah, pipi bagian dalam, langit-langit, hingga bibir.
  • Kanker tenggorokan: ditandai dengan tumor yang berkembang pada tenggorokan, laring (kotak suara), atau amandel.
  • Leukemia: menyerang darah dan sumsum tulang.

Kehadiran kanker sering kali tidak disadari, terlebih jika baru memasuki stadium awal. Oleh sebab itu, Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter saat mengalami gejala penyakit ini.

4. Kebiasaan merokok

Punya kebiasaan merokok? Jika iya, jangan terkejut saat melihat darah keluar ketika Anda meludah.

Menurut laman Better Health Channel, perokok memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami peradangan gusi, pembusukan pada akar gigi, hingga komplikasi usai perawatan gigi dan mulut.

Selain itu, kebiasaan buruk ini juga bisa memicu perdarahan dalam organ pernapasan. Akibatnya, gusi Anda akan lebih mudah berdarah.

Jika kerusakan organ pernapasan sudah parah, darah biasanya akan muncul ketika batuk. Kondisi inilah yang kemudian membuat ludah keluar bersama darah.

Cara mengatasi ludah berdarah

ludah darah

Setiap orang bisa memiliki cara yang berbeda untuk mengatasi keluarnya darah bersama ludah. Cara ini akan disesuaikan dengan penyebabnya.

Secara umum, berikut adalah beberapa cara mengatasi ludah berdarah sesuai kondisi yang mendasarinya.

1. Menjaga kebersihan dan kesehatan mulut

Buruknya kebersihan mulut bisa menyebabkan radang gusi yang berpotensi berkembang menjadi kanker jika dibiarkan. Maka dari itu, mulai sekarang pastikan kesehatan mulut Anda terjaga dengan baik.

Tak perlu menunggu sampai melihat darah pada ludah, segera lakukan kebiasaan berikut untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut.

  • Sikat gigi minimal dua kali sehari, masing-masing selama dua menit.
  • Lakukan flossing untuk mengangkat sisa makanan di sela gigi.
  • Bersihkan karang gigi dengan prosedur scaling.
  • Batasi konsumsi makanan tinggi pati dan gula karena dapat berkembang menjadi karang gigi.
  • Periksa rutin ke dokter gigi, setidaknya enam bulan sekali.

2. Konsumsi obat sesuai rekomendasi dokter

Jika air liur bercampur darah muncul sebagai gejala penyakit tertentu, Anda bisa menggunakan obat sesuai rekomendasi dokter. Ingat, penggunaan obat harus sesuai penyebabnya.

Penggunaan obat secara sembarangan justru bisa memperparah kondisi Anda. Oleh karena itu, periksalah ke dokter terlebih dahulu untuk mencari tahu penyebab air ludah berdarah.

3. Jalani terapi jika mengidap kanker

Apabila ludah yang berdarah disebabkan oleh kanker, Anda perlu menjalani pengobatan kanker untuk mengatasinya.

Jenis pengobatan kanker akan disesuaikan dengan stadium dan kondisi kesehatan Anda secara menyeluruh.

Terapi yang biasanya diberikan pada pasien kanker antara lain kemoterapi, terapi radiasi, dan terapi hormon.

4. Berhenti merokok

Bukan hanya ludah yang berdarah, rokok merupakan sumber dari berbagai penyakit. Oleh karena itu, jangan ragu untuk berhenti dari kebiasaan buruk satu ini dan mulai menerapkan pola hidup sehat.

Namun, tak dapat dipungkiri bahwa berhenti merokok bukanlah hal yang mudah. Apabila Anda merasa kesulitan, jangan ragu untuk meminta bantuan dengan konsultasi ke dokter.

Seputar ludah berdarah

Air liur bisa berdarah karena berbagai hal, mulai dari mulut yang terluka karena gigitan, radang gusi, kebiasaan merokok, hingga kanker. Untuk mengatasinya, perawatan harus disesuaikan dengan kondisi yang  mendasari.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Bayu Galih Permana · Tanggal diperbarui 4 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan