Gigitan yang cukup dalam dari kucing dapat menimbulkan luka terbuka yang menjadi pintu masuk bakteri berbahaya. Simak pertolongan pertama saat digigit kucing untuk mencegah terjadinya infeksi.
Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Gigitan yang cukup dalam dari kucing dapat menimbulkan luka terbuka yang menjadi pintu masuk bakteri berbahaya. Simak pertolongan pertama saat digigit kucing untuk mencegah terjadinya infeksi.
Kasus gigitan hewan umumnya berasal dari hewan peliharaan, terutama kucing.
Gigitan kucing sebagian besar terjadi akibat kontak yang disengaja seperti saat bermain atau membelai bulunya.
Kucing memiliki gigi dengan ujung yang runcing sehingga bisa menimbulkan luka tusuk yang kecil tetapi dalam saat digigit.
Luka terbuka yang kecil memang cenderung lebih cepat untuk sembuh, tetapi tetap bisa menjadi sarana bagi bakteri dari air liur kucing atau lingkungan luar untuk masuk ke dalam tubuh.
Nah, infeksi pada luka gigitan kucing terkadang sulit dicegah karena luka yang terlalu kecil sulit untuk dibersihkan.
Dampak dari gigitan kucing bisa menyebabkan sejumlah reaksi pada kulit, mulai dari timbulnya perih, kemerahan, dan bengkak ringan.
Jika bakteri atau mikroba penyebab infeksi lainnya berhasil masuk ke dalam luka gigitan, Anda bisa terinfeksi sejumlah penyakit, seperti:
Infeksi bakteri yang berasal dari air liur kucing, cat scratch fever, dan tetanus bisa mulai terjadi selang beberapa jam setelah Anda digigit kucing.
Namun, infeksi virus rabies biasanya berlangsung setelah berminggu-minggu. Setelah itu, infeksi akan menimbulkan sejumlah gejala yang lebih serius.
Waspadailah jika Anda mengalami beberapa gejala seperti di bawah ini:
Sama halnya dengan merawat bekas cakaran kucing, gigitan kucing yang meninggalkan luka ringan bisa diobati dengan pertolongan pertama di rumah.
Selain mengobati, upaya pertolongan pertama juga bertujuan untuk menghindari terjadinya infeksi akibat digigit kucing.
Ikutilah cara-cara berikut ini secara bertahap untuk mengobati luka setelah digigit kucing.
Karena bekas gigitan kucing meninggalkan luka tusuk yang kecil, bersihkanlah luka dengan air mengalir selama beberapa menit.
Selama itu, tekan luka gigitan secara perlahan untuk membantu bakteri keluar dari dalam kulit.
Bersihkan juga area luka dengan sabun guna memastikan tidak ada bakteri yang tertinggal.
Pakailah handuk atau perban steril untuk mengeringkan bekas gigitan.
Setelah itu, oleskan salep antibiotik seperti bacitracin atau gentamicin tepat di area kulit yang terkena gigitan.
Cara pertolongan pertama ini bisa semakin mencegah terjadinya penyakit infeksi akibat digigit kucing, tak terkecuali bila Anda mengalami luka berdarah.
Saat menggunakan salep antibiotik, pastikan Anda mengikuti aturan pemakaian yang tertera pada kemasan.
Selain salep antibiotik, Anda bisa menggunakan salep atau cairan obat merah yang mengandung povidone iodine.
Menurut American Family of Physician, luka akibat gigitan hewan sebaiknya dibiarkan terbuka untuk menghindari infeksi.
Pada kebanyakan kasus, infeksi pada luka gigitan hewan justru lebih berisiko terjadi ketika luka ditutup dengan plester atau perban.
Meskipun begitu, riset yang dilakukan untuk mengamati kondisi ini masih terbatas pada kelompok kecil.
Nah, untuk kondisi yang membuat luka lebih berisiko terinfeksi, seperti luka gigitan pada tangan yang mudah terpapar bakteri dari luar, Anda sebaiknya tetap melindungi luka terbuka dengan plester steril.
Tanda-tanda infeksi biasanya akan muncul setelah 24-48 jam.
Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk terus memperhatikan kondisi luka digigit kucing dalam melakukan pertolongan pertama.
Pada kasus gigitan yang parah, Anda perlu mendapatkan penanganan medis dengan cepat untuk mencegah risiko komplikasi.
Selain infeksi, gigitan kucing yang kuat juga bisa menyebabkan kerusakan pada otot, gangguan saraf, atau luka internal akibat tertinggalnya gigi kucing yang patang di dalam kulit.
Melansir American College of Emergency Physicians, Anda membutuhkan pertolongan pertama dari dokter atau petugas medis ketika luka digigit kucing menunjukkan gejala seperti berikut ini.
Di samping itu, Anda juga perlu mencari bantuan medis sesegera mungkin jika terjadi kondisi di bawah ini.
Dalam penanganan medis, dokter mungkin akan memberikan suntikan tetanus atau vaksin rabies untuk mencegah berkembangnya infeksi.
Selain itu, dokter juga akan memberikan obat antibiotik untuk merawat luka yang mengalami infeksi. Dengan begitu, luka digigit kucing akan lebih cepat pulih.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar