Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None
Rabies (penyakit anjing gila) adalah penyakit infeksi virus yang menyerang sistem saraf dan disebabkan oleh virus rabies. Seseorang dapat terkena penyakit ini apabila tergigit oleh binatang yang terinfeksi virus tersebut.
Umumnya, virus rabies ditemukan pada hewan liar. Beberapa hewan liar yang menyebarkan virus tersebut adalah sigung, rakun, kelelawar, dan rubah. Namun, di beberapa negara, masih banyak binatang peliharaan yang membawa virus tersebut, termasuk kucing dan anjing.
Bila seseorang yang terserang virus ini mulai mengalami berbagai gejala, kemungkinan telah terjadi kerusakan pada sistem saraf pusat dan otaknya.
Untuk mencegah penyebaran penyakit ini, Anda dan binatang peliharaan Anda harus melakukan vaksinasi. Selain itu, apabila Anda digigit binatang yang berpotensi terinfeksi virus, segera periksakan diri ke dokter sebelum muncul gejala apapun.
Rabies adalah penyakit yang cukup umum terjadi di beberapa negara. Setiap tahunnya, penyakit ini menjadi penyebab sekitar 59.000 kematian.
Meskipun telah banyak dilakukan program vaksin rabies, terutama untuk anjing-anjing liar, masih banyak sekali kasus yang terjadi akibat gigitan anjing. Menurut WHO, sebanyak lebih dari 90% kasus rabies terjadi karena gigitan anjing yang terinfeksi virus.
Angka kematian akibat penyakit ini terjadi paling banyak di negara-negara yang tidak memiliki fasilitas kesehatan memadai, terutama di Asia dan Afrika. Selain itu, kurangnya sosialisasi akan bahaya rabies serta pencegahannya juga memengaruhi tingginya angka kasus penyakit ini.
Penyakit ini dapat terjadi pada semua usia, namun kasus kejadiannya paling banyak ditemukan pada anak-anak berusia 15 tahun ke bawah. Persentase kejadiannya adalah sekitar 40%.
Di samping itu, yang termasuk dalam kelompok dengan risiko tinggi yaitu anak-anak yang tinggal di daerah yang rawan terhadap infeksi gigitan binatang, dan orang yang bepergian ke daerah-daerah terpencil di mana kondisi kesehatan masih belum berkembang.
Penyakit ini dapat dicegah dengan cara mengenali faktor-faktor risiko yang dapat dihindari. Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai penyakit ini, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter Anda.
Pada umumnya, tanda-tanda dan gejala rabies muncul secara bertahap. Masa inkubasi infeksi virus ini yaitu jangka waktu dari penularan virus hingga munculnya gejala pertama rata-rata berlangsung selama 35 hingga 65 hari.
Ketika gejala telah muncul, biasanya penyakit rabies sudah tergolong fatal. Oleh karena itu, segera cari pertolongan medis apabila tergigit binatang tanpa perlu menunggu munculnya gejala.
Ketika mulai merasa sakit, infeksi virus rabies akan mulai menimbulkan gejala seperti:
Gejala awal dapat berlangsung selama 2 hingga 10 hari. Seiring dengan berjalannya waktu, gejala akan bertambah parah.
Pada tahap berikutnya, penderita mulai merasakan gangguan sistem saraf yang akut. Seiring dengan berjalannya waktu, penderita akan mengalami kesulitan bernapas yang cukup parah.
Apabila penyakit ini tidak segera diobati setelah digigit, penderita hampir selalu akan memasuki fase koma.
Kemungkinan ada beberapa tanda atau gejala yang tidak disebutkan di atas. Apabila Anda mempunyai kekhawatiran mengenai suatu gejala, konsultasikanlah pada dokter Anda.
Segeralah cari pertolongan medis apabila Anda digigit oleh hewan apapun, termasuk hewan peliharaan.
Tergantung dari cedera dan situasi saat gigitan terjadi, Anda dan dokter Anda dapat memutuskan apabila Anda harus menerima pengobatan untuk mencegah penyakit rabies.
Meskipun Anda tidak yakin Anda telah tergigit dan mengalami gejala seperti yang disebutkan, segera carilah pertolongan medis.
Namun, tubuh setiap penderita menunjukkan tanda-tanda dan gejala yang bervariasi. Untuk mendapatkan penanganan yang paling sesuai dengan kondisi kesehatan Anda, segera cari pertolongan medis terdekat.
Penyebab penyakit rabies adalah virus yang bernama lyssavirus pada air liur hewan yang telah terinfeksi. Hewan yang telah terinfeksi dapat menyebarkan virus rabies ini dengan menggigit hewan lain atau manusia.
Pada kasus yang jarang terjadi, penyakit ini dapat menyebar saat air liur yang terinfeksi masuk ke dalam luka terbuka atau membran mukosa, seperti mulut atau mata. Ini dapat terjadi apabila hewan yang terinfeksi menjilat luka terbuka Anda.
Umumnya, penularan rabies paling sering terjadi melalui gigitan hewan. Menurut CDC, hewan pembawa virus penyebab rabies umumnya adalah mamalia seperti:
Berikut adalah binatang-binatang peliharaan dan ternak yang mungkin membawa virus rabies:
Beberapa jenis hewan liar juga dapat menularkan virus rabies, seperti:
Pada kasus yang sangat jarang terjadi, virus penyebab rabies dapat tersebar dari proses transplantasi organ, apabila organ yang digunakan telah terinfeksi virus.
Rabies adalah penyakit yang dapat menyerang semua orang dari berbagai kelompok usia dan ras. Namun, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit ini.
Memiliki satu atau semua faktor risiko bukan berarti Anda dapat dipastikan akan terserang penyakit ini. Ada pula kemungkinan kecil seseorang terkena penyakit ini meskipun tidak memiliki faktor risiko satupun.
Berikut adalah faktor-faktor risiko yang dapat memicu munculnya penyakit rabies adalah:
Apabila Anda berdomisili di negara-negara berkembang, terutama di daerah dengan fasilitas kesehatan serta pemahaman yang kurang memadai, risiko Anda untuk terserang penyakit ini lebih tinggi.
Jika Anda bepergian atau mengunjungi negara-negara dengan angka kejadian penyakit yang cukup besar, seperti negara di Afrika dan Asia Tenggara, peluang Anda untuk tertular virus lebih besar.
Melakukan kegiatan yang memungkinkan Anda berhubungan dengan hewan liar, seperti menjelajah gua yang terdapat banyak kelelawar, atau berkemah tanpa melakukan pencegahan masuknya hewan liar, dapat meningkatkan risiko terkena penyakit ini.
Jika Anda adalah dokter hewan, atau Anda memiliki pekerjaan yang memungkinkan Anda melakukan kontak dengan hewan seperti penjaga kebun binatang, peluang Anda untuk terinfeksi virus lebih besar.
Apabila Anda pekerja laboratorium yang sedang melakukan penelitian pada rhadovirus, risiko Anda untuk terinfeksi lebih tinggi.
Apabila Anda mempunyai hewan peliharaan seperti anjing dan kucing, atau hewan ternak seperti sapi dan kambing, pastikan Anda sudah memberikan vaksin pada hewan-hewan tersebut.
Hewan yang menggigit Anda harus ditangkap untuk diuji apakah hewan tersebut memiliki rabies atau tidak. Saat hewan menggigit Anda, tidak ada cara untuk mengetahui apakah hewan tersebut telah menyebarkan virus kepada Anda.
Oleh karena itu, segera periksakan diri ke dokter apabila Anda digigit oleh binatang yang berpotensi membawa virus. Jangan tunda hingga gejala-gejalanya muncul.
Pengobatan untuk mencegah infeksi virus akan dilakukan apabila dokter berpikir bahwa ada kemungkinan Anda telah terpapar oleh virus.
Informasi yang tersedia bukanlah pengganti dari nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Ketika Anda telah terinfeksi virus, sulit untuk mendapatkan pengobatan yang efektif. Meskipun terdapat beberapa penderita yang berhasil selamat, penyakit ini umumnya bersifat fatal dam sulit diatasi.
Namun, apabila Anda segera memeriksakan diri ke dokter sebelum gejala-gejala muncul, kemungkinan Anda untuk selamat akan lebih besar.
Apabila Anda telah tergigit atau dicakar binatang yang berisiko membawa virus, lakukan hal-hal di bawah ini:
Jika Anda digigit oleh binatang yang berpotensi membawa virus, Anda akan segera diberi beberapa suntikan untuk mencegah terjadinya infeksi virus.
Suntikan rabies yang digunakan adalah:
Anda dapat mengurangi risiko terkena penyakit ini dengan melakukan langkah-langkah di bawah ini:
Kucing dan anjing peliharaan Anda harus dijaga dari kemungkinan terinfeksi virus. Maka dari itu, pastikan Anda membawa peliharaan Anda ke dokter hewan dan mintalah dokter untuk memberikan suntik vaksinasi.
Usahakan untuk menjaga hewan peliharaan Anda agar tidak terlalu sering memiliki kontak dengan dunia luar. Hal ini dapat mencegah peliharaan Anda terpapar virus dari hewan liar.
Apabila Anda melihat adanya hewan liar di daerah Anda, laporkan ke pihak yang berwajib. Biasanya akan ada lembaga atau pihak yang akan menampung hewan-hewan liar tersebut dan memberikan vaksinasi.
Jika Anda akan bepergian ke negara atau daerah dengan potensi terjadinya penularan penyakit ini, sebaiknya Anda melakukan pencegahan dengan suntik vaksin rabies.
Apabila anda memiliki pertanyaan, konsultasikanlah ke dokter Anda untuk memahami solusi yang terbaik untuk Anda.
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar