backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Rokok Kretek: Kandungan dan Bahayanya untuk Kesehatan

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 22/04/2021

    Rokok Kretek: Kandungan dan Bahayanya untuk Kesehatan

    Rokok memiliki berbagai jenis, mulai dari elektrik atau vape hingga kretek. Rokok kretek adalah produk asli Indonesia yang banyak dikenal hingga mancanegara. Namun, tahukah Anda apa sebenarnya rokok kretek dan bagaimana bahaya yang berisiko ditimbulkan? Mari simak ulasan berikut mengenai rokok kretek.

    Apa itu rokok kretek?

    sakit kepala setelah merokok

    Rokok kretek adalah rokok dengan atau tanpa filter yang menggunakan tembakau rajangan. Rokok jenis ini juga dicampur dengan cengkeh rajangan dan digulung dengan kertas sigaret.

    Benda ini biasanya memiliki bau yang khas serta bunyi “kretek-kretek’ dari hasil pembakaran cengkeh. Bunyi kretek inilah yang menjadi alasan penamaan rokok.

    Rokok kemudian dinikmati dengan menghirup asap dari hasil pembakaran tembakau dan cengkeh serta bahan campuran lain di dalamnya.

    Kandungan rokok kretek

    efek mencampur ganja dengan tembakau

    Rokok kreteknya umumnya terdiri dari dua kandungan utama yaitu tembakau dan cengkeh

    Rokok kretek biasanya terdiri dari 60-80% tembakau dan 20-40% tunas cengkeh dan minyak cengkeh.

    Semakin tinggi kandungan cengkeh di dalamnya, akan semakin kuat rasa, bau, dan bunyinya. Selain itu, rokok kretek terkadang mengandung bahan tambahan seperti jinten, kayu manis, atau pala.

    Dalam asap rokok kretek, terdapat lima senyawa yang tidak terdapat dalam asap rokok putih (rokok filter), yaitu eugenol (minyak cengkeh) dan turunannya.

    Minyak cengkeh dan turunannya sebenarnya memberikan efek terapeutik sebagai antiradang. Bahan ini bekerja dengan menghambat pembuatan prostaglandin, memicu antibakteri, dan sebagai anestesi oles.

    Akan tetapi, bila dikonsumsi dalam waktu yang lama dan konsentrasi yang tinggi, bahan ini bisa menyebabkan nekrosis (matinya sel dan jaringan tubuh). 

    Selain cengkeh, rokok kretek mengandung nikotin sama seperti rokok lainnya. Kadar nikotin di dalam rokok ini biasanya mencapai 3-5 kali lipat.

    Tak hanya itu, rokok ini menghasilkan kandungan tar yang lebih tinggi dibandingkan dengan rokok filter biasa.

    Tar yang dihasilkan dari rokok ini berkisar antara 34-65 miligram (mg) dengan rincian yakni nikotin sebesar 1,9-2,6 mg dan karbon monoksida sekitar 18-28 mg per batangnya.

    Hal tersebut yang menjadi salah satu alasan rokok kretek punya bahaya tersendiri yang mengancam kesehatan tubuh.

    Tingginya produksi tar ini kemungkinan karena kombinasi dari empat faktor, yaitu:

    • tembakau,
    • berat rokok,
    • jumlah embusan saat merokok, dan
    • residu tar yang ditinggalkan oleh kuncup cengkeh.

    Bahaya rokok kretek untuk kesehatan

    paru-paru perokok

    Semua jenis rokok memiliki bahaya untuk kesehatan, termasuk kretek. Berikut berbagai bahaya atau masalah kesehatan yang ditimbulkan dari rokok kretek:

    1. Menimbulkan kecanduan

    Kadar nikotin yang lebih tinggi di dalam rokok kretek dibandingkan rokok filter biasa membuat risiko kecanduan sangat besar. 

    Nikotin adalah zat yang sangat candu sehingga membuat seseorang ingin terus terusan membakar rokoknya.

    Ketika nikotin dikonsumsi, dopamin akan dilepaskan secara alami di otak. Dopamin adalah hormon yang mendorong otak untuk mengulangi perilaku yang sama berulang-ulang. 

    Seorang perokok biasanya mengisap rokok 10 kali atau lebih setiap batangnya. 

    Oleh karena itu, seseorang yang merokok sekitar satu bungkus (25 batang rokok) per hari bisa mendapat 250 kali pukulan atau lonjakan nikotin.

    Jumlah sebanyak ini cukup mampu membiasakan otak untuk terus menggunakan nikotin. Efeknya akan terus ada, bahkan semakin kuat ketika Anda terus menerus menggunakan nikotin.

    Selain nikotin, eugenol diduga kuat punya efek psikotropis ringan. Beberapa studi menemukan bahwa banyak para penggunanya yang merasakan euforia tertentu saat menghirup asap rokok.

    2. Masalah pada paru-paru dan sistem pernapasan

    Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), merokok kretek dapat meningkatkan bahaya risiko cedera paru-paru akut, seperti:

    • penurunan oksigen, 
    • cairan di paru, 
    • kebocoran dari kapiler darah, dan
    • peradangan. 

    Kondisi ini terutama rentan menyerang orang dengan asma atau infeksi saluran pernapasan.

    Perokok kretek juga memiliki risiko mengalami kondisi paru yang abnormal 13-20 kali lipat dibandingkan dengan orang yang tidak perokok.

    Emfisema

    Emfisema adalah kondisi saat kantung udara di paru-paru atau alveoli rusak yang terjadi salah satunya karena paparan asap rokok dalam waktu lama.

    Seiring berjalannya waktu, dinding bagian dalam kantong udara melemah dan pecah. Akibatnya, kondisi ini bisa mengurangi jumlah oksigen yang mencapai darah.

    Bronkitis kronis

    Bronkitis kronis adalah peradangan pada tabung bronkial, yaitu bagian yang membawa udara ke paru-paru. 

    Merokok menjadi faktor utama penyebab bronkitis kronis. Kondisi ini tidak dapat disembuhkan, tetapi gejalanya bisa dikelola salah satunya dengan berhenti merokok, termasuk rokok kretek.

    3. Edema paru

    Edema paru adalah kondisi yang disebabkan oleh kelebihan cairan di paru-paru. Cairan ini terkumpul di banyak kantung udara di paru sehingga seseorang menjadi sulit bernapas.

    Edema paru akut atau yang terjadi secara tiba-tiba adalah keadaan darurat medis yang membutuhkan perawatan segera.

    Bahaya ini dikarenakan seseorang menghirup asap rokok kretek dapat merusak membran antara kantung udara dan kapiler.

    Akibatnya, ada kemungkinan cairan akan masuk ke paru-paru seorang perokok sehingga menyebabkan penyakit edema paru.

    4. Meningkatkan risiko kanker

    CDC menyatakan bahwa di Amerika Serikat rokok menjadi penyebab 90% kematian akibat kanker paru-paru

    Baik rokok elektrik atau vape, filter, maupun kretek semuanya meningkatkan risiko bahaya kanker paru-paru.

    Bahan kimia di dalam asap rokok bisa memengaruhi seluruh bagian tubuh, bahkan sebagian di antaranya dapat merusak DNA.  

    Setiap batang rokok berisiko merusak DNA sehingga bisa menyebabkan penumpukan sel yang berujung kanker.

    Selain itu, bahan kimia di dalam asap tembakau dapat merusak sistem detoksifikasi alami pada tubuh. 

    Akibatnya, tubuh perokok kurang mampu membuang racun yang ada di dalam tubuh dibandingkan dengan orang-orang yang tidak merokok.

    Itu sebabnya, merokok dapat menjadi penyebab dari beragam jenis penyakit kanker. Tak hanya kanker paru-paru, sejumlah kanker lainnya juga bisa muncul dan meningkat risikonya jika Anda terus merokok. 

    Berikut berbagai jenis kanker yang kerap menyerang para perokok:

    • mulut,
    • kerongkongan,
    • serviks (leher rahim),
    • ginjal,
    • hati,
    • pankreas,
    • kandung kemih,
    • usus 12 jari, dan
    • perut.

    5. Masalah pada jantung

    Karbon monoksida adalah gas berbahaya yang dihirup saat merokok. Ketika karbon monoksida masuk ke dalam paru, senyawa ini akan berpindah secara otomatis ke aliran darah. 

    Hal ini sangat berbahaya karena karbon monoksida mengurangi jumlah oksigen yang dibawa oleh sel darah merah.

    Selain itu, karbon monoksida bisa meningkatkan jumlah kolesterol yang disimpan ke dalam lapisan arteri. Semakin lama, tumpukan ini bisa menyebabkan arteri mengeras. 

    Akibatnya, kondisi ini bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, penyakit arteri, dan serangan jantung.

    Selain karbon monoksida, nikotin yang terkandung di dalam rokok juga bisa merusak jantung.

    Pasalnya, nikotin bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah, detak jantung, aliran darah ke jantung, dan penyempitan pembuluh darah. 

    Senyawa ini bisa bertahan di dalam tubuh sekitar 6-8 jam tergantung seberapa sering Anda merokok.

    6. Masalah pada sistem reproduksi

    Pria dan wanita perokok cenderung memiliki masalah kesuburan dibandingkan dengan yang orang tidak merokok. 

    Bahaya yang satu ini berlaku untuk mereka yang merokok jenis apa pun mulai dari vape hingga kretek.

    Zat kimia di dalam rokok kretek bisa merusak sel telur dan sperma sehingga memengaruhi kesehatan bayi. Hal ini dikarenakan merokok berpengaruh pada:

    • DNA dalam telur dan sperma,
    • produksi hormon pria dan wanita,
    • kemampuan sel telur yang dibuahi untuk mencapai rahim, dan
    • lingkungan di dalam rahim.

    Pria yang merokok bisa mengalami masalah saat melakukan ereksi dan mempertahankannya atau dikenal dengan nama disfungsi ereksi. Merokok juga merusak DNA dalam sperma yang ditransfer ke bayi. 

    Bahkan, bagi para perokok berat (lebih dari 20 batang per hari), pembuahan yang dilakukan meningkatkan risiko leukemia pada janin yang tumbuh nantinya.

    Masalah pada kehamilan

    Wanita yang merokok saat hamil juga rentan mengalami keguguran dibandingkan dengan yang tidak merokok. Setiap rokok yang diisap meningkatkan risiko keguguran sebesar satu persen.

    Tak hanya itu, semua rokok, termasuk rokok kretek juga dapat menyebabkan bahaya pada ibu hamil dan janinnya, seperti:

    • berat badan bayi lahir rendah,
    • bayi berisiko dilahirkan prematur,
    • risiko bayi mengalami cacat lahir,
    • pecah ketuban dini, 
    • plasenta terpisah dari rahim sebelum waktunya, dan
    • kerusakan paru-paru, otak, dan sistem saraf janin. 

    Merokok juga meningkatkan risiko wanita mengalami kehamilan ektopik, yaitu kondisi saat bayi berkembang di luar rahim.

    Mana yang lebih baik: rokok filter atau kretek?

    efek merokok

    Rokok filter adalah jenis yang banyak dijual di pasaran dan memiliki filter atau penyaring di salah satu ujungnya. 

    Filter pada rokok disebut-sebut berfungsi untuk menyaring tar dan nikotin yang ada di dalam tembakau agar tidak terhirup atau meminimalisir bila terhirup.

    Namun faktanya, filter hanya bisa memblokir partikel tar dan nikotin yang berukuran besar. Sisanya, partikel-partikel kecil yang ada akan terhirup dan masuk ke dalam paru-paru.

    Filter rokok biasanya terbuat dari selulosa asetat yang biasa didapat dari olahan kayu. Serabut-serabut ini nyatanya bisa masuk dan terhirup ke dalam asap rokok dan menumpuk di dalamnya.

    Jadi, baik rokok filter maupun kretek keduanya sama-sama punya bahaya yang tidak bisa disepelekan. Tak perlu memilih salah satunya hanya karena lebih aman. 

    Tidak ada rokok yang aman untuk kesehatan. Kebiasaan ini hanya akan menghabiskan uang, merusak kesehatan tubuh, dan menurunkan kualitas hidup.

    Agar kebiasaan buruk ini bisa segera berhenti, Anda bisa mencoba cara berhenti merokok secara alami maupun menggunakan obat untuk berhenti merokok.

    Bahkan, beragam terapi berhenti merokok juga bisa Anda lakukan bersamaan dengan kedua upaya tersebut, misalnya dengan terapi pengganti nikotin.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 22/04/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan