Kesulitan bernapas bisa disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya karena penumpukan cairan di paru-paru. Dalam bahasa medis, kondisi ini disebut edema paru.
Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Klinik Chika Medika
Kesulitan bernapas bisa disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya karena penumpukan cairan di paru-paru. Dalam bahasa medis, kondisi ini disebut edema paru.
Bagaimana edema paru bisa terjadi dan apa yang dapat dilakukan untuk mengobatinya? Simak informasinya berikut ini.
Edema paru atau pulmonary edema adalah penumpukan cairan di dalam paru-paru.
Normalnya, paru-paru terisi oleh udara ketika Anda bernapas. Namun, edema menyebabkan paru-paru terisi dengan cairan.
Kondisi ini membuat oksigen tidak dapat terserap dengan baik dan tidak dapat mengalir ke darah seperti seharusnya.
Cairan yang terkumpul pada kantong udara di dalam paru-paru (alveolus) lama-kelamaan akan menyebabkan sesak napas pada pasien.
Edema paru biasanya disebabkan oleh gangguan pada jantung, tetapi ada pula masalah kesehatan lain yang bisa menyebabkannya.
Cairan pun bisa muncul di dalam paru-paru secara tiba-tiba (akut) atau dalam jangka panjang (kronis).
Edema paru adalah kondisi yang cukup umum terjadi, terutama pada orang-orang berusia lanjut.
Meski begitu, tidak menutup kemungkinan orang yang berusia lebih muda juga bisa mengalaminya.
Gejala utama dari pulmonary edema adalah kesulitan bernapas. Berikut adalah beberapa gejala lain yang dapat muncul berdasarkan penyebabnya.
Anda akan mengalami gejala berikut ketika ada cairan yang masuk ke paru-paru secara tiba-tiba.
Anda akan merasakan gejala berikut jika penumpukan cairan paru sudah terjadi cukup lama.
Pada beberapa kasus, pulmonary edema bisa terjadi ketika Anda berada di tempat yang tinggi. Kondisi ini ditandai dengan gejala seperti berikut.
HAPE terjadi karena pembuluh darah paru-paru menyempit sehingga tekanan pada paru-paru meningkat. Akibatnya, bisa terjadi kebocoran cairan dari pembuluh ke paru-paru.
Jika dibiarkan, pulmonary edema bisa berakibat fatal. Segera hubungi dokter jika Anda merasakan gejala berikut.
Berdasarkan penyebabnya, edema bisa dibedakan menjadi kardiogenik (berhubungan dengan jantung) dan nonkardiogenik (tidak berhubungan dengan gangguan jantung).
Edema paru karena gangguan jantung umumnya terjadi ketika ventrikel (bilik) kiri tidak bisa memompa darah ke luar jantung secara optimal.
Penumpukan darah akan membuat tekanan di dalam ventrikel jantung meningkat. Ini membuat darah dari paru-paru sulit masuk ke jantung.
Akibatnya, darah akan tertahan pada pembuluh sekitar paru-paru. Saat tekanan terlalu tinggi, cairan dari pembuluh darah akan masuk ke alveolus.
Melansir dari laman Mayo Clinic, berikut adalah penyakit kardiovaskular lainnya yang juga bisa menyebabkan pulmonary edema.
Edema paru nonkardiogenik lebih jarang terjadi dibandingkan jenis kardiogenik. Kondisi ini diakibatkan oleh kerusakan dan peradangan pada jaringan paru-paru.
Kerusakan tersebut membuat jaringan paru-paru membengkak. Akibatnya, terjadi penumpukan cairan pada alveolus sehingga peredaran oksigen pun terganggu.
Berikut merupakan beberapa kondisi kesehatan yang bisa menyebabkan pulmonary edema nonkardiogenik.
Meski pulmonary edema bisa dialami oleh semua golongan, beberapa kondisi berikut bisa meningkatkan risikonya.
Sebelum pemeriksaaan, dokter akan bertanya tentang riwayat penyakit Anda dan keluarga, gejala yang Anda rasakan, dan gaya hidup Anda.
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui ada-tidaknya gejala berikut.
Jika ditemukan kecurigaan terkait pulmonary edema, dokter akan melakukan tes tambahan untuk memastikan diagnosisnya.
Berikut adalah beberapa tes yang akan dokter lakukan.
Penanganan pertama pada edema paru adalah dengan memberikan alat bantu pernapasan.
Bagi pengidap edema akut, Anda perlu segera ke rumah sakit untuk mengeluarkan kelebihan cairan sebelum paru-paru terendam.
Jenis obat yang diberikan pada setiap pasien mungkin berbeda, tergantung dengan penyebab utama dan gejala yang menyertainya.
Secara umum, berikut adalah beberapa jenis obat yang diberikan pada pengidap edema paru.
Sementara itu, Anda yang mengidap edema paru karena HAPE harus segera menghentikan aktivitas berat, turun ke tempat yang lebih rendah, dan menghindari tempat yang terlalu dingin.
Selain menjalani pengobatan secara medis sesuai dengan petunjuk dokter, Anda juga memerlukan perawatan rumahan supaya proses pengobatan memberikan hasil maksimal.
Berikut adalah perawatan rumahan yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan paru-paru dan mencegah edema.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar