Perokok kretek juga memiliki risiko mengalami kondisi paru yang abnormal 13-20 kali lipat dibandingkan dengan orang yang tidak perokok.
Emfisema
Emfisema adalah kondisi saat kantung udara di paru-paru atau alveoli rusak yang terjadi salah satunya karena paparan asap rokok dalam waktu lama.
Seiring berjalannya waktu, dinding bagian dalam kantong udara melemah dan pecah. Akibatnya, kondisi ini bisa mengurangi jumlah oksigen yang mencapai darah.
Bronkitis kronis
Bronkitis kronis adalah peradangan pada tabung bronkial, yaitu bagian yang membawa udara ke paru-paru.
Merokok menjadi faktor utama penyebab bronkitis kronis. Kondisi ini tidak dapat disembuhkan, tetapi gejalanya bisa dikelola salah satunya dengan berhenti merokok, termasuk rokok kretek.
3. Edema paru
Edema paru adalah kondisi yang disebabkan oleh kelebihan cairan di paru-paru. Cairan ini terkumpul di banyak kantung udara di paru sehingga seseorang menjadi sulit bernapas.
Edema paru akut atau yang terjadi secara tiba-tiba adalah keadaan darurat medis yang membutuhkan perawatan segera.
Bahaya ini dikarenakan seseorang menghirup asap rokok kretek dapat merusak membran antara kantung udara dan kapiler.
Akibatnya, ada kemungkinan cairan akan masuk ke paru-paru seorang perokok sehingga menyebabkan penyakit edema paru.
4. Meningkatkan risiko kanker
CDC menyatakan bahwa di Amerika Serikat rokok menjadi penyebab 90% kematian akibat kanker paru-paru.
Baik rokok elektrik atau vape, filter, maupun kretek semuanya meningkatkan risiko bahaya kanker paru-paru.
Bahan kimia di dalam asap rokok bisa memengaruhi seluruh bagian tubuh, bahkan sebagian di antaranya dapat merusak DNA.
Setiap batang rokok berisiko merusak DNA sehingga bisa menyebabkan penumpukan sel yang berujung kanker.
Selain itu, bahan kimia di dalam asap tembakau dapat merusak sistem detoksifikasi alami pada tubuh.
Akibatnya, tubuh perokok kurang mampu membuang racun yang ada di dalam tubuh dibandingkan dengan orang-orang yang tidak merokok.
Itu sebabnya, merokok dapat menjadi penyebab dari beragam jenis penyakit kanker. Tak hanya kanker paru-paru, sejumlah kanker lainnya juga bisa muncul dan meningkat risikonya jika Anda terus merokok.
Berikut berbagai jenis kanker yang kerap menyerang para perokok:
- mulut,
- kerongkongan,
- serviks (leher rahim),
- ginjal,
- hati,
- pankreas,
- kandung kemih,
- usus 12 jari, dan
- perut.
5. Masalah pada jantung
Karbon monoksida adalah gas berbahaya yang dihirup saat merokok. Ketika karbon monoksida masuk ke dalam paru, senyawa ini akan berpindah secara otomatis ke aliran darah.
Hal ini sangat berbahaya karena karbon monoksida mengurangi jumlah oksigen yang dibawa oleh sel darah merah.
Selain itu, karbon monoksida bisa meningkatkan jumlah kolesterol yang disimpan ke dalam lapisan arteri. Semakin lama, tumpukan ini bisa menyebabkan arteri mengeras.
Akibatnya, kondisi ini bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, penyakit arteri, dan serangan jantung.
Selain karbon monoksida, nikotin yang terkandung di dalam rokok juga bisa merusak jantung.
Pasalnya, nikotin bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah, detak jantung, aliran darah ke jantung, dan penyempitan pembuluh darah.
Senyawa ini bisa bertahan di dalam tubuh sekitar 6-8 jam tergantung seberapa sering Anda merokok.
6. Masalah pada sistem reproduksi
Pria dan wanita perokok cenderung memiliki masalah kesuburan dibandingkan dengan yang orang tidak merokok.
Bahaya yang satu ini berlaku untuk mereka yang merokok jenis apa pun mulai dari vape hingga kretek.
Zat kimia di dalam rokok kretek bisa merusak sel telur dan sperma sehingga memengaruhi kesehatan bayi. Hal ini dikarenakan merokok berpengaruh pada:
- DNA dalam telur dan sperma,
- produksi hormon pria dan wanita,
- kemampuan sel telur yang dibuahi untuk mencapai rahim, dan
- lingkungan di dalam rahim.
Pria yang merokok bisa mengalami masalah saat melakukan ereksi dan mempertahankannya atau dikenal dengan nama disfungsi ereksi. Merokok juga merusak DNA dalam sperma yang ditransfer ke bayi.
Bahkan, bagi para perokok berat (lebih dari 20 batang per hari), pembuahan yang dilakukan meningkatkan risiko leukemia pada janin yang tumbuh nantinya.
Masalah pada kehamilan
Wanita yang merokok saat hamil juga rentan mengalami keguguran dibandingkan dengan yang tidak merokok. Setiap rokok yang diisap meningkatkan risiko keguguran sebesar satu persen.
Tak hanya itu, semua rokok, termasuk rokok kretek juga dapat menyebabkan bahaya pada ibu hamil dan janinnya, seperti:
- berat badan bayi lahir rendah,
- bayi berisiko dilahirkan prematur,
- risiko bayi mengalami cacat lahir,
- pecah ketuban dini,
- plasenta terpisah dari rahim sebelum waktunya, dan
- kerusakan paru-paru, otak, dan sistem saraf janin.
Merokok juga meningkatkan risiko wanita mengalami kehamilan ektopik, yaitu kondisi saat bayi berkembang di luar rahim.
Mana yang lebih baik: rokok filter atau kretek?

Rokok filter adalah jenis yang banyak dijual di pasaran dan memiliki filter atau penyaring di salah satu ujungnya.
Filter pada rokok disebut-sebut berfungsi untuk menyaring tar dan nikotin yang ada di dalam tembakau agar tidak terhirup atau meminimalisir bila terhirup.
Namun faktanya, filter hanya bisa memblokir partikel tar dan nikotin yang berukuran besar. Sisanya, partikel-partikel kecil yang ada akan terhirup dan masuk ke dalam paru-paru.
Filter rokok biasanya terbuat dari selulosa asetat yang biasa didapat dari olahan kayu. Serabut-serabut ini nyatanya bisa masuk dan terhirup ke dalam asap rokok dan menumpuk di dalamnya.
Jadi, baik rokok filter maupun kretek keduanya sama-sama punya bahaya yang tidak bisa disepelekan. Tak perlu memilih salah satunya hanya karena lebih aman.
Tidak ada rokok yang aman untuk kesehatan. Kebiasaan ini hanya akan menghabiskan uang, merusak kesehatan tubuh, dan menurunkan kualitas hidup.
Agar kebiasaan buruk ini bisa segera berhenti, Anda bisa mencoba cara berhenti merokok secara alami maupun menggunakan obat untuk berhenti merokok.
Bahkan, beragam terapi berhenti merokok juga bisa Anda lakukan bersamaan dengan kedua upaya tersebut, misalnya dengan terapi pengganti nikotin.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar