- Daya baterai.
- Seberapa banyak elemen pemanas atau kawat yang ada di atomizer (biasanya 0,5 Ohm sudah cukup optimal untuk menghasilkan panas)
- Komposisi dalam cairan vape (semakin tinggi kadar vegetable glycerin, semakin banyak uap yang bisa dihasilkan).
Meskipun begitu, panas tinggi yang bisa dihasilkan dari alat vape bisa meningkatkan risiko vape untuk meledak.
Ingat, cairan vape pastinya mengandung nikotin. Selain itu, vape mengandung bahan dasar dan perasa. Bahan dasar ini terdiri dari propylene glycol dan vegetable glycerin yang kadarnya bervariasi.
Propylene glycol lebih cair dan berair, sedangkan vegetable glycerin lebih kental dan mempunyai rasa lebih manis.
Namun, kedua bahan dasar tersebut dapat menyebabkan Anda mengalami reaksi alergi.
4. Jenis desktop
Berbeda dengan vape pen dan portable, vape jenis desktop ini bentuknya lebih besar dan tidak dapat dibawa ke mana-mana.
Vaporizer desktop ini hanya bisa digunakan di rumah atau di satu tempat.
Vaporizer desktop juga membutuhkan permukaan yang datar untuk menempatkannya serta memerlukan pasokan energi yang konstan agar dapat berfungsi dengan baik.

Tentunya vaporizer desktop bisa menghasilkan panas yang lebih maksimal, rasa yang lebih tajam, dan uap yang lebih banyak daripada vaporizer lainnya.
Ini karena vaporizer desktop bergantung pada pasokan energi yang stabil.
Semakin tajam rasa vape dan semakin banyak uap yang dihasilkan, mungkin membuat pengguna vape merasa puas.
Namun, Anda perlu berhati-hati karena semakin banyak uap vape yang dihasilkan, semakin tinggi juga risiko kesehatan yang mengintai Anda.
Kandungan dalam uap vape dan bahayanya
Berbagai jenis vape atau rokok elektrik dianggap lebih aman daripada rokok biasa. Namun ternyata, risiko menghirup rokok elektrik tidak jauh berbeda dengan rokok biasa.
Uap rokok elektronik mengandung nanopartikel dalam jumlah tinggi. Nanopartikel ini beracun, dapat menumpuk dalam paru-paru, dan menyebabkan peradangan.
Menghirup uap vape telah dikaitkan dengan penyakit asma, stroke, penyakit jantung, dan diabetes.
Penelitian lain juga menemukan bahwa uap yang dihasilkan rokok elektrik mengandung pelarut yang berisi nikotin dan perasa. Pelarut ini dapat menyebabkan iritasi pada paru-paru.
Semakin tinggi panas dan semakin banyak uap yang dihasilkan, pengguna vape semakin menikmatinya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar