Senyawa ini dapat menyebabkan cedera paru-paru akut dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan asma.
Tak hanya itu, perasa pada vape juga menyebabkan bahaya pada sel paru-paru. Ketika Anda mengonsumsinya dengan dosis tinggi, perasa ini dapat membunuh sel-sel normal paru-paru.
Salah satu perasa yang ditemukan dalam vape adalah bahan kimia diacetyl. Bahan ini dapat meningkatkan penyakit paru-paru yang serius.
4. Menimbulkan risiko penyakit kardiovaskular
Uap nikotin dari vape mengandung bahan yang dapat meningkatkan produksi dan kadar hormon adrenalin.
Jika lama dibiarkan begitu saja, kondisi ini berpotensi meningkatkan risiko adanya serangan jantung dan kematian mendadak.
Nikotin dapat memicu produksi hormon adrenalin yang biasanya hanya akan meningkat bila Anda sedang terancam atau stres.
Hormon ini kemudian meningkatkan detak jantung supaya darah bisa mengalir lebih deras ke seluruh bagian tubuh.
Ketika jantung dipaksa untuk bekerja terlalu keras, risiko berbahaya seperti serangan jantung pun muncul.
Jika Anda menggunakan liquid vape secara terus-terusan atau rutin, risiko terkena efek samping pun semakin meningkat.

5. Menyebabkan keracunan nikotin
Tidak hanya berdampak pada paru-paru, pemakaian nikotin dalam jumlah besar berpotensi menyebabkan keracunan. Gejala dari keracunan nikotin umumnya berupa mual dan muntah.
Dalam kasus yang parah, pengguna akan mengalami kejang dan depresi pernapasan. Tentu saja keracunan yang akut juga dapat menyebabkan kematian.
Sekitar 30-60 miligram (mg) nikotin dapat membunuh orang dewasa. Biasanya, satu botol kecil cairan vape mengandung 100 mg nikotin.
Risiko kematian tetap ada jika anak-anak atau orang dewasa ‘mengonsumsi’ banyak cairan tersebut. Jadi, Anda mesti berhati-hati pada kadar nikotin yang masuk ke dalam tubuh Anda.
Setelah melihat bahaya yang dihasilkan dari penggunaan rokok vape, Anda bisa mengambil kesimpulan bahwa vape sama berbahayanya dengan rokok.
Oleh karena itu, sebenarnya cara yang paling aman untuk melindungi diri adalah dengan berhenti merokok, baik itu rokok eletrik, rokok tembakau, maupun shisha.
Anda bisa menghentikan kebiasaan ini dengan berbagai cara, seperti minum obat berhenti merokok, pakai cara alami berhenti merokok, hingga menjalani terapi berhenti merokok.
Jenis terapi berhenti merokok bisa meliputi terapi pengganti nikotin dan terapi hipnotis.
Namun, jika Anda memang sedang menggunakan rokok elektrik untuk tujuan khusus seperti berhenti merokok, Anda bisa pilih vape yang tidak mengandung nikotin.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar