Awalnya, rokok elektrik memang digunakan sebagai terapi untuk berhenti merokok.
Namun, sejak tahun 2010 WHO tak lagi merekomendasikan terapi tersebut karena bahaya rokok elektrik yang tidak aman bagi kesehatan.
Apa perbedaan vapor dan rokok elektrik?

Setelah melihat penjelasan di atas, Anda mungkin bertanya-tanya soal perbedaan vapor dan rokok elektrik.
Jawabannya adalah vaporizer dan rokok elektrik tidak memiliki perbedaan apa pun. Ya, keduanya merupakan alat yang sama dengan penyebutan berbeda.
Komponen elemen panas pada rokok elektrik dikenal dengan vaporizer alis vape.
Pada sebagian besar rokok elektrik, menghirup rokok elektrik akan mengaktifkan baterai hingga akhirnya memanaskan cairan dalam katrid.
Selanjutnya, rokok elektrik (vape) menghasilkan uap aerosol atau yang dikenal dengan vapor.
Dengan kata lain, vape hanyalah sebutan yang mungkin paling populer untuk menerangkan rokok elektrik.
Apa dampak negatif vapor?
Pusat pengendalian dan pencegahan penyakit Amerika Serikat atau Centers for Disease Control menyebutkan bahwa vapor atau rokok elektrik memang tidak lebih berbahaya dari rokok tembakau.
Pasalnya, aerosol rokok elektrik mengandung lebih sedikit zat kimia beracun daripada rokok tembakau, seperti rokok kretek dan rokok filter.
Meskipun begitu, bukan berarti mengisap vapor benar-benar aman.
Hingga kini, penelitian soal bahaya vapor terhadap kesehatan masih terus dilakukan. Berikut ini penjelasan soal sejumlah dampak negatif rokok elektrik yang sudah ditemukan.

1. Dampak negatif dari nikotin
Kandungan produk vapor dan rokok elektrik mungkin memiliki sejumlah perbedaan tergantung mereknya. Namun, kebanyakan vapor mengandung nikotin yang berbahaya bagi kesehatan.
Bahaya nikotin yang perlu Anda waspadai adalah:
- dapat membuat Anda ketagihan,
- buruk untuk perkembangan janin,
- dapat membahayakan perkembangan otak anak-anak dan remaja, dan
- bahaya bagi wanita hamil dan bayinya.
2. Berdampak buruk untuk paru-paru
Selain nikotin, aerosol rokok elektrik juga mengandung komponen yang dapat membahayakan tubuh Anda, termasuk paru paru.
Berikut ini kandungan liquid vapor yang berbahaya untuk paru-paru Anda.
- Diacetyl, yaitu perasa dalam rokok elektrik yang dapat merusak saluran kecil di paru-paru.
- Formaldehida, yaitu bahan kimia beracun yang dapat menyebabkan penyakit paru-paru dan jantung.
- Acrolein, yaitu bahan yang paling sering digunakan sebagai pembunuh gulma dan dapat merusak paru-paru.
3. Berpotensi meledak
Baterai rokok elektrik yang rusak dapat menyebabkan kebakaran dan ledakan. Ini tentu dapat membuat Anda mengalami cedera serius.
Sebagian besar ledakan rokok elektrik terjadi ketika daya baterainya sedang diisi.
Selain tiga dampak negatif di atas, vapor atau rokok elektrik memiliki efek beracun.
Anak-anak dan orang dewasa dilaporkan mengalami keracunan karena menelan, menghirup, atau menyerap liquid vapor melalui kulit dan mata mereka.
Pada intinya, vapor dan rokok elektrik tidak memiliki perbedaan apa pun, tetapi keduanya mempunyai perbedaan dengan rokok tembakau.
Meski sering dianggap lebih aman dari rokok tembakau, vapor tetap tidak bermanfaat untuk kesehatan tubuh Anda.
Segeralah berhenti merokok demi kualitas hidup yang lebih baik.
Jika Anda kesulitan, pilihlah terapi berhenti merokok selain mengisap vapor, misalnya dengan terapi pengganti nikotin.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar