Diabetes melitus tipe 1 merupakan diabetes yang dialami oleh orang berusia muda, seperti anak-anak atau remaja. Diabetes ini lebih sering dialami oleh anak laki-laki dibandingkan perempuan terutama yang terlahir dengan masalah pada organ pankreas.
Ditinjau secara medis oleh dr. Jimmy Tandradynata, Sp.PD · Penyakit Dalam · RS Siloam Karawaci (Siloam Hospital Lippo Village)
Diabetes melitus tipe 1 merupakan diabetes yang dialami oleh orang berusia muda, seperti anak-anak atau remaja. Diabetes ini lebih sering dialami oleh anak laki-laki dibandingkan perempuan terutama yang terlahir dengan masalah pada organ pankreas.
Risiko seorang anak terkena penyakit ini lebih tinggi jika memiliki anggota keluarga yang juga pernah mengidap diabetes melitus. Simak selengkapnya seputar diabetes tipe 1 berikut ini.
Diabetes melitus tipe 1 adalah tipe diabetes ini ditandai dengan rusaknya pankreas akibat kondisi autoimun, sehingga tubuh hanya sedikit atau bahkan sama sekali tidak memproduksi insulin untuk mengatur kadar gula darah.
Kondisi tersebut berbeda dengan diabetes tipe 2. Umumnya, orang yang mengalami diabetes tipe 2 tubuhnya tetap memproduksi insulin.
Hanya saja, sel-sel tubuh tidak mampu merespons dengan baik, sehingga insulin tidak dapat bekerja optimal.
Insulin adalah hormon pengatur glukosa yang diproduksi oleh sel beta di dalam pankreas. Insulin sangat penting perannya untuk mengolah gula darah menjadi energi.
Ketika tubuh tidak punya cukup insulin, akan sangat sedikit glukosa yang diserap oleh sel tubuh.
Akibatnya, glukosa yang tak terserap akan terus menumpuk di aliran darah dan bisa menyebabkan komplikasi jika dibiarkan.
Diabetes tipe 1 ini biasanya dapat dialami anak pada usia 4 – 7 tahun atau 10 – 14 tahun. Gejala diabetes tipe 1 pada anak ini juga bisa muncul cepat dalam beberapa minggu.
Berikut tanda dan gejala yang menjadi peringatan untuk segera memperoleh pertolongan dokter.
Munculnya gejala tersebut menandakan bahwa kondisi diabetes sudah menyebabkan kerusakan lebih parah, yakni pada saraf dan organ.
Penyebab diabetes yang satu ini tidak diketahui secara jelas tapi ini adalah salah satu jenis penyakit autoimun. Penyakit autoimun ditandai dengan masalah sistem imun yang justru menyerang dan menghancurkan sel sehat.
Pada diabetes melitus tipe 1, sistem imun anak justru menghancurkan sel beta pankreas sehat yang menghasilkan insulin.
Akibatnya, pankreas anak diabetesi tidak memproduksi insulin yang cukup. Dalam kasus yang tertentu, sel-sel pankreas tidak bisa menghasilkan insulin sama sekali.
Kondisi ini menyebabkan glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel untuk membantu tubuh menyerap energi, sehingga kadar glukosa darah jadi tinggi dan terjadilah hiperglikemia.
Penyebab lainnya dapat didasari oleh penyakit dan kondisi lain, seperti cystic fibrosis yang memengaruhi pankreas, operasi pengangkatan, dan peradangan yang parah pada pankreas.
Penyakit diabetes tipe 1 termasuk penyakit keturunan. Artinya, jika mempunyai kakek, nenek, orangtua, atau saudara kandung yang mengalami penyakit diabetes melitus, Anda berisiko lebih besar untuk terkena penyakit ini.
Selain riwayat keluarga, terdapat juga beberapa faktor risiko lainnya yang mungkin bisa menyebabkan diabetes tipe 1 sebagai berikut.
Diabetes melitus tipe 1 termasuk penyakit kronis yang umumnya terjadi pada masa kanak-kanak dan tak bisa disembuhkan.
Namun, penyakit ini masih bisa dikendalikan agar tak sampai menimbulkan komplikasi serius.
Ancaman komplikasi diabetes membuat para diabetesi (sebutan orang yang memiliki penyakit diabetes) menjadi semakin terpuruk. Tak jarang, keterpurukannya memicu berbagai gangguan kesehatan lain.
Menurut American Diabetes Association, berikut beberapa komplikasi penyakit diabetes tipe 1 yang perlu Anda waspadai.
Tes gula darah merupakan salah satu cara efektif untuk mendiagnosis penyakit diabetes melitus tipe 1. Anda bisa cek gula darah di rumah sakit, klinik, laboratorium dengan bantuan tenaga medis.
Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan berikut untuk mengetahui kadar glukosa dalam darah Anda.
Jika Anda didiagnosis mengidap diabetes tipe 1, Anda harus menemui dokter Anda setiap tiga bulan sekali sehingga Anda dapat melakukan beberapa hal di bawah ini.
Tes tersebut dapat membantu Anda dan dokter Anda untuk mengontrol diabetes dan mencegah masalah lain yang disebabkan oleh diabetes.
Di samping itu, Anda harus menjalani beberapa tes lain selama setahun sekali, seperti berikut.
Penyakit diabetes melitus tipe 1 tidak dapat disembuhkan. Pengobatan yang ada bertujuan untuk mengurangi atau meringankan gejala diabetes tipe 1.
Berikut beberapa jenis pengobatan diabetes tipe 1 yang sering dilakukan oleh dokter.
Diabetes melitus tipe 1 terjadi karena tubuh kekurangan atau bahkan tidak bisa sama sekali menghasilkan insulin. Itu sebabnya, pasien diabetes ini akan sangat tergantung dengan suntik insulin.
Terapi insulin bisa diberikan dalam bentuk suntikan, pena insulin, maupun pompa insulin.
Selain insulin, diabetesi tipe 1 juga mungkin saja minum beberapa jenis obat tertentu untuk mencegah komplikasi diabetes tipe 1 dan mengendalikan kondisi komorbid.
Beberapa obat yang sering diresepkan oleh dokter, yaitu:
Sebelum menggunakan obat lain, pastikan Anda berdiskusi terlebih dulu dengan dokter. Beberapa obat mungkin saja berinteraksi dan memengaruhi kerja obat diabetes yang Anda minum.
Meski tak bisa disembuhkan, orang yang memiliki tipe diabetes ini bisa hidup bahagia dan melakukan berbagai rutinitas harian seperti orang sehat pada umumnya.
Kuncinya satu, yaitu menjaga gula darah tetap normal dengan melakukan perawatan yang tepat. Berikut perubahan gaya hidup sebagai pencegahan diabetes tipe 1.
Pastikan Anda memperhatikan pola makan diabetes tipe 1 agar gula darah tetap terjaga. Pilih makanan dengan gizi seimbang yang meliputi serat, protein, karbohidrat, dan lemak baik. Hindari terlalu banyak mengonsumsi makanan yang tinggi gula, lemak, dan garam.
Jangan lupa, perhatikan pula porsi makan Anda setiap hari agar gejala diabetes tidak kambuh. Lebih baik mengonsumsi makanan sedikit tapi sering ketimbang harus makan dalam jumlah banyak pada satu waktu.
Tak perlu melakukan olahraga diabetes yang berat, cukup lakukan aktivitas fisik ringan seperti jalan kaki, bersepeda, berenang ataupun jalan cepat.
Sebelum melakukan olahraga, penting untuk berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin tidak menginzinkan Anda untuk melakukan olahraga tertentu terkait dengan kondisi Anda.
Hindari stres dan pastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup serta berkualitas setiap malam. Ingat, stres bisa menyebabkan kenaikan gula darah dan memperparah gejala diabetes.
Penting untuk memeriksa kadar gula darah sebelum dan setelah makan. Anda bisa mengecek sendiri di rumah dengan alat cek gula darah yang bisa dibeli di apotek atau toko obat terdekat.
Ikuti aturan dokter secermat mungkin mengenai penggunaan insulin dan obat-obatan lainnya. Jangan berhenti atau mengubah dosis insulin secara sembarangan.
Segera konsultasi ke dokter ketika Anda merasakan gejala diabetes, seperti pusing, pandangan buram, lemas, lesu, tidak bertenaga untuk sekadar bangun dari tempat tidur.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Jimmy Tandradynata, Sp.PD
Penyakit Dalam · RS Siloam Karawaci (Siloam Hospital Lippo Village)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar