Prinsip utama diet diabetes melitus adalah mempertahankan pola hidup sehat seumur hidupnya. Oleh sebab itu, yang terpenting pasien diabetes tetap bisa menjalani diet dengan konsisten.
Dalam melaksanakan diet untuk diabetes, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sehingga kadar gula darah tetap terkendali.
1. Olahraga
Dalam program penurunan berat badan, aktivitas fisik atau olahraga bagi pasien diabetes dianjurkan sebanyak 150 menit per minggu.
Lama waktu tersebut bisa dibagi ke dalam 5 hari dengan rata-rata sekitar 30 menit setiap harinya.
Jika merasa sanggup, durasi olahraga juga bisa dibagi menjadi 1 jam per hari selama 3 hari dalam satu minggu.
Olahraga untuk diabetes yang dianjurkan adalah olahraga bersifat aerobik seperti, lari, jogging, berenang, senam, atau bersepeda.
Aktivitas olahraga juga bisa dilakukan di rumah, misalnya jalan kaki, lari di tempat menggunakan alat treadmill, dan senam mengikuti panduan virtual dari video di internet.
Tidak perlu memasang target tinggi sampai memaksakan diri harus turun 5 kg dalam sebulan atau 10 kg dalam sebulan.
Dalam prinsip diet untuk diabetes melitus, yang terpenting adalah Anda tetap konsisten berolahraga atau menambah aktivitas fisik setiap harinya.
Turun berat badan 2kg dalam sebulan saja sudah bagus. Jika ada tren penurunan secara gradual alias sedikit demi sedikit tentunya juga lebih baik.
2. Mengatur asupan makanan sesuai kebutuhan kalori
Diabetesi diharapkan bisa mempertahankan pola asupan makanan yang seimbang. Hal ini bisa dilakukan dengan mengontrol dan menghitung kalori di setiap porsi makanan.
Jumlah asupan makanan saat diet diabetes melitus bisa berbeda-beda pada setiap orang.
Semua tergantung dari umur, berat badan, tinggi badan, jenis kelamin, usia, aktivitas fisik yang dilakukannya sehari-hari, dan tingginya kadar gula darah.
Untuk menghitung kebutuhan kalori tersebut, biasanya pasien perlu berkonsultasi dengan dokter spesialis gizi. Sebagai gambaran, Anda bisa mencoba kalkulator penghitung kalori berikut ini.
Pada prinsipnya, menurut Kementerian Kesehatan RI, komposisi kebutuhan kalori harian 60-70 % berasal dari karbohidrat, 10-15% berasal dari protein, dan 20-15% berasal dari lemak.
Untuk pasien diabetes, jumlah asupan kolesterol juga sebaiknya dibatasi kurang dari 300 mg/hari. Selain itu, diabetesi sebaiknya juga meningkatkan konsumsi serat yang mudah larut sebanyak 25 g/hari.
Jadi pasien diabetes juga tetap mengonsumsi makanan berlemak, karbohidrat, dan protein dengan syarat sesuai dengan porsinya.
3. Mengutamakan makanan bernutrisi
Menjaga kadar gula darah adalah kunci hidup sehat bagi pasien diabetes. Namu, apa artinya diabetesi tidak bisa makan enak?
Sederhananya, pasien diabetes bisa menyantap berbagai jenis makanan selama masih dalam porsi yang sesuai dengan kebutuhan kalori harian.
Di samping itu, Anda tetap perlu mempioritaskan konsumsi makanan untuk diabetes yang lebih bernutrisi, seperti sayur-sayuran, buah, biji-bijian, ikan, daging rendah lemak, dan makanan yang mengandung susu.
Makanan seperti coklat, eskrim, kue, sate kambing, atau alkohol masih boleh dikonsumsi, tapi tetap harus dibatasi jumlahnya.
Dalam prinsipnya, berikut ini adalah jenis-jenis makananan pantangan diabetes yang perlu Anda batasi konsumsinya:
- Makanan yang digoreng dan mengandung lemak jenuh dan lemak trans yang tinggi.
- Minuman dengan tambahan pemanis atau gula, seperti jus, soda, minuman kaleng, atau minuman instan lainnya.
- Makanan tinggi garam atau natrium.
- Permen, es krim, biskuit, atau makanan manis lainnya.
Jika Anda perlu menurunkan berat badan, spesialis gizi mungkin akan menyarankan untuk menghindari konsumsi makanan tersebut atau memilih pengganti camilan diabetes yang lebih sehat.
Untuk mengurangi berat badan, biasanya jumlah kalori akan dikurangi dan asupan lebih diutamakan pada jenis makanan yang lebih rendah kalori, lemak, dan gula.
https://hellosehat.com/diabetes/makanan-penyebab-diabetes/
4. Menerapkan jadwal makan yang teratur
Pasien diabetes semestinya juga disiplin menjalani pola makan teratur. Artinya, diabetesi mengonsumsi makanan sesuai jadwalnya setiap hari.
Prinsip diabetes ini dapar membantu mengontrol kadar gula darah, terutama pada pasien diabetes yang mengonsumsi obat penurun gula darah ataupun mejalani terapi insulin.
Saat berkonsultasi dengan spesialis gizi, Anda bisa merencanakan jadwal makan yang disesuaikan dengan aktivitas harian dan pengobatan diabetes yang dijalani.
Secara umum, jadwal makan yang sesuai dengan prinsip diet diabetes melitus meliputi:
- 3 kali makanan utama yaitu sarapan, makan siang, dan makan malam, serta
- 2-3 kali makanan selingan (camilan) di antara makan siang dan makan malam.
Menentukan menu makanan untuk diet diabetes

Terdapat dua metode yang bisa Anda jadikan panduan dalam menentukan menu makanan yang sesuai dengan prinsip diet diabetes melitus.
1. Porsi piring metode T
Metode diet diabetes ini membantu Anda mengatur porsi makanan dalam piring sesuai dengan kebutuhan nutrisi harian, tanpa perlu menghitung kalori.
Pada prinsip piring metode T, porsi setiap makanan dibagi ke dalam 3 bagian. Makanan yang mengandung serat tinggi seperti sayuran akan menempati setengah bagian piring.
Sementara setengah bagian lainnya kemudian dibagi lagi ke dalam dua porsi yang sama. Masing-masing untuk makanan sumber karbohidrat kompleks, seperti nasi atau biji-bijian, dan sumber protein, misalnya ikan, daging, dan telur.
2. Perhitungan karbohidrat
Sama halnya dengan perhitungan kalori, metode ini bekerja berdasarkan kebutuhan karbohidrat harian pasien diabetes. Jumlahnya pun bisa berbeda-beda untuk setiap orang.
Perhitungan karbohidrat penting dilakukan karena jenis nutrisi inilah yang akan dipecah menjadi glukosa (gula darah) oleh tubuh. Dengan begitu, kadar gula darah jadi lebih terkendali.
Saat membuat menu diet untuk pasien diabetes, Anda perlu menghitung jumlah karbohidrat dalam makanan yang dikonsumsi sehingga tidak melebihi jumlah yang dibutuhkan.
Berapa jumlah karbohidrat harian yang Anda perlukan bisa diketahui dari hasil konsultasi mengenai kebutuhan kalori dengan spesialis gizi. Jumlah karbohidrat biasanya dihitung dalam gram.
Prinsip perhitungan karbohidrat dalam diet diabetes
Dalam menghitung jumlah karbohidrat, Anda perlu memperhatikan beberapa hal di bawah ini.
- Ketahui jenis makanan yang mengandung karbohidrat. Nutrisi ini biasanya ditemukan pada makanan pokok seperti nasi, buah-buahan, susu, dan camilan atau minuman manis.
- Pahami cara membaca informasi nutrisi pada kemasan makanan.
- Pelajari cara memperikarakan jumlah karbohidrat dalam makanan yang dikonsumsi.
Tak hanya pada makanan pokok, jumlah karbohidrat dalam camilan atau makanan tambahan tetap harus dihitung.
Jadi, setiap kali Anda ingin menyantap es krim, kue, atau minuman manis, pastikan porsinya telah disesuaikan dalam perhitungan karbohidrat harian.
Akan lebih baik jika beralih memenuhi kebutuhan karbohidrat dari makanan yang lebih bernutrisi seperti buah-buahan, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan susu (rendah atau tinggi lemak).
Meskipun demikian, tidak semua pasien diabetes perlu menerapkan metode perhitungan karbohidrat dalam membuat menu diet.
Cara seperti ini sangat membantu pasien diabetes tipe 1 yang menjalani terapi insulin karena perlu memantau dengan baik kadar gula darah dalam setiap waktu.
https://hellosehat.com/diabetes/tipe-2/beras-untuk-diabetes/
Contoh menu harian diabetes
Sarapan:
- satu tangkup roti gandum dengan telur ceplok atau orak-arik, atau
- semangkuk oat meal dengan segelas susu rendah lemak dan 1 buah pir.
Camilan pagi:
- 1 buah apel atau jeruk dan air rebusan kayu manis, atau
- kacang-kacangan (almon, mete, dan kacang merah).
Siang:
- nasi merah atau cokelat, ikan atau tahu dan tempe, sayur bayam dan jagung.
Camilan sore:
- jus buah (mangga, alpukat, kiwi, atau stroberi) tanpa gula, atau
- yoghurt dengan buah-buahan seperti yang disebutkan.
Malam:
- nasi merah atau cokelat, ayam rebus, sayur capcay atau tumis brokoli.
Untuk memasak lebih gunakanlah minyak seperti minyak zaitun, kanola, kacang, atau kenari dibandingkan minyak sayur biasa, margarin, atau mentega.
Mengikuti prinsip diet sehat yang tepat dapat membantu pasien diabetes melitus mencapai berat badan ideal dan menjaga kadar gula darahnya tetap terkendali.
Setiap pasien diabetes biasanya membutuhkan strategi diet yang berbeda karena perlu disesuaikan dengan kebutuhan kalori dan kondisi kesehatan secara keseluruhan.
Untuk itu, Anda sebaiknya berkonsultasi lebih lanjut ke dokter atau spesialis gizi dalam merencanakan diet yang tepat sesuai kondisi Anda.