Pasien diabetes tak hanya bisa mengalami masalah kadar gula darah di atas normal, tapi juga kondisi gula darah rendah atau hipoglikemia.
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Pasien diabetes tak hanya bisa mengalami masalah kadar gula darah di atas normal, tapi juga kondisi gula darah rendah atau hipoglikemia.
Apa penyebab hipoglikemia dan bagaimana cara mengobatinya? Temukan jawabannya dalam penjelasan di bawah ini.
Hipoglikemia adalah kondisi ketika kadar gula darah tubuh (glukosa) rendah berada di bawah batas normal, yaitu kurang dari 70 mg/dL seperti dikutip dari situs CDC.
Glukosa adalah satu-satunya makanan bagi otak Anda. Jika kadar gula darah terlalu rendah, otak menjadi tidak memiliki energi untuk menjalankan fungsinya dengan baik.
Orang dengan diabetes melitus memang lebih rentan mengalami kondisi ini karena pengobatan tertentu untuk menurunkan hiperglikemia atau kadar gula darah yang tinggi.
Selain hipoglikemia pada pasien diabetes, terdapat pula dua jenis kondisi gula darah rendah pada nondiabetes.
Hipoglikemia puasa dapat dipengaruhi oleh:
Hipoglikemia termasuk gangguan kesehatan yang bisa terjadi secara tiba-tiba.
Jika tidak segera diobati, kondisi ini dapat memburuk dan menyebabkan masalah serius.
Sebaliknya, penanganan yang cepat dan tepat dapat membantu mengembalikan kadar gula darah rendah kembali ke batas kadar gula normal.
Kondisi ini memang umum terjadi pada pasien diabetes melitus. Meski begitu, orang yang tidak memiliki diabetes bisa mengalaminya.
Jika kadar gula darah terlalu rendah, tubuh Anda tentu akan memunculkan reaksi.
Beberapa gejala hipoglikemia yang dirangkum dari situs American Diabetes Association meliputi:
Ketika gula darah rendah tidak mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat, gejalanya dapat semakin memburuk.
Kondisi ini menyebabkan munculnya gejala hipoglikemia berat.
Jika gejala gula darah rendah terjadi secara berulang dan menetap, ini bisa menyebabkan kerusakan otak yang berujung pada kejang, koma, bahkan kematian.
Ciri-ciri kondisi kadar gula darah rendah yang memburuk, yaitu:
Segera konsultasikan diri ke dokter atau bahkan cari pertolongan medis darurat pada kondisi berikut.
Glukosa alias gula darah merupakan sumber energi utama bagi tubuh yang berasal dari makanan, terutama karbohidrat.
Setelah makanan dicerna, glukosa akan diserap ke dalam aliran darah untuk disalurkan ke setiap sel-sel tubuh.
Selama proses ini, pankreas akan memproduksi hormon insulin untuk membantu sel-sel tubuh menggunakan glukosa sebagai bahan bakar.
Hormon insulin alaminya menurun ketika glukosa darah meningkat.
Namun, asupan insulin yang berlebihan justru dapat menyebabkan kadar gula darah Anda turun terlalu rendah sehingga menimbulkan gejala hipoglikemia.
Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan kondisi ini terjadi sehingga kadar gula darah turun secara drastis.
Menurut National Institute of Diabetes, di bawah ini penyebab hipoglikemia.
Di sisi lain, menurut situs Medlineplus, hipoglikemia juga dapat disebabkan oleh efek samping obat diabetes.
Beberapa kondisi yang dialami seseorang, dapat meningkatkan risiko terkena hipoglikemia.
Berikut ini faktor risiko Anda bisa mengalami kadar gula darah rendah.
Cara utama untuk memeriksa apakah Anda mengalami hipoglikemia adalah dengan melakukan cek gula darah dengan mandiri menggunakan alat pengukur gula darah.
Normalnya, kadar gula gula darah puasa (GDP) di bawah 100 mg/dL dan gula darah 2 jam setelah makan di bawah 140 mg/dL.
Sementara kadar gula dikatakan rendah apabila menunjukkan angka di bawah 70 mg/dL saat pemeriksaan.
Penting untuk mencatat tanggal, waktu, hasil tes, obat dan dosis, informasi makanan yang dikonsumsi dan olahraga setiap kali Anda melakukan cek darah.
Selain itu, selalu perhatikan gejala gula darah rendah yang Anda alami.
Pastikan bahwa Anda telah mengerti cara menggunakan alat pengukur gula darah dan bagaimana mengambil sampel darah yang benar.
Sebaiknya konsultasikan dulu pada dokter untuk cara penggunaan alat cek gula darah yang benar.
Untuk pemeriksaan medis, dokter mungkin akan melakukan tes darah lanjutan untuk menentukan penyebab gula darah rendah yang Anda alami sekaligus memeriksa fungsi hati, ginjal, dan pankreas.
Mengutip dari situs Mayo Clinic, masalah kadar gula darah rendah yang tidak ditangani dapat menyebabkan:
Anda juga mungkin mengalami kondisi yang disebut koma akibat hipoglikemia ekstrem.
Kondisi ini merupakan kondisi darurat yang memerlukan penanganan segera.
Sangat penting untuk memahami gejala-gejala hipoglikemia yang muncul agar Anda terhindar dari komplikasi yang membahayakan nyawa.
Segeralah cari pertolongan medis jika Anda mulai merasakan tanda-tanda di atas.
Penangan hipoglikemia yang cepat dapat menurunkan risiko Anda terkena komplikasi serius.
Bila kadar gula darah rendah, segera konsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula untuk menaikan kadar gula darah, seperti:
Selain itu, Anda disarankan mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik yang cukup tinggi, seperti roti putih, nasi putih, atau sereal.
Biasanya gejala akan mereda setelah 10 – 20 menit. Hindarilah makan makanan berlemak karena dapat menghambat penyerapan gula.
Lakukan cek kadar gula darah dalam waktu 15 menit setelahnya. Apabila masih di bawah 70 mg/dL, ulangi makan makanan berkarbohidrat seperti di atas.
Setelah kadar gula darah di atas 70 mg/dL, Anda boleh mengkonsumsi camilan yang mengandung karbohidrat dan protein, seperti biskuit kacang.
Cara lain untuk mengatasi gula darah rendah, yakni dengan bantuan tablet glukosa. Minumlah tablet glukosa sesuai anjuran yang tersedia.
Jangan lupa konsultasikan dengan dokter Anda untuk penanganan yang lebih spesifik untuk hipoglikemia sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.
Salah satu cara mencegah hipoglikemia adalah dengan mengontrol kadar gula darah tetap dalam batas normal.
Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan.
Jika terdapat pertanyaan lain mengenai hipoglikemia, berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan solusi terbaik sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar