Pasien diabetes yang menjalani diet seringkali kesulitan untuk memilih makanan. Alasannya, takut kadar gula darahnya semakin naik sehingga memparah penyakitnya.
Asupan makanan pun jadi sangat terbatas. Padahal, diabetesi (sebutan untuk pasien diabetes) bisa juga menikmati berbagai jenis makanan.
Meski begitu, nutrisi dalam menu diet tetap harus seimbang. Jadi, asupan makanan apa yang boleh dan tidak diperbolehkan dalam diet pasien diabetes? Simak ulasan berikut.
Pentingnya diet seimbang bagi pasien diabetes
Obesitas menjadi salah satu faktor risiko penyakit diabetes. American Diabetes Association mengatakan bahwa berat badan berlebih dapat meningkatkan risiko diabetes melitus hingga 80 persen.
Hal ini karena obesitas menyebabkan penumpukan lemak yang dapat mengarah pada resistensi insulin. Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak dapat merespons kerja insulin sebagaimana mestinya.
Hormon insulin ini diproduksi oleh pankreas dan bertugas membantu mengontrol jumlah gula (glukosa) dalam darah.
Kondisi resistensi insulin mengakibatkan glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel tubuh dengan mudah sehingga menumpuk di dalam darah.
Dengan mencapai berat badan seimbang melalui diet untuk diabetes, pasien yang memiliki berat badan berlebih dapat mencegah kondisi resistensi insulin bertambah buruk.
Cara ini juga dapat mengendalikan kadar gula darah, bahkan bisa turun kembali mendekati normal.
Prinsip diet untuk pasien diabetes melitus
Mengingat menurunkan berat badan bukanlah proses yang instan, tentu perlu usaha, komitmen, konsistensi, serta kesabaran.
Namun, untuk pasien diabetes, sekalipun yang mengalami obesitas, sebaiknya tidak sembarangan melakukan diet ekstrem yang bisa menurunkan berat badan dalam waktu cepat.
Pasalnya, hal ini bisa mengarah pada hipoglikemia atau penurunan kadar gula darah yang drastis dalam tubuh. Kondisi ini berisiko mengancam nyawa.
Prinsip utama diet diabetes melitus adalah mempertahankan pola hidup sehat seumur hidupnya. Oleh sebab itu, yang terpenting pasien diabetes tetap bisa menjalani diet dengan konsisten.
Dalam melaksanakan diet untuk diabetes, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan agar kadar gula darah tetap terkendali, yakni:
1. Olahraga
Dalam program penurunan berat badan, aktivitas fisik atau olahraga bagi pasien diabetes dianjurkan sebanyak 150 menit per minggu.
Lama waktu tersebut bisa dibagi ke dalam 5 hari dengan rata-rata sekitar 30 menit setiap harinya.
Jika merasa sanggup, durasi olahraga bisa dibagi menjadi 1 jam per hari selama 3 hari dalam satu minggu.
Olahraga untuk diabetes yang dianjurkan adalah olahraga aerobik seperti, lari, jogging, berenang, senam, atau bersepeda.
Aktivitas olahraga juga bisa dilakukan di rumah, misalnya jalan kaki, lari di tempat menggunakan alat treadmill dan senam mengikuti panduan virtual dari video di internet.
Tidak perlu memasang target tinggi sampai memaksakan diri harus turun 5 kilogram (kg) dalam sebulan atau 10 kg dalam sebulan.
Dalam prinsip diet untuk diabetes melitus yang terpenting adalah Anda tetap konsisten berolahraga atau menambah aktivitas fisik setiap harinya.
Bahkan sebenarnya, Anda berhasil menurunkan berat badan 2 kg dalam sebulan saja sudah bagus.
Jika ada tren penurunan secara gradual alias sedikit demi sedikit tentunya juga lebih baik.
2. Mengatur asupan makanan sesuai kebutuhan kalori
Diabetesi diharapkan bisa mempertahankan pola asupan makanan yang seimbang. Hal ini bisa dilakukan dengan cara mengontrol dan menghitung kalori di setiap porsi makanan.
Jumlah asupan makanan saat untuk para diabetesi bisa berbeda-beda.
Perbedaan ini tergantung dari umur, berat badan, tinggi badan, jenis kelamin, usia, aktivitas fisik yang dilakukan sehari-hari, dan tingginya kadar gula darah seseorang.
Untuk menghitung kebutuhan kalori tersebut, biasanya pasien perlu berkonsultasi dengan dokter spesialis gizi.
Sebagai gambaran, Anda bisa mencoba kalkulator kebutuhan kalori dari Hello Sehat.
Pada prinsipnya, menurut Kementerian Kesehatan RI, komposisi kebutuhan kalori harian yakni 60-70% berasal dari karbohidrat, 10-15% berasal dari protein, dan 20-15% berasal dari lemak.
Untuk pasien diabetes, jumlah asupan kolesterol juga sebaiknya dibatasi kurang dari 300 miligram (mg) per hari.
Selain itu, diabetesi sebaiknya meningkatkan konsumsi serat yang mudah larut sebanyak 25 gram per hari.
Jadi, pasien diabetes juga tetap menyantap makanan berlemak, karbohidrat, dan protein asalkan sesuai dengan porsinya.
3. Mengutamakan makanan bernutrisi
Menjaga kadar gula darah adalah kunci hidup sehat bagi pasien diabetes. Namu, apa artinya hal tersebut bila diabetesi tidak bisa makan enak?
Sederhananya, pasien diabetes bisa menyantap berbagai jenis makanan selama masih dalam porsi yang sesuai dengan kebutuhan kalori harian.
Di samping itu, Anda tetap perlu mempioritaskan konsumsi makanan untuk diabetes yang lebih bernutrisi, seperti sayur-sayuran, buah, biji-bijian, ikan, daging rendah lemak, dan makanan yang mengandung susu.
Makanan seperti cokelat, eskrim, kue, sate kambing, atau alkohol masih boleh dikonsumsi, tetapi tetap harus dibatasi jumlahnya.
Dalam prinsipnya, berikut ini adalah jenis-jenis makananan pantangan diabetes yang perlu Anda batasi konsumsinya:
- Makanan yang digoreng dan mengandung lemak jenuh dan lemak trans yang tinggi.
- Minuman dengan tambahan pemanis atau gula, seperti jus, soda, minuman kaleng, maupun minuman instan lainnya.
- Makanan tinggi garam (natrium).
- Permen, es krim, biskuit, atau makanan manis lainnya.
Jika Anda perlu menurunkan berat badan, spesialis gizi mungkin akan menyarankan untuk menghindari konsumsi makanan tersebut atau memilih pengganti camilan diabetes yang lebih sehat.
Untuk mengurangi berat badan, biasanya jumlah kalori akan dikurangi dan asupan lebih diutamakan pada jenis makanan yang rendah kalori, lemak, dan gula.