Anxiety disorder

Sewaktu masih kecil dulu saya tidak pernah iri kepada siapapun dan cuek saja. Tapi sejak SMP mulai iri lihat teman2 pacaran walau masih cinta monyet sampai sekarang krn merasa tdk laku nikah. Selain itu iri terhadap orang yang lebih cantik dan diperhatikan daripada saya. Jadi kalo lihat orang pacaran saya suka mengkritik sehingga dianggap ikut campur urusan orang lain. Tapi saya merasa tidak bersalah krn iri melihat mereka punya pasangan sdgkn saya tdk. Kalau pun pacaran selalu kandas di tengah jalan sampai sekarang. Krn itu suka nelponi suami2 orang dan pernah cabul di hotel. Jadi apakah saya lebih baik cepat menikah agar tdk berbuat cabul, zinah, dan merusak rumah tangga orang lain krn akan membuat masalah semakin kompleks. Kalo nikahpun juga sering berpikir negatif ttg KDRT, mudah pindah ke lain hati, dsb. karena pernah pelecehan dan bully oleh teman2 pria bahkan dicolek2. Jadi solusinya bagaimana yang paling tepat?

Kalo selama ini orang sering beranggapan bahwa orang kulit hitam umumnya paling bau badan daripada orang kulit putih, sampai di mana kebenarannya? Lalu kalo dibilang orang Korea yg plg bebas bau badan hampir semuanya krn tdk punya gen bau badan, sampai di mana kebenarannya? Kalo ras Mongoloid dibilang bau badan plg kurang dibandingkan ras Kaukasoid, sampai di mana kebenarannya? Karena ada orang yang tidak diterima kerja karena bau badan yang menyengat dan membuat seluruh ruangan bau badannya dia tertinggal walaupun dia sudah pergi. Pakai deodorant dan parfum masih tembus kecuali minum jamu. Akibatnya mereka jadi minder dlm bergaul karena teman2nya tdk tahan bau badannya. Itu juga mempengaruhi masa depannya. Jadi kalo orang punya bau badan tajam apakah sebaiknya minum jamu supaya tuntas dan meningkatkan rasa percaya diri dlm bergaul? Sejauh mana kebenarannya antara bau badan dikaitkan dengan warna kulit, ras, etnis?

Bagaimana jika saya ingin mengakhiri ini semua karna masalah nya terlalu rumit untuk di selesaikan, saya sudah cukup lelah dengan semua ini jika saya di perbolehkan untuk pulang lebih dahulu dari takdir yang di tentukan bukan kah tidak apa apa

halo dok,waktu saya berdebat dengan pasangan saya kenapa ya dia tida mau kalah tida mau mengakui kesalahan nya trs saja menjawab padahal sudah jelas itu salah dan malah mengungkit kesalahan saya saya kesal saya tinggal ke toilet(posisi lagi di cafe)saya tinggal sebentar lalu saya keluar dari cafe itu berniat akan pulanh sendiri saja dia panik dan saya kaget melihat tangan dia sudah berlumuran darah saya panik dan pas saya tanya kenapa kamu melakukan itu dia jawab "aku panik ga sadar uda netes darah"...saya cape dok harus ngalah terus karna saat dia melakukan kesalahan dia melakukan itu dan saya gabisa marah lagi

Zaman dulu orang menggunakan jamu traditional sebelum muncul dokter yang mengobati dengan obat modern yang dibuat dari bahkan kimia dan bisa punya efek samping kalau tidak cocok terutama obat psikiater. Jadi sebetulnya mana yang lebih ampuh, jamu traditional atau obat dokter? Sekarang pengobatan traditional Tiongkok digalakkan lagi, sistem pengobatan dengan jamu traditional dan dipadu dengan obat dokter yang diminum dengan jarak waktu 1 jam. Jadi apakah jamu traditional umumnya efek sampingnya lebih kurang daripada obat modern yang dibuat dari bahkan kimia shg ada yang harus dengan resep dokter agar tdk keracunan kalau tidak cocok?

Biasanya pekerjaan yang dilakukan di malam hari apa saja? Karena kalau malam bekerja siang tidur. Jadi apakah mereka masih bisa menjaga kesehatan mereka dan hidup normal? Karena kalau kerjanya shift pasti kena giliran kerja malam. Pekerjaan apa saja yang kerjanya shift? Biasanya orang normal bangun jam 5-7 pagi. Jadi sebetulnya sehat mana bekerja pagi dan bekerja malam? Begitu juga sekolah pagi dengan sekolah siang/sore, termasuk kuliah juga.

Selamat malam.. Permisi Dok, saya ingin bertanya. Apa perbedaan antara self-harm dan self-injury? Dan lebih berbahaya serta lebih tinggi mana tingkatannya. Lalu bagaimana caranya agar bisa terlepas dr hl tsb, dan kembali menjadi normal tanpa adanya rasa ingin melakukannya lagi dan mencegahnya agar tidak berkelanjutan. Sekian, terimakasih.