Untuk melakukan fungsinya, sistem pencernaan memiliki berbagai organ yang memiliki tugasnya masing-masing, yaitu mulut, tenggorokan, lambung, usus kecil, usus besar, rektum, dan anus. Simak fakta tentang sistem pencernaan manusia di bawah ini.
Berbagai fakta tentang sistem pencernaan manusia
Sistem pencernaan sebenarnya mempunyai dua fungsi utama yaitu mengubah makanan menjadi zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh dan membersihkan tubuh dari zat-zat yang sudah tidak terpakai lagi.
Selain itu, Anda mungkin tahu kalau usus manusia berukuran sangat panjang. Namun, sepanjang apa? Jangan kaget jika usus halus Anda diuraikan kemudian bisa memenuhi lapangan tenis yang memiliki luas sekitar 260 m persegi.
Masih banyak fakta menarik lainnya tentang sistem pencernaan manusia, di bawah ini di antaranya.
1. Saluran pencernaan pada janin masih sangat bersih
Bakteri merupakan penghuni utama dari saluran pencernaan manusia. Terdapat banyak sekali jenis dan jumlah bakteri yang tinggal dalam usus dan membantu sistem pencernaan tubuh.
Akan tetapi, ternyata bakteri ini belum ada ketika Anda masih di dalam kandungan ibu. Saat di dalam kandungan, semua saluran pencernaan sangat bersih, bakteri mulai muncul ketika proses kelahiran terjadi dan hari-hari setelah kelahiran.
2. Asam lambung mampu membuat kulit terbakar
Organ lambung menghasilkan asam lambung yang bertugas untuk memecah makanan yang masuk dan membuatnya terurai agar mudah dicerna. Setidaknya asam lambung dihasilkan sebanyak 2 liter per hari.
Apakah Anda tahu fakta bahwa saking asamnya, asam lambung dalam sistem pencernaan manusia bisa menyebabkan permukaan kulit Anda terbakar. Lalu, kenapa lambung tidak terbakar akibat asam lambung yang dihasilkan?
Hal ini terjadi karena lambung memiliki lapisan lendir yang tebal yang berfungsi untuk melindungi permukaan lambung dan mencegah asam lambung berpindah ke bagian lain di tubuh.
Terkadang, asam lambung bisa naik hingga kerongkongan yang sebenarnya tidak memiliki lapisan lendir tebal seperti lambung. Kondisi ini menimbulkan perasaan seperti rasa terbakar dan panas pada kerongkongan serta perut (heartburn).
11 Penyakit yang Paling Sering Terjadi pada Sistem Pencernaan
Tanpa ‘deterjen’ ini, Anda tidak bisa mencerna dan menyerap lemak yang ada di dalam makanan yang masuk ke dalam tubuh.
Cara kerja cairan empedu sama dengan deterjen, yaitu ‘membersihkan’ lemak yang masuk dicampur dengan cairan dan kemudian dimetabolisme oleh enzim lalu diserap ke pembuluh darah.
4. Kentut bau akibat bakteri di dalam usus
Kentut normal terjadi pada setiap orang. Ketika Anda makan atau minum sesuatu, secara tidak sadar Anda juga menelan udara sekitar. Gas dari udara yang masuk melalui mulut ini yang kemudian menjadi kentut.
Pada dasarnya bau kentut berbeda-beda. Bau kentut ternyata dihasilkan oleh bakteri baik dalam usus. Saat makanan masuk ke dalam usus, bakteri yang bertugas untuk mencerna, memecah, serta menyerap zat gizi dari makanan tersebut.
Proses mencerna makanan yang dilakukan bakteri ini membuat bakteri menghasilkan asam. Asam ini yang menjadikan kentut berbau.
Semakin berat kerja bakteri dalam mencerna makanan, semakin banyak asam yang dihasilkan. Sehingga, kentut yang keluar nantinya akan semakin bau.
5. Perut merupakan otak kedua manusia
Ternyata, manusia tidak hanya memiliki satu otak saja. Usus juga disebut sebagai otak kedua manusia karena usus dapat mendeteksi apa yang sedang Anda rasakan dan mempengaruhi kemampuan kognitif seseorang.
Di perut tepatnya di dalam usus, sebenarnya terdapat bakteri baik yang berhubungan langsung dengan otak.
Ketika Anda merasa tertekan atau tegang, otak akan menstimulasi bakteri baik di dalam perut dan akhirnya timbul rasa mual dan mulas secara tiba-tiba.
6. Air liur menjaga kesehatan mulut
Air liur diproduksi oleh kelenjar air liur sebanyak 1,2 liter per hari. Air liur ini bersifat melindungi, karena memiliki peran untuk membunuh bakteri-bakteri yang ada di dalam mulut.
Selain itu, air ludah mengandung enzim yang berguna untuk memecah makanan yang masuk ke mulut. Bahkan, air liur juga mengandung kalsium dan fosfat yang berfungsi untuk menjaga kesehatan gigi.
7. Makanan tidak memerlukan gravitasi untuk membuatnya masuk ke dalam perut
Ketika Anda makan sesuatu, makanan tersebut tidak dengan mudah masuk dan jatuh ke dalam perut, karena dalam hal ini gravitasi tidak berlaku.
Otot yang ada pada tenggorokan melakukan gerakan meremas-remas yang bertujuan untuk mendorong makanan masuk hingga ke lambung. Gerakan ini disebut dengan gerak peristaltik.
Walaupun Anda makan dengan keadaan terbalik atau berada di luar angkasa (yang tidak ada gravitasi sama sekali), makanan tetap bisa masuk ke dalam tubuh.
[embed-health-tool-bmr]