Gonore merupakan penyakit menular seksual yang jarang disadari karena ketika awal terinfeksi kondisi ini bisa tidak menimbulkan gejala.
Jika tidak segera diatasi, kondisi ini bisa menyebabkan berbagai komplikasi. Simak penyebab, gejala, dan cara mengobati gonore berikut ini.
Apa itu gonore?
Penyakit gonore (gonorrhea) adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh infeksi bakteri dan dapat menular dari orang ke orang.
Penyakit gonorrhea biasanya ditularkan ketika Anda melakukan kontak seksual dengan orang yang terinfeksi, termasuk dari cairan tubuh.
Gonore atau biasa disebut dengan kencing nanah dapat menular dari ibu ke bayi baru lahir saat persalinan.
Penyakit ini juga dapat menyerang uretra, rektum, atau tenggorokan. Khusus pada wanita, gonore bisa mengganggu organ reproduksi.
Seberapa umumkah kondisi ini?
Tidak banyak orang menyadari bahwa mereka memiliki penyakit kelamin ini. Hal ini dikarena gonorrhea atau kencing nanah jarang menunjukkan gejala.
Penyakit kelamin ini paling sering terjadi pada orang yang aktif secara seksual karena mudah menyebar selama kontak seksual.
Namun, kondisi ini juga dapat dialami oleh bayi yang ditularkan dari ibu saat hamil.
Penting untuk dipahami bahwa penyakit kencing nanah dapat dikelola dengan mengurangi faktor risiko Anda. Silakan diskusikan dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.
Tanda dan gejala gonore
Kencing nanah biasanya tidak langsung menunjukkan gejala saat pertama kali terinfeksi. Gejala biasanya muncul sekitar 10-20 hari setelah tubuh terinfeksi.
Ketika gejala mulai muncul, segera lakukan pengobatan. Sebab, jika tidak diobati, gonore dapat menyebabkan ruam, demam, dan akhirnya nyeri sendi.
Sayangnya, tidak semua orang menyadari gejala kencing nanah ini. Bahkan, ada yang mengidap kondisi ini tanpa menunjukkan gejala, biasanya disebut nonsymptomatic carrier alias pembawa non gejala.
Berikut ini beberapa gejala gonore pada pria dan wanita.
1. Gejala pada pria

Sebagian besar laki-laki mungkin tidak akan menyadari gejala kondisi ini. Jika ada, gejala yang paling umum dan pertama dikenali adalah rasa panas atau terbakar ketika buang air kecil.
Setelah itu, gejala lainnya juga akan muncul, seperti:
- frekuensi buang air kecil yang cukup sering,
- keluarnya nanah dari penis (tetesan cairan) berwarna putih, kuning, krem atau kehijau-hijauan),
- bengkak dan kemerahan pada bukaan atau kulup penis,
- bengkak atau nyeri pada testis, dan
- sakit tenggorokan yang terus-menerus.
Ketika telah diobati, infeksi ini mungkin masih bertahan di tubuh selama beberapa hari. Pada kasus yang jarang ditemui, gonore dapat menyebabkan kerusakan pada organ tubuh pria, khususnya uretra dan testis.
Bahkan, rasa nyeri juga dapat terasa hingga ke rektum atau anus. Jika hal ini terjadi, penderitanya mungkin akan mengalami sembelit dan pembentukan abses (benjolan bernanah) di dalam anus.
2. Gejala pada wanita
Wanita biasanya sulit menyadar gejala gonore karena mirip dengan penyakit infeksi lainnya.
Gejala penyakit ini wanita awalnya tidak terlihat dengan jelas, bahkan kadang mirip seperti infeksi jamur vagina pada umumnya.
Oleh karena itu, beberapa perempuan salah mengira infeksi yang diidapnya. Berikut ini adalah beberapa gejala gonore yang muncul pada wanita:
- Keluar cairan dari vagina (berair, menyerupai krim, dan sedikit kehijauan).
- Ada rasa nyeri dan panas ketika buang air kecil.
- Frekuensi buang air kecil cukup sering.
- Munculnya bercak darah atau perdarahan saat tidak sedang menstruasi.
- Rasa nyeri ketika melakukan hubungan seksual.
- Rasa nyeri pada perut bagian bawah atau panggul.
- Bengkak pada vulva (bagian luar vagina).
- Rasa terbakar atau panas di tenggorokan setelah melakukan oral seks.
- Demam
Sementara pada ada anak-anak yang lahir dengan gonore, gejala biasanya muncul pada mata. Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas.
Kapan harus periksa ke dokter?
Anda harus menghubungi dokter jika memiliki salah satu dari gejala berikut:
- sensasi panas ketika buang air kecil,
- Adanya cairan seperti nanah dari penis, vagina, atau dubur, dan
- Jika pasangan Anda telah didiagnosis dengan penyakit kencing nanah (gonorrhea).
Penyebab gonore
Penyebab gonore adalah bakteri Neisseria gonorrhoeae. Bakteri ini senang hidup di selaput lendir tubuh atau daerah hangat dan lembap di saluran reproduksi.
Daerah hangat dan lembap pada tubuh meliputi leher rahim (serviks), saluran rahim, dan saluran tuba pada wanita, serta di uretra pada wanita dan pria.
Ini karena lingkungan tersebut memudahkan bakteri untuk tumbuh dan berkembang biak.
Bakteri Neisseria gonorrhoeae ini bisa dengan mudah berpindah dari satu orang ke orang lain selama kontak seksual, termasuk pada hubungan oral, anal, atau vagina (penetrasi).
Faktor risiko gonore
Perempuan dan laki-laki berusia 25 tahun yang aktif secara seksual berisiko mengalami kondisi ini. Selain itu, ada beragam faktor risiko gonore lainnya, seperti:
- aktif secara seksual,
- punya pasangan seks yang baru,
- memiliki banyak pasangan seks atau sering bergonta-ganti pasangan,
- pernah didiagnosis gonore sebelumnya, dan
- Memiliki infeksi menular seksual lainnya.
Komplikasi gonore
Dikutip dari Mayo Clinic, gonore yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi berbahaya, seperti:
1. Infertilitas pada perempuan
Pada perempuan, gonore yang tidak diobati dapat menyebabkan penyakit radang panggul dan merusak tuba falopi.
Tuba falopi (oviduk) adalah saluran yang dilewati oleh sel telur (ovum) dari ovarium saat menuju ke rahim.
Dampak fatalnya, gonore dapat menyebabkan ketidaksuburan dan meningkatkan risiko kehamilan ektopik. Kehamilan ektopik terjadi saat sel telur yang dibuahi berkembang di luar rahim.
2. Infertilitas pada laki-laki
Pada laki-laki, gonore yang dibiarkan dapat menyebabkan epididimis. Epididimis adalah rasa sakit di daerah testis yang berisiko terhadap infertilitas.
Jika tidak diobati dengan cepat, gonore lama-lama berisiko menyebabkan masalah pada prostat dan menimbulkan luka pada uretra. Kondisi ini dapat mengakibatkan susah buang air kecil.
3. Gonore bisa menyebar ke darah atau persendian
Selain dapat memicu infertilitas atau gangguan kesuburan pada pria dan wanita, kondisi ini juga bisa menyebabkan gangguan pada pembuluh darah dan persendian.
Bakteri yang menyebabkan gonore dapat menyebar melalui pembuluh darah dan menginfeksi bagian lain dalam tubuh Anda, termasuk persendian. Kondisi ini berisiko mengancam nyawa bila tidak segera diobati.
4. Meningkatkan risiko terkena HIV/AIDS
Tak hanya itu, orang dengan gonorrhea juga beriisko lebih tinggi untuk tertular HIV, virus yang menyebabkan AIDS.
Hal ini karena kencing nanah dapat menyebabkan peradnagan pada saluran reporudksi dan area di sekitar alat kelamin, sehingga membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi lain termasuk HIV atau AIDS.
5. Komplikasi pada bayi
Bayi yang tertular gonore dari ibunya selama proses persalinan persalinan berlangsung dapat mengalami kebutaan, luka di kulit kepala, dan infeksi.
Diagnosis gonore
Untuk mendiagnosis apakah Anda mengalami gonore atau tidak, perlu pemeriksaan untuk menganalisis sampel sel yang dikumpulkan melalui tes urine.
Tes urine ini bertujuan untuk mengetahui bakteri yang ada di dalam uretra Anda.
Dokter mungkin juga menggunakan pemeriksaan lain, seperti mengambil jaringan tenggorokan, uretra, vagina, atau rektum yang juga digunakan untuk melihat jenis bakteri penyebab gonorrhea.
Pengobatan gonore

Gonore bisa diobati dengan menggunakan antibiotik oral (minum) atau injeksi (suntik). Jika Anda memiliki kondisi ini, pasangan Anda juga harus diobati pada saat yang sama.
Hal ini bertujuan untuk menghindari infeksi dan penyebaran penyakit. Bahkan, jika kondisi tubuh sudah terasa lebih baik, Anda masih perlu menjalani semua rekomendasi dan anjuran minum obat dari dokter.
Bila Anda dan pasangan terbukti mengidap gonore, obat-obatan yang diberikan hanya boleh Anda minum sendiri karena obat yang diterima biasanya sudah disesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing.
Berikut ini beberapa jenis antibiotik yang mungkin diberikan untuk menagtasi kencing nanah.
- Ceftriaxone (rocephin). Obat Ceftriaxone biasanya digunakan secara bersamaan dengan azithromycin untuk menghambat pertumbuhan dinding sel bakteri yang sudah mencapai darah.
- Azithromycin (zithromax, zmax). Antibiotik ini digunakan untuk menghambat pertumbuhan bakteri.
- Cefixime dan sefalosporin. Obat Cefixime dan seaflosporin digunakan sebagai pengganti bila ceftriaxone tidak tersedia. Obat ini menghambat sintesis dinding sel bakteri dan digunakan bersamaan dengan azithromycin. Keduanya digunakan bila pasien tidak memiliki komplikasi.
- Doxycycline. Obat antibiotik Doxycycline bekerja dengan menghambat sintesis protein yang dapat memicu pertumbuhan bakteri. Doxycycline digunakan selama 10-14 hari dengan dosis 100 miligram (mg) sebagai tambahan dosis tunggal ceftriaxone untuk mengobati radang panggul (PID).
- Erythromycin. Obat Erythromycin adalah obat salep tetes antibiotik yang direkomendasikan untuk digunakan pada bayi yang baru lahir untuk mencegah penyakit konjungtivitis (radang konjungtiva mata).
Lama waktu yang dibutuhkan sampai gonore bisa sembuh total tergantung pada gejala, risiko komplikasi, dan tingkat keparahannya.
Jika berhasil dideteksi pada tahap awal, gejalanya akan mulai mereda dalam 24 jam. Pada kondisi ini, gonore bisa sembuh sekitar 2 hari setelah berobat. Meski begitu, Anda tetap harus minum obat sampai batas waktu yang ditentukan oleh dokter.
Perawatan rumahan gonore
Meskipun tidak ada pengobatan rumahan bagi Anda untuk mengelola penyakit menular seksual, gaya hidup berikut dapat membantu Anda mengatasinya:
- Gunakan kondom jika berhubungan seks.
- Mintalah pasangan Anda untuk diperiksa apakah ada infeksi menular seksual.
- Jangan berhubungan seks dengan seseorang yang memiliki gejala yang tidak biasa.
- Hindari atau batasi kontak seksual dengan pasangan yang tidak terinfeksi.
- Jika Anda mengalami gejala penyakit infeksi menular seksual, minum antibiotik yang diresepkan oleh dokter.
Jangan tunda untuk berkonsultasi dan memeriksakan kondisi kesehatan Anda bila mengalami gejala tertentu.
Pencegahan gonore
Untuk mengurangi risiko infeksi penyakit kelamin ini, Anda bisa melakukan beberapa pencegahan berikut ini:
- Gunakan kondom dengan benar setiap kali Anda berhubungan seks.
- Hindari bergonta-ganti pasangan seks.
- Batasi kontak seksual dengan pasangan yang tidak terinfeksi.
- Cegah dengan melakukan vaksin HPV sebelum berusia 26 tahun.
- Bila Anda merasa terinfeksi, hindari kontak seksual apa pun dan segera periksakan diri ke dokter.
Bila Anda didiagnosis mengalami kencing nanah atau penyakit menular seksual lain dan sedang menjalani pengobatan, sebaiknya beri tahu pasangan Anda.
Dengan begitu, pasangan Anda bisa segera memeriksakan diri ke dokter dan mendapatkan pengobatan segera.
Kesimpulan
- Gonore adalah penyakit infeksi menular seksual yang disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae.
- Ketika awal terinfeksi, kencing nanah bisa tidak menimbulkan gejala. Gejala muncul beberapa hari setelah terinfeksi. Adapun gejalanya meliputi sering buang air kecil, nyeri saat buang air kecil, keluarnya nanah dari penis, atau keluarnya cairan abnormal dari vagina.
- Kondisi ini biasanya dapat diobati dengan menggunakan obat antibiotik oral ataupun suntik.
[embed-health-tool-ovulation]