Nyeri panggul memang lebih sering menyerang wanita. Rasa nyerinya biasa terpusat di sekitar perut bagian bawah, termasuk bawah pusar dan pinggul. Nyeri panggul mungkin terjadi tiba-tiba dan parah (akut) atau bisa ringan tapi berlangsung berbulan-bulan (kronis). Berikut beberapa penyebab nyeri panggul yang paling umum.
Berbagai penyebab nyeri panggul yang paling umum
Mengutip dari Medlineplus, nyeri panggul pada wanita paling sering terjadi ketika menjelang menstruasi.
Nyeri panggul bisa menjadi tanda adanya masalah pada organ area panggul, seperti:
- rahim,
- ovarium,
- tuba falopi,
- leher rahim, atau
- vagina.
Sementara itu, penyebab nyeri panggul pada pria bisa karena masalah pada prostat, infeksi saluran kemih, atau usus bagian bawah.
Berikut penjelasan lengkap seputar penyebab nyeri panggul pada wanita yang perlu Anda waspadai.
1. Menstruasi
Penyebab nyeri panggul pada sebagian besar wanita adalah menstruasi.
Nyeri panggul terjadi ketika otot rahim mengalami kontraksi dan terasa seperti kram pada area panggul, punggung bawah, atau perut.
Meski nyeri panggul adalah gejala umum saat menstruasi, sakit yang sangat parah bisa menandakan gangguan yang serius, seperti endometriosis.
2. Endometriosis
Endometriosis adalah pertumbuhan jaringan lapisan dinding yang harusnya berada di dalam rahim menjadi di luar rahim.
Kondisi ini memiliki karakteristik yang sama seperti penebalan dinding dalam rahim.
Jaringan abnormal di luar rahim juga bisa menebal dan kemudian luruh ketika menstruasi tiba. Akan tetapi, darah yang luruh tidak bisa keluar melalui vagina.
Akibatnya, sisa jaringan dan darah menumpuk di dalam tubuh menyebabkan kista dan perkembangan jaringan parut yang menyakitkan.
3. Nyeri ovulasi
Ovulasi adalah masa pelepasan sel telur dari indung ovarium. Proses ini bisa menjadi penyebab kondisi nyeri pada panggul yang bernama mittelschmerz.
Rasa sakitnya biasa terjadi sesaat sebelum dan selama ovulasi, yaitu saat selaput yang menutupi ovarium membentang untuk melepaskan sel telur.
Darah dan cairan lepas saat ovulasi juga bisa menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan.
Rasa sakit karena ovulasi bisa bervariasi pada setiap wanita dan mungkin berlangsung beberapa menit sampai berjam-jam.
Meski begitu, nyeri saat ovulasi bisa sembuh sendiri tanpa pengobatan medis.
4. Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi ketika sel telur yang sudah melalui proses pembuahan menempel dan berkembang di tempat lain selain rahim.
Kondisi ini bisa terjadi pada tuba falopi, dalam rongga perut, ovarium (indung telur), atau leher rahim (serviks).
Maka dari itu, kehamilan ektopik juga populer dengan sebutan hamil di luar kandungan.
Penyebab nyeri panggul dan kram perut karena kehamilan ektopik sangat menyakitkan. Biasanya, rasa sakit hanya terpusat di satu sisi (tempat menempelnya sel telur tersebut).
Gejala lainnya
5. Penyakit kelamin
Beberapa penyakit kelamin yang menular seperti klamidia dan gonore bisa menjadi penyebab nyeri panggul pada wanita.
Dua penyakit kelamin ini bisa terjadi secara bersamaan dan tidak selalu menimbulkan gejala.
Jika menimbulkan gejala, umumnya Anda akan merasa sakit saat buang air kecil, dan keluarnya cairan penis atau keputihan abnormal.
6. Radang usus buntu
Radang usus buntu atau apendisitis sering menjadi penyebab nyeri panggul, terutama di sisi kanan bawah yang mungkin terjadi bersamaan dengan mual, muntah, dan demam.
Rasa nyeri ini bisa semakin buruk dengan refleks batuk dan mengejan saat BAB. Usus buntu yang tersumbat dapat pecah dan membahayakan nyawa.
Maka dari itu, bila Anda mengalami usus buntu, sebaiknya cepat diangkat sebelum terlanjur menyebabkan infeksi dan mengakibatkan kebocoran usus.
7. Irritable bowel syndrome (IBS)
Irritable bowel syndrome (IBS) adalah peradangan pada usus besar yang bisa menyebabkan kram menyakitkan pada area panggul dan perut bawah.
Wanita juga bisa merasakan sensasi kembung serta sembelit atau diare yang terjadi terus-menerus.
IBS merupakan masalah jangka panjang yang bersifat kambuhan sewaktu-waktu.
Namun, perubahan pola makan tinggi serat dan mencukupi kebutuhan cairan dapat membantu mengendalikan gejalanya.
Jika Anda memiliki IBS, umumnya dokter akan menyarankan untuk lebih rutin olahraga agar memperlancar pencernaan dan mengurangi stres.
8. Penyakit radang panggul
Penyakit radang panggul (PID) adalah infeksi bakteri yang menyerang area panggul dan sekitarnya (rahim, serviks, ovarium, atau tuba falopi) yang bersifat menular.
PID bisa juga menjadi komplikasi dari penyakit kelamin, seperti gonore. Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan pada saluran telur, ovarium, dan rahim.
Gejala radang panggul yang umum termasuk nyeri panggul yang menyebar ke perut, keputihan abnormal, dan nyeri saat berhubungan intim atau buang air kecil.
9. Interstitial cystitis (IC)
Interstitial cystitis adalah penyakit kronis yang menyebabkan tekanan dan nyeri pada kandung kemih. Kondisi ini juga sering disebut sindrom nyeri kandung kemih.
Penyebab nyeri panggul ini bisa terjadi pada wanita dan pria. Gejala interstitial cystitis termasuk:
- nyeri panggul (bisa ringan hingga parah),
- rasa sakit saat buang air kecil,
- sering merasa ingin kencing (lebih dari 8 kali sehari), dan
- sensasi kencing tidak tuntas (merasa ingin kencing, padahal baru selesai).
Pada wanita, rasa sakit bisa menjalar hingga ke vagina dan bibir vagina. Sementara pada pria, rasa nyerinya bisa menyebar ke kantung zakar, testis, penis, atau area belakang kantung zakar.