Telat haid memang masih menjadi masalah kebanyakan wanita. Kondisi ini sering kali dikaitkan dengan tanda kehamilan. Namun, adakah penyebab lain dari telat haid? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Apa itu telat haid?
Telat haid merupakan suatu kondisi yang terjadi ketika Anda melewatkan satu atau lebih siklus menstruasi.
Siklus menstruasi yang normal biasanya setiap 21—35 hari sekali. Beberapa wanita mungkin memiliki siklus menstruasi setiap 23 hari sekali.
Durasi perdarahan haidnya itu sendiri rata-rata berlangsung dari dua sampai delapan hari.
Terlambat datang bulan sebenarnya masih merupakan kondisi normal. Sebab, siklus haid tidak selalu pasti datang tepat waktu setiap bulannya.
Kadang, haid bisa lebih awal atau telat dari biasanya.
Perlu Anda Ketahui
Apa tanda dan gejala telat haid?
Tanda utama dari telat haid adalah tidak ada perdarahan yang keluar dari vagina pada periode waktu semestinya, yaitu selama satu bulan atau bahkan lebih.
Anda umumnya dikatakan telat menstruasi jika setelah lima hari atau lebih sejak tanggal haid yang seharusnya.
Pada dasarnya, gejala telat haid bisa bervariasi tergantung penyebabnya.
Namun, Anda umumnya masih dapat mengalami gejala PMS (premenstrual syndrome) selayaknya akan datang bulan, meski tidak mengalami perdarahan.
Selain tidak adanya perdarahan dari vagina, gejala telat menstruasi dapat meliputi berikut ini.
- Muncul jerawat.
- Perut kembung.
- Sakit kepala.
- Payudara terasa nyeri dan lebih sensitif.
- Lemas, lesu, dan tidak bertenaga.
- Nyeri pada pinggul.
- Kram pada perut bagian bawah dan punggung.
Apa saja penyebab telat haid?
Siklus haid yang normal umumnya setiap 28 hari sekali. Namun kadang, haid bisa datang lebih cepat atau bahkan lebih lama, yaitu setiap 35 hari sekali.
Penyebab telat haid pun beragam, di antaranya sebagai berikut.
1. Hamil
Telat atau terlambat haid adalah tanda kehamilan yang paling umum. Coba ingat-ingat kapan terakhir kali Anda haid dan kapan terakhir kali berhubungan seks dengan pasangan?
Kemudian, coba amati adakah gejala lain selain telat haid yang Anda rasakan? Misalnya, timbul bercak cokelat, mual, payudara nyeri dan bengkak, atau mudah lelah.
Jika berbagai gejala ini juga Anda rasakan, tak ada salahnya beli alat tes kehamilan (test pack) untuk memastikan penyebab terlambat menstruasi Anda.
2. Stres
Stres dan menstruasi ternyata berkaitan. Faktanya, stres juga menjadi salah satu penyebab telat haid yang paling sering dialami wanita.
Ketika stres, tubuh Anda akan memproduksi hormon kortisol. Produksi hormon kortisol yang berlebihan dapat memengaruhi hipotalamus, yaitu bagian otak yang mengatur menstruasi.
Hal tersebut dapat menyebabkan siklus haid Anda jadi lebih awal, telat, tidak sama sekali, atau bahkan lebih menyakitkan.
3. Melakukan aktivitas yang berat
Aktivitas fisik yang berat juga bisa mengacaukan siklus menstruasi dan membuat Anda mengalami telat haid.
Kondisi ini dapat memengaruhi produksi hormon estrogen dan progesteron. Ketidakseimbangan hormon ini yang pada akhirnya menyebabkan haid Anda terlambat.
Di samping itu, kehilangan banyak lemak tubuh terlalu cepat akibat berolahraga yang intens juga dapat mengacaukan proses ovulasi.
4. Kenaikan atau penurunan berat badan yang drastis
Perubahan berat badan yang terlalu drastis, entah naik atau turun, dapat mengacaukan kerja hipotalamus. Penurunan berat badan yang drastis dapat menghambat produksi hormon estrogen.
Sementara jika Anda mengalami kelebihan berat badan, maka tubuh akan menghasilkan estrogen dalam jumlah yang banyak.
Nah, kedua hal inilah yang dapat memengaruhi proses ovulasi alias pelepasan sel telur setiap bulannya. Akibatnya, siklus menstruasi setiap bulan akan telat atau mengalami gangguan.
5. Menyusui
Telat haid juga bisa terjadi karena Anda sedang menyusui. Setelah hamil dan melahirkan, cukup banyak wanita yang tidak kunjung haid sampai selesai masa menyusui.
Ini disebabkan oleh pengaruh hormon prolaktin yang tugas utamanya merangsang produksi ASI. Ketika hormon prolaktin dihasilkan secara berlebihan, masa ovulasi bisa terhambat, sehingga siklus menstruasi jadi tidak teratur.
Biasanya, kondisi ini akan hilang dan siklus menstruasi kembali normal sekitar enam minggu sampai setelah masa menyapih Anda.
6. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
PCOS adalah kondisi yang menyebabkan tubuh menghasilkan lebih banyak hormon pria, yaitu androgen. Ketidakseimbangan hormon ini dapat menyebabkan kista terbentuk di indung telur.
Akibatnya, proses menstruasi jadi terlambat atau bahkan tidak menstruasi sama sekali. Jika dibiarkan tanpa pengobatan, maka PCOS dapat memengaruhi kesuburan wanita.
Perawatan untuk PCOS terfokus untuk meringankan gejala. Dokter dapat memberikan pil KB atau obat lain untuk mengatur siklus Anda.
7. Konsumsi pil KB
Kemungkinan, siklus haid Anda cenderung telat atau tidak teratur selama masih rutin konsumsi pil KB.
Pasalnya, pil KB mengandung hormon estrogen dan progestin yang mencegah indung telur menghasilkan sel telur.
Pil kontrasepsi yang tidak diminum rutin pun bisa membuat siklus datang bulan Anda terganggu. Selain pil KB, kontrasepsi yang diimplan atau disuntikkan juga dapat menyebabkan Anda telat datang bulan.
8. Memiliki riwayat penyakit kronis
Penyakit kronis, seperti diabetes dan penyakit Celiac ternyata dapat memengaruhi siklus datang bulan.
Gula darah yang tidak stabil erat kaitannya dengan perubahan hormon. Oleh sebab itu, diabetes yang tidak terkendali dengan baik dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur.
Sementara, penyakit Celiac dapat menyebabkan kerusakan pada bagian jonjot usus halus. Kondisi ini menyebabkan tubuh tidak dapat menyerap berbagai nutrisi penting, seperti vitamin dan mineral.
Terganggunya proses penyerapan nutrisi dapat menyebabkan Anda mengalami terlambat menstruasi.
9. Menopause dini
Umumnya, wanita mulai mengalami menopause di antara usia 45 sampai 55 tahun. Meski begitu, ada juga yang sudah menopause di bawah usia 40 tahun.
Dalam dunia medis, kondisi ini disebut dengan menopause prematur atau menopause dini. Menopause sendiri bisa dikatakan sebagai titik final sistem reproduksi wanita.
Maka dari itu, ketika seorang wanita mengalami menopause dini ini berarti suplai sel telurnya menurun yang menyebabkan periode menstruasi terlewat atau bahkan berhenti sama sekali.
10. Masalah pada tiroid
Kelenjar tiroid yang terlalu aktif maupun tidak aktif juga dapat menjadi penyebab terlambat datang bulan.
Hal ini karena tiroid mengatur metabolisme tubuh, sehingga kadar hormon juga dapat terpengaruh.
Masalah tiroid dapat diatasi dengan pengobatan. Setelah perawatan, siklus haid Anda biasanya tidak terlambat dan akan kembali normal.
Apa pengobatan untuk terlambat menstruasi?
Dilansir dari National Health Service, secara umum, pengobatan untuk telat haid atau terlambat menstruasi akan tergantung pada penyebabnya.
Beberapa cara pengobatan rumahan yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi telat haid di antaranya sebagai berikut.
- Menghindari aktivitas fisik dengan intensitas berat.
- Mengonsumsi makanan bernutrisi tinggi.
- Melakukan relaksasi dengan cara meditasi atau melakukan berbagai hal-hal yang Anda suka.
- Menerapkan pola hidup sehat, seperti berhenti merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol.
Pada beberapa kasus, pil kontrasepsi atau terapi hormon lain dapat mengulang siklus menstruasi.
Jika penyebab terlambat datang bulan karena gangguan pada tiroid, maka dokter biasanya akan meresepkan obat-obatan tertentu.
Sementara bila penyebab telat haid karena adanya tumor atau kelainan anatomi sistem reproduksi, maka operasi bisa jadi pilihan terbaik.
Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan medis yang tepat guna mengatasi masalah kesehatan Anda.
[embed-health-tool-ovulation]