Berbagai penyebab keluar lendir saat kencing
Beberapa kemungkinan penyebab adanya lendir dalam urin Anda tercantum di bawah ini:
1. Cairan vagina (keputihan)
Sebagian lendir dalam urin berasal dari lapisan uretra dan kandung kemih. Setelah Anda buang air kecil, sedikit jumlah lendir ikut mengalir dengan urin meskipun biasanya tidak terlihat karena kekuatan bias urine dan lendir hampir sama. Urin berasal dari ginjal di mana protein yang terkandung dalam lendir yang dihasilkan. Urin membawa protein seiring mengalirnya keluar dari ginjal. Selama ovulasi dan menstruasi, jumlah cairan vagina meningkat seperti halnya lendir di leher rahim, beberapa di antaranya mengalir keluar dengan urin.
Keputihan normal biasanya berupa pasta/gel lengket berwarna transparan atau putih susu terang (mungkin berubah kekuningan saat kering) dan bisa mengeluarkan aroma amis ringan atau bahkan tidak sama sekali. Volume yang keluar bersama urin bisa sangat sedikit hingga cukup banyak, terutama saat Anda berovulasi atau terangsang. Waspadai segala perubahan warna, aroma dan tekstur cairan vagina yang jauh berbeda dari apa yang Anda biasa lihat, serta gejala lain yang mengikutinya seperti nyeri panggul, atau keputihan yang diikuti rasa gatal, bengkak, panas, atau ketidaknyamanan pada area sekitar vagina.
Apa para pria juga dapat sesekali menemukan lendir saat kencing berwarna bening atau putih susu yang terbawa dari penis dan uretra (bukan air mani). Ini juga normal.
2. Infeksi saluran kencing (ISK)
Infeksi saluran kencing adalah infeksi umum yang disebabkan oleh bakteri. Saluran kemih terdiri dari berbagai macam organ, mulai dari ginjal, uretra dan ureter, serta kandung kemih. Infeksi saluran kencing oleh bakteri atau patogen lain terjadi ketika organisme asing ini menyusup ke dalam sistem pembuangan urin atau melalui aliran darah. Bakteri dapat measuk melalui uretra dan berkembang biak di kandung kemih, menyebabkan peradangan hingga kemudian meluas ke area lain di mana bakteri akan semakin berlipat ganda.
Jika tidak diobati, infeksi dapat menyebar ke ginjal dan menyebabkan keluarnya lendir saat kencing. Selain lendir dalam urin, ISK dapat menyebabkan gejala yang bervariasi seperti nyeri dan sensasi terbakar saat buang air kecil, peningkatan dorongan untuk buang air kecil, rasa sakit di bagian bawah perut (pusar ke bawah), urin yang menetes saat keluar, dan nyeri punggung bawah. ISK sering terjadi pada ibu hamil karena adanya tekanan pada kandung kemih yang menyebabkan sedikitnya penyimpanan urin. Ibu hamil dapat memiliki lendir saat kencing karena sistem sekresi lendir yang sangat aktif akibat hormon selama kehamilan.