backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Mengenal Terapi ESWL, Prosedur Pengobatan Cepat untuk Batu Ginjal

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 16/11/2020

    Mengenal Terapi ESWL, Prosedur Pengobatan Cepat untuk Batu Ginjal

    Extracorporeal shock wave lithotripsy (ESWL) adalah pilihan pengobatan yang dilakukan untuk mengatasi batu ginjal. Pengobatan ESWL mengandalkan gelombang kejut untuk menghancurkan batu. Namun, tidak semua pasien dapat menjalani terapi ini.

    Lantas, siapa saja yang disarankan menjalani terapi ESWL dan apa saja persiapannya?

    Apa itu pengobatan ESWL?

    kentut setelah operasi

    Terapi dengan gelombang kejut ini bertujuan untuk memecah batu ginjal menjadi pecahan yang lebih kecil. Setelah itu, pecahan batu tadi akan dibuang lewat saluran kencing dengan urine.

    Umumnya, metode ini dianjurkan untuk pasien yang merasakan gejala batu ginjal berupa nyeri pada kandung kemih. Selain itu, pasien dengan batu ginjal berukuran maksimal 2 cm juga disarankan menjalani terapi ESWL. Jika diameter batu lebih dari ukuran tersebut, dokter akan menyarankan pengobatan lain.

    Bolehkah semua orang melakukan terapi ESWL?

    Tidak semua orang dapat melakukan pengobatan ESWL untuk menghancurkan batu ginjal. Walaupun cukup efektif pada kebanyakan orang, ada beberapa orang dengan kondisi kesehatan tertentu yang tidak dianjurkan menjalani operasi ini, yakni:

    • ibu hamil karena sinar X-Ray dan gelombang suara pada terapi dapat mengganggu kehamilan,
    • penderita gangguan perdarahan,
    • pasien penyakit ginjal, seperti kanker ginjal dan infeksi ginjal kronis,
    • bentuk dan fungsi ginjal tidak normal, serta
    • pasien mempunyai riwayat infeksi saluran kemih.

    Hal yang perlu dipersiapkan sebelum tindakan ESWL

    membantu penderita kanker

    Sebelum memulai operasi gelombang kejut ini, tentu ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan. Apa saja?

    1. Minta dukungan keluarga atau kerabat

    Sebelum tindakan dilakukan, Anda perlu membuat daftar rencana tentang apa yang perlu dilakukan selama perawatan hingga proses pemulihan. Anda juga harus mempertimbangkan berapa lama harus cuti kantor atau ketika tinggal sendiri. Apakah dibutuhkan seseorang untuk menjaga Anda selama proses pemulihan.

    Jangan lupa memastikan ada seseorang yang dapat menjemput Anda setelah ESWL dilakukan. Mintalah bantuan dan dukungan orang lain untuk menggantikan tugas Anda ketika sedang beristirahat.

    2. Sampaikan jenis obat yang Anda minum pada dokter

    Setelah membuat rencana dan meminta bantuan orang terdekat, konsultasikan kepada dokter bila Anda tengah meminum obat-obatan tertentu. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi situasi buruk terjadi. Obat seperti aspirin mungkin meningkatkan risiko perdarahan ketika operasi ESWL dilakukan.

    Oleh sebab itu, sebaiknya memberitahu dokter terlebih dahulu agar mereka dapat menganjurkan obat apa saja yang perlu dihindari.

    3. Berhenti merokok

    Sebelum dan sesudah pengobatan ESWL dilakukan, kemungkinan besar dokter Anda akan menganjurkan Anda untuk berhenti merokok. Hal ini dikarenakan gangguan pernapasan sering terjadi pada perokok ketika proses ini berlangsung.

    Selain itu, pemulihan juga berjalan lebih lambat ketimbang orang yang tidak merokok. Usahakan untuk berhenti merokok selama 6-8 minggu sebelum operasi.

    4. Berpuasa

    Sehari sebelum ESWL dilakukan, Anda mungkin diminta untuk tidak makan atau minum apapun lewat dari tengah malam. Anda pun juga diharuskan mengikuti pola makan yang telah diatur oleh dokter.

    5. Bertanya kepada tenaga medis

    Jangan lupa untuk bertanya apa yang ingin Anda ketahui sebelum pengobatan ESWL dilakukan. Anda harus mengerti apa yang dokter Anda akan lakukan, sehingga paham bahwa pilihan ini adalah hal yang benar-benar Anda inginkan.

    Bagaimana proses pengobatan ESWL berlangsung?

    endometriosis setelah operasi caesar

    Mirip dengan operasi lainnya, Anda akan diminta untuk berbaring di atas meja operasi. Setelah itu, dokter akan membius Anda sebelum prosedur ESWL dimulai. Setelah Anda tidak sadarkan diri, dokter akan memasukkan alat berbentuk tabung yang disebut stent ke saluran kencing.

    Stent yang dimasukkan ke saluran kemih bertujuan untuk melancarkan proses pemecahan batu ginjal. Alat ini juga membuka jalur agar pecahan batu dapat keluar dari saluran tersebut. Dengan dibantu dengan sinar X, dokter akan memberitahu di mana batu ginjal berada untuk menghancurkan batu ginjal.

    Jika sudah diketahui lokasi batu ginjalnya, gelombang kejut akan dikirimkan dan akhirnya dapat memecah batu ginjal. Operasi ESWL termasuk cepat, karena hanya menghabiskan waktu kurang lebih 1 jam.

    Proses pemulihan setelah menjalani operasi ESWL

    kandungan air putih

    Jika operasi sudah selesai dan berhasil, Anda akan masuk ke kamar perawatan selama beberapa jam sebelum dipulangkan ke rumah. Ada kemungkinan Anda akan mengalami rasa sakit jika batu ginjal keluar dari tubuh lewat saluran kencing.

    Oleh sebab itu, dokter meresepkan obat penghilang rasa sakit dan meminta Anda untuk minum air putih. Sebagai bagian dari proses pengobatan batu ginjal, minum air putih dapat mencegah pembentukan dan membuang sisa-sisa batu.

    Stent yang dimasukkan ke dalam saluran kemih akan dikeluarkan 3-10 hari setelah operasi. Anda mungkin akan lebih sering buang air kecil selama benda tersebut masih dipasang di dalam ureter.

    Efek samping dari gelombang kejut yang mungkin Anda akan alami adalah merasakan nyeri pada punggung atau perut. Maka dari itu, sebaiknya Anda mengikuti anjuran dari dokter dan upaya pencegahan pembentukan batu ginjal.

    Risiko terapi ESWL

    Setiap pengobatan tentu memiliki risiko entah itu kecil atau besar. Nah, berikut beberapa akibat yang dapat ditimbulkan dari operasi dengan gelombang kejut ini, dilansir dari UF Health

  • Perdarahan dan infeksi yang ditandai dengan meriang dan demam.
  • Kesulitan buang air kecil akibat saluran kandung kemih yang masih tersumbat.
  • Tekanan darah meningkat selama proses pemulihan berlangsung.
  • Pecahan batu ginjal mengiritasi kandung kemih.
  • Batu ginjal tidak keluar sepenuhnya dari tubuh, tetapi risiko ini cukup kecil.
  • Cedera pada jaringan atau organ yang berdekatan dengan ginjal.
  • Kejang.
  • Permasalahan terkait anestesi.
  • Oleh karena itu, diingatkan kembali untuk selalu bertanya kepada dokter Anda apa yang harus dilakukan dan apakah risiko-risiko tersebut bisa terjadi kepada Anda jika ESWL dilakukan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 16/11/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan