Aneurisma otak bisa menyebabkan pembuluh darah otak pecah. Hal ini dapat memicu perdarahan yang menimbulkan kerusakan otak dan bahkan kematian.
Pasien ginjal polikistik bisa lebih berisiko mengalami komplikasi ini apabila memiliki riwayat penyakit aneurisma di dalam keluarga.
Jika Anda memiliki penyakit ginjal polikistik dan merasakan gejala tersebut, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
5. Kelainan katup jantung

Sebuah studi dalam Journal of Cardiovascular Ultrasound menyebutkan bahwa pasien ginjal polikistik dapat memiliki kelainan berupa prolaps katup mitral dan regurgitasi.
Prolaps katup mitral atau mitral valve prolapse adalah suatu kondisi katup yang memisahkan bagian atas dan bawah sisi kiri jantung tidak menutup dengan benar.
Terkadang kondisi ini bisa menyebabkan darah bocor kembali ke bagian atas jantung. Inilah yang disebut sebagai regurgitasi.
Pasien ginjal polikistik memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami prolaps katup mitral. Namun, komplikasi ini jarang menyebabkan masalah kesehatan lainnya.
6. Divertikulosis
Divertikulosis ditandai dengan terbentuknya kantung-kantung besar (divertikula) pada usus besar. Kondisi ini dapat berkembang pada orang dengan ginjal polikistik.
Polycystic Kidney Disease Foundation menyebutkan bahwa pasien yang menjalani dialisis atau transplantasi ginjal lebih sering mengalami kondisi ini.
Walaupun umumnya tidak menimbulkan gejala apa pun, divertikula yang pecah dan terinfeksi bisa menyebabkan gangguan yang disebut divertikulitis.
Divertikulitis dapat diobati dengan antibiotik pada kasus yang ringan.
Sementara dalam kasus lain, Anda mungkin perlu rawat inap hingga operasi tergantung tingkat keparahannya.
7. Diabetes
Komplikasi ginjal polikistik mungkin masih bisa terjadi, bahkan setelah Anda melakukan prosedur transplantasi ginjal untuk mengganti organ ginjal yang rusak.
Studi dalam Canadian Journal of Diabetes melakukan perbandingan risiko diabetes pada orang yang menjalani prosedur transplantasi ginjal, terutama dengan ginjal polikistik.
Hasilnya, diketahui bahwa pasien dengan ginjal polikistik memiliki risiko lebih tinggi terhadap diabetes daripada pasien lain tanpa kondisi tersebut.
Untuk itu, pasien ginjal polikistik harus tetap menjaga berat badan dan pola makan sehat untuk menghindari peningkatan risiko diabetes.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar