
Diuretik tidak hanya digunakan untuk merawat pasien gagal ginjal, melainkan juga bisa dipakai sebagai obat penghancur batu ginjal.
Diuretik, khususnya diuretik thiazide dapat mengurangi jumlah kalsium yang dilepaskan ke dalam urine. Bahkan, obat ini juga membantu mencegah pembentukan batu ginjal kembali, terutama pada pasien yang memiliki kadar kalsium tinggi dalam urine.
Diuretik thiazide lebih cocok digunakan oleh pasien batu ginjal yang disebabkan oleh batu kalsium. Namun, Anda perlu berhati-hati dan selalu mengikuti anjuran dokter ketika memakai diuretik ini. Penggunaan obat dengan dosis yang salah membahayakan kesehatan Anda.
Sebagai obat penghancur batu ginjal yang sering diresepkan dokter, allopurinol termasuk dalam golongan obat xanthine oxidase inhibitor.
Pengobatan batu ginjal yang satu ini berfungsi mengurangi jumlah asam urat yang diproduksi tubuh. Dengan demikian, allopurinol membantu mencegah batu ginjal agar tidak semakin membesar, atau bahkan hancur sama sekali.
Jika diperlukan, allopurinol dapat dikombinasikan dengan obat lain, seperti kalium sitrat atau natrium sitrat. Keduanya dapat dipakai untuk membantu melarutkan batu asam urat. Semakin kecil ukuran batu dan semakin dekat posisinya dengan lubang kencing, maka semakin besar peluang batu ikut terbuang bersama urine.
Walaupun demikian, obat ini dipakai sebagai upaya pencegahan serangan encok yang disebabkan batu ginjal, bukan untuk mengobati ketika sudah terjadi.
Jenis obat batu ginjal lain yang diresepkan dokter

Keempat obat di atas memang sering direkomendasikan dokter sebagai penghancur batu ginjal yang efektif sesuai dengan penyebab dan jenisnya. Namun, ada obat lainnya yang akan diresepkan oleh dokter yang mendukung proses pengobatan batu ginjal yaitu sebagai berikut.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar